Rio de Janeiro: Protes kekerasan seksual, seniman wanita Brazil nekad tampil vulgar. Beratus-ratus perempuan di Brazil melakukan aksi telanjang dada sebagai bentuk protes terhadap keganasan dan rogol.
Selain mengecam aksi kekerasan seksual, mereka juga membantah dasar-dasar yang dicadangkan soal larangan pengguguran. Jika peraturan itu berlaku, maka wanita mangsa rogol hanya boleh melakukan penamatan kehamilan jika dapat membuktikan kejahatan tersebut.
Dalam aksi itu, pendemo menuliskan kata-kata protes dengan lipstik di payudara, perut, punggung, dan lengan sambil menari samba.
Komen Weblog Ibnu Hasyim: Nampaknya dunia dilanda masalah 'kekerasan seks'. Tetapi membantah dengan demontrasi wanita telanjang dada bukan jalan penyelesaian. Penganalisis dunia perlu kajibalik sistem perundangan jenayah barat yang gagal mendidik manusia menjadi insan sejati yang baik.
Masyarakat Islam ada perundangannya sendiri, kembalilah kepada undang Syariah atau 'hudud' yang jelas mampu dipraktikkan di negara umat Islam. Contohnya di negara umat Islam terbesar di dunia Indonesia, Malaysia dan lain-lain.
Tahniah kepada Brunei yang baru-baru melaksanakan perundangan Islam, tiada masalah apa-apa pun. (IH)
No comments:
Post a Comment