Rancangan Diana Nurliana Di Jakarta Fashion Week 2016 (Foto: Idho Rahaldi/Dream/IH)
Melalui brand Kara Indonesia, Diana berkeinginan memaparkan persepsi pakaian muslim yang konvensional dan membentuk image lebih dinamik dan fashionable.
Debut pertama Diana di Jakarta Fashion Week 2016 mengusung tema 'Mother Earth' yang diilhamkan daripada unsur tanah.
Bila kebanyakan wanita berhijab mengenakan warna gelap, Diana di koleksi busana muslimahnya menggunakan warna abu-abu, putih, kuning air, sentuhan pink dan hijau.
"Ini pertama kalinya saya tampil di JFW, satu pentas dengan Meccanism dan Zashi. Koleksi busana saya ini menunjukan kalau wanita bercadar itu busananya tidak membosankan hanya satu atau dua warna," tutur Diana, Khamis 29 Oktober 2015.
Keseluruhan koleksi beliau menggunakan cutting sederhana yang ready to wear berupa kemeja, skirt seluar, seluar lebar, skirt, dan outer. Tenunan sutera Makassar bermotif runcing pun hadir di setiap koleksi beliau.
"Semua kain Indonesia itu begitu indah, tetapi kali ini saya dibuat jatuh cinta dengan tenunan sutera Makassar. Insya Allah ke depannya bisa lebih banyak menggunakan kain tradisional lain. Potongannya dibuat sederhana kerana ciri Kara Indonesia sendiri yakni simple, chic dan dinamik," tutur Diana .
Hijab yang digunakan para model dipadankan dengan busananya, sementara untuk cadar Diana menggunakan warna hitam, merah, atau putih.
"Tampilannya moden tetap santun sesuai dengan keperibadian bangsa. Semoga masyarakat Indonesia pun semakin mencintai budaya sendiri," katanya. (IH/Ism)
1 comment:
Memakai topeng di muka mengikut budaya Barat atau budaya Islam? Bila melihat gambar perempuan memaki topeng, saya teringat majlis 'masquerade ball' di mana peserta memakai kostum dan topeng !
Post a Comment