Bomkah ini?
1. Anak Muslim Buat Bom? "Itulah Buat AS Hebat", Kata Obama...
2. Kisah Anak Muda Islam Kreatif Di AS. Pengalaman Di...
WASHINGTON; Seorang remaja Muslim, Ahmad Muhammad (gambar kiri sekali), yang menjadi sorotan internasional setelah ia ditangkap ketika seorang gurunya mengira jam buatannya adalah bom, berharap untuk mengakhiri diskriminasi rasial dan Islamophobia.
Ahmad mengatakan bahawa ia merasakan sikap prasangka pihak polis terhadap dirinya yang membenarkan jam itu adalah bom, sebelum melakukan penyelidikan.
“Saya meminta untuk memanggil orang tua saya, mereka kata kamu tidak bolaeh memanggil orang tuamu. Saya meminta untuk memanggil peguam bela, mereka mengatakan kau terlalu muda untuk memiliki peguam bela.” kata Ahmad kepada Anadolu Agency, sebagaimana dilapor oleh Al Bawaba, Jumaat (19/9/2015).
“Mereka melanggar hak-hak saya. Meskipun saya seorang anak kecil saya masih memiliki hak di bawah perlembagaan,” tegas Ahmad.
Ahmad mengatakan, ia yakin ia mendapatkan penyaniayaan seperti itu kerana ras atau agama yang dianutnya.
“Saya berharap, saya tidak hanya menyingkirkan Islamofobia tetapi juga saya berharap untuk menyingkirkan diskriminasi rasial,” katanya.
Ahmad digari dan diseret keluar dari sekolahnya di MacArthur High School di Irving, Texas, oleh polis pada Isnin (14/9) ketika seorang guru mengira bahawa jam buatannya itu adalah bom.
Meskipun Ahmad berkeras perangkat itu hanyalah jam, tetapi polis menolak penjelasan Ahmad dan menuntut “penjelasan yang lebih luas” dari fungsi perangkat itu, sebelum memerintahkan dia dikirim ke pusat penahanan remaja. Dia didakwa dengan tuduhan membuat sebuah bom tipuan. Dia kemudian dibersihkan dari semua tuduhan itu beberapa hari kemudian .
Aktivis hak-hak sivil dan jutaan penyokong Ahmed di media sosial telah menuduh bahawa nama Ahmad Muhammad, yang merupakan nama yang umum digunakan oleh Muslim serta warna kulit atau ras dari remaja Amerika Syarikat keturunan Sudan itu membuat polis bertindak yang tidak semestinya.
“Saya tidak merasa takut lagi, sebenarnya saya merasa sekarang mereka yang takut kepada saya,” katanya.
Bahkan Presiden Sudan Omar al-Bashir telah mengundang Einstein muda itu untuk berkunjung ke negaranya.
“Saya akan pergi ke Rumah Putih segera,” kata Ahmad tapi tidak memberikan rincian mengenai masa kunjungannya ke Washington atau undangan lainnya akan dilakukan.
Ayah Ahmad, Muhammad El-Hassani Muhammad, tidak mengerti mengapa anaknya diperlakukan dengan cara seperti itu oleh pihak polis.
“Ini aneh, mereka tidak dapat membedakan antara jam alarm dengan bom,” kata Ayah Ahmad.
“Mereka memanggil saya. Ketika saya sampai di sana, mereka mengatakan kepada saya ‘anak kamu telah membuat sebuah bom tiruan’ dan saya melihat benda itu dan saya berkata, ‘itu bukan bom tiruan.’ Saya mengatakan kepada mereka bahawa anda adalah polis. Anda boleh mengetahui perbedaan antara bom dan jam alarm.”
“Ini adalah lucu dan memalukan.”
El-Hassani Muhamad mengatakan polis memperlakukan anaknya seperti penjahat dewasa, bukan seperti anak sekolah, ketika mereka menempatkan tangan Ahmad di belakangnya, kemudian menggari dan menahannya.
“Dia dihina, dan dianiaya,” kata El-Hassani Muhamad. “Setiap orang akan takut jika ia dikelilingi oleh lima polis, terutama bagi anak berusia 14 tahun.”
Ahmad tidak dapat tidur dengan baik selama tiga hari setelah berlaku kes tersebut dan nafsu makannya menurun sejak itu, ungkap Ayah Ahmad. Ayah Ahmad juga menambahkan bahwa anaknya tidak akan kembali ke sekolahnya lagi. Ahmad saat ini sedang menjalani home schooling.
“Jangan biarkan warna kulit anda dan agama anda menghentikan anda untuk menjadi siapa anda,” tegas Ahmad.
“Kejadian Itu tidak dapat menghentikan saya. Ini tidak akan menjadi penemuan pertama dan terakhir saya.”
Komen Weblog Ibnu Hasyim: Ini bukti, AS adalah sebuah negara perkauman. (IH)
2 comments:
Perkauman dan diskriminasi etnik adalah isu besar di Amerikat Syarikat (AS @ the US) sejak zaman penjajahan dan zaman perhambaan di AS. Pelbagai keistimewaan diberikan kepada kaum kulit putih tetapi tidak kepada orang asli Amerika, orang kulit hitam dan berwarna dan orang Latin Amerika sejak abad ke16 hingga tahun 1960an. Sekarang polis kulit putih AS sibuk membunuh orang kulit hitam tanpa provokasi atau memenjarakan mereka.
Sebilangan besar orang Amerika yang terdiri dari golongan kaya, menengah dan miskin telah memeluk Islam di AS. Bilangan orang Muslim Amerika ialah antara 5 juta dan 8 juta orang. Perkembangan Islam di Amerika telah menyebabkan Yahudi Zionis merasa bimbang tentang masa depan Israel kerana perkembangan Islam di AS boleh menggugat pengaruh Yahudi Zionis dan sokongan terhadap Israel.
Maka media massa Zionis, Hollywood Zionis dan pemimpin-pemimpin politik dan NGO-NGO Yahudi Zionis dan Kristian Zionis melaksanakan perang saraf [Psychological Warfare (PSYWAR)] ke atas orang Islam (Muslim) dan agama Islam supaya orang-orang kafir Amerika membenci orang-orang Islam Amerika dan agama Islam dilabel sebagai agama pengganas. Bahkan mereka mengupah munafik-munafik menyerang Islam dari dalam dan menyebarkan ajaran sesat di kalangan orang Islam untuk melemahkan orang Islam. Fakta sebenar ialah lebih 90% keganasan di AS telah dilakukan oleh orang-orang kafir.
Pertubuhan-pertubuah Yahudi Zionis seperti Jewish Defense League (JDL) telah melakukan serangan bom ke atas Muslim Public Affairs Council dan masjid-masjid seperti King Fahd Mosque dan pertubuhan Zionis juga disyakki membunuh cendikiawan Islam di AS.
Maka kita tidak merasa hairan melihat orang-orang kafir Amerika menfitnah seorang remaja Muslim yang bernama Ahmad Muhammad membawa bom ke sekolah sedangkan dia hanya membawa jam ciptaannya sendiri kesekolah.
Dengan segala hormatnya saya mohon Tuan Ibnu Hasyim delete komen WARHADI KALTIM yang mempromosi judi kepada orang Islam. Nampaknya tahi judi semakin terdesak sekarang.
Sekian terima kasih.
Post a Comment