Jakarta: Satu mangsa meninggal dunia akibat tembakan dan 4 orang luka semasa terjadi ketegangan di Aceh Singkil.
korban diketahui bernama samsul, warga yang menolak penubuhan rumah ibadah tanpa izin. Pertengkaran bermotifkan agama ini berlaku antara Pemuda Peduli Islam dengan warga Kristian di desa Dangguran, Kabupaten Aceh Singkil, Provinsi Aceh.
Pertengkaran terjadi berawal dari protes Pemuda Peduli Islam beserta para ulama Aceh Singkil atas penubuhan puluhan rumah ibadah tanpa izin di Aceh Singkil.
Seperti di ungkapkan oleh Kapolri, Badrodin Haiti bahawa pencetus pertengkaran adalah adanya pembangunan rumah ibadah tanpa izin.
"Dipicu adanya pembangunan rumah ibadah yang tidak diluluskan warga," kata Kapolri Jenderal Badrodin Haiti seperti dilapor, Selasa (13/10/2015).
Korban dilaporkan sudah berjatuhan akibat pertembungan ini. Berdasarkan pantauan di rumah sakit umum daerah Aceh Singkil, korban pertengkaran ada tiga orang. Satu diantaranya adalah anggota TNI. Hal ini memancing massa lain datang membantu dengan berbekal senjata tajam.
Menurut perjanjian, ada sepuluh gereja di Aceh Singkil yang akan dibongkar dalam dua minggu ke depan. Hal itu disepakati dalam rapat antara Bupati Aceh Singkil, Safriadi, Muspida, ulama, organisasi masyarakat islam serta tokoh masyarakat, Isnin (12/10/2015) di bilik mesyuarat pejabat Setdakab setempat di Pulau Sarok, Singkil. Titik lain dari kesepakatan adalah pendirian rumah ibadah perlu ikut keperluan sebagaimana diatur dalam undang-undang.
Sebagaimana diketahui sebelum ini, pihak massa Pemuda Peduli Islam (PPI) Aceh Singkil, Selasa (6/10/2015) lalu mengisytihar tunjuk perasaan. Mereka mendesak agar gereja tak mempunyai kebenaran dibongkar. Jika sampai besok, Selasa (13/10/2015) tidak dilaksanakan maka mereka yang akan membongkarnya. Demikianlah tuntutan Pemuda Peduli Islam Aceh Singkil.
Lihat sebelum ini..
E-Buku IH-61: P.Kebajikan B/Aceh M'sia
ReplyDeleteMengapa orang Kristian suka membina gereja haram dalam kawasan orang Islam? Ada udang di sebalik batu?