Tuesday, June 09, 2015
Negara Tidak Akan Makmur Selama Perzinahan Masih Bebas -Fatwa MUI
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur KH. Abdusomad Bukhori mengatakan bahawa suatu negeri jika riba dan zina masih berleluasa maka tidak akan pernah makmur.
"Saya pernah membaca sebuah hadis yang menjelaskan jika suatu negeri masih ada riba dan zina maka negeri itu tidak akan pernah makmur," kata KH. Abdusomad saat memberikan prakata pengatar dalam acara ta'aruf Ijtima 'Ulama Komisi Fatwa MUI Se-Indonesia Kelima di Pesantren At-Tauhiddiyah Cikura, Bojong, Tegal, Jawa Tengah, Ahad (07/06/2015) malam.
Menurut KH. Abdusomad ijtima 'ulama merupakan agenda-agenda yang sangat strategik untuk membincangkan semua problematika umat.
"Negeri ini perlu diselamatkan dari bencana-bencana akibat permasalahan umat yang semakin banyak," tegas KH Abdusomad.
Selain itu, KH. Abdusomad juga menegaskan bahawa Indonesia wajib mempunyai Presiden dan Timbalan Presiden Muslim, kerana antara persiden dan timbalan presiden satu pakej yang tidak boleh dipisah.
"Jika ada negara presiden Muslim dan wakilnya Muslim kemudian orang menyebutnya fundamentalis atau radikal itu tidak sesuai," tegas KH Abdusomad.
"Atau presidennya Muslim wakilnya non Muslim atau sebaliknya seperti kes yang berlaku di Jakarta," tambahnya KH. Abdusomad.
Abdusomad berharap kes yang terjadi di Jakarta yang berkaitan dengan kepemimpinan bukan Muslim, itu jangan sampai terjadi di Indonesia. Presiden itu menurutnya waliyul 'amr kaitannya dengan undang-undang amanah.
"Jika ada seorang wanita tidak punya wali maka negara wajib menikahkan. Bagaimana mungkin negara mau menikahkan sementara pemimpinnya bukan Muslim. Itu tidak boleh, "tegas KH. Abdusomad.
Jadi, menurut KH. Abdusomad bangsa harus berani mengangkatkan Indonesia dengan 88,2 peratus penduduk Muslim sudah sangat pantas dan wajar jika pemimpinnya Muslim.
"Itu namanya baru demokrasi. Jangan mudah dicekoki demokrasi tetapi kita mengelak dari hal-hal yang prinsip. Dan itu adalah prinsip majelis ulama sehingga kita nggak boleh takut. Jadi, ada masanya bila kita hitam dan kita boleh menjadi putih, "pungkas KH. Abdusomad. (IH/Hidayatullah)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment