WAMENA: Rumah Zakat (RZ) kembali menyalurkan 2000 pakej kornet Superqurban ke wilayah Wamena dan Tolikara, Papua Indonesia. Kornet Superqurban ini diharapkan dapat membantu pemenuhan zat atau gizi warga disana.
Hingga kini, pasukan kemanusiaan RZ bersama dengan agensi kemanusiaan lain terus berupaya untuk mewujudkan pembangunan kembali masjid Tolikara, yang saat ini sedang dalam peringkat awal pembangunan. Di wilayah lain, tepatnya di sekitar kawasan Wamena, Jaya Wijaya, RZ bekerjasama dengan pasukan kemanusiaan lain melakukan assesment hingga pemberian bantuan yang diperlukan.
"Semalam, Rabu (29/07) kami melawat satu perkampungan muslim Hitigima, Desa Assotipo. Disana terdapat Masjid Nurulhuda yang dikelilingi penempatan, jumlah warga disana sekitar 30 kepala keluarga, "ungkap Herlan Wilandariansyah, Pasukan Kemanusiaan RZ, Khamis (30/7/2015) .
Lokasi perkampungan Muslim ini diapit bukit dan masih kelihatan rumah-rumah adat khas Papua. Hal tersebut yang mendasari RZ mengedarkan penyaluran kornet Superqurban untuk membantu peningkatan pemakanan mereka. Selain itu RZ juga memberikan 1 unit portable wireless untuk menunjang kegiatan edukatif disana.
"Rancangan itu, pasukan kemanusiaan RZ juga akan melawat 10 perkampungan muslim lain. Selain untuk mengedarkan bantuan, juga untuk menggali pelbagai keperluan yang kedepannya akan diwujudkan dalam bentuk program pemberdayaan, "Jelas Herlan. (Azmutaqin / arrahmah.com)
NGO dan orang kaya di Malaysia, silalah jengok-jengok ke sini.. lihat dan bantulah saudara-saudara kita mangsa pembakaran masjid, seperti yang dikisahkan. Kan orang Mukmin laksana satu badan. Tugas weblog Ibnu Hasyim hanyalah menyampaikan, walau satu ayat. (IH)
Lihat mengenai hal ini sebelum ini..
Sebelum ini, Weblog Ibnu Hasyim di Malaysia menyokong penuh terhadap sejumlah tokoh bergabung dalam Jawatankuasa Umat untuk Tolikara (Komat Tolikara), Papua Indonesia, yang telah mengeluarkan tujuh pernyataan sikap berkaitan rusuhan di Tolikara.
Mereka meminta, Mendagri Tjahjo Kumolo mencabut peraturan daerah yang menyekat pembangunan rumah ibadah. Permintaan itu masuk dalam tujuh sikap Komat Tolikara.
No comments:
Post a Comment