KISAH seorang lelaki Turki menikahi seorang wanita Aceh, mengatakan bahawa orang Turki menganggap Aceh sebagai saudara dekat
Lelaki Turki ini bernama Huseyin Ozturk (28), seorang pemuda dari Denizli, Aegean, Turki. Dia berkahwin dengan pujaannya, Putri Murdhani, pada 15 Januari 2019.
Kepada Serambinews.com, Khamis (11/2/2021) Huseyin, mengatakan ketika dia datang ke Aceh, dia tidak mengenal siapa pun. Namun, kerana perasaan "orang Aceh adalah saudara" dia tidak takut, walaupun dia harus terbang 15 jam dari Turki ke Aceh.
Huseyin berkata, orang Turki sangat mementingkan sejarah. Setiap anak Turki wajib mengetahui sejarah. Dengan mengetahui dan memahami sejarah, generasi Turki akan lebih yakin dalam menjalani kehidupan.
Itu, mereka mempunyai sejarah sebagai bangsa yang hebat, dan tidak mustahil untuk mengulangi sejarah itu. Pelajaran sejarah inilah yang membuat hampir semua anak-anak Turki mengetahui tentang Aceh, yang sekarang menjadi bagian dari Negara Indonesia.
Di masa lalu, Aceh telah meminta untuk bergabung dengan Khilafah Usmaniyah (Uthmaniyyah).Tetapi kerana lokasinya yang sangat jauh dan terpisah dari laut, pada akhirnya Turki hanya mengirim pelatih ketenteraan untuk memperkuat tentera Kerajaan Aceh sehingga mampu menghadapi serangan dari luar, terutama penjajah barat.
Sejarah dan perasaan bahawa Aceh adalah saudara jauh Turki, menjadikan Huseyin semakin jatuh cinta dengan Aceh. Ketika pertama kali menjejakkan kaki di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM), Blangbintang, Aceh Besar, dia merasa seperti berada di kampung halamannya.
Huseyin telah mengembara dunia, dia telah mengunjungi 48 negara tepatnya, hanya Aceh yang membuatnya merasa seperti berada di kampung halamannya. Selama dua tahun di Aceh, Huseyin telah mengunjungi hampir semua pelosok Aceh, terutama yang memiliki sejarah dengan Turki.
Namun, untuk arah Barat Daya, Huseyin hanya tiba di Meulaboh. Dia mengatakan, sejarah Turki masih ada di Aceh, seperti militer dan dunia sufi Turki, yang masih kuat di Aceh. Menurutnya, pada masa Khalifah Turki, sejarahnya selalu berkaitan dengan Aceh.
Dari segi bantuan, kedekatan dengan berbagai hal dengan Aceh, Turki masih memiliki hubungan erat. Jika bukan kerana jarak laut yang sangat panjang, Aceh dapat memasuki wilayah Kerajaan Uthmaniyyah.
Namun, kerana berbagai pertimbangan, Aceh tidak memasuki wilayah Ustmani, kerana jika perang meletus di Aceh dan Aceh kalah, maka kekalahan tersebut akan berdampak pada Turki secara keseluruhan. Jadi, untuk alasan itu, dia mengatakan Turki Uthmaniyyah tidak memasukkan Aceh sebagai wilayahnya, walaupun kedekatannya sangat dekat antara keduanya.
Huseyin berkongsi pelbagai perkara mengenai pengetahuannya mengenai sejarah Turki dan Aceh. Dia juga mengatakan, walaupun Aceh tidak berada di bawah pemerintahan Turki Uthmaniyyah, hati khalifah Turki selalu terkait dengan Aceh.
Jadi, ada kedekatan dan hubungan erat antara Aceh dan Turki. Huseyin Ozturk mengatakan, orang Turki sangat mementingkan sejarah, sehingga dengan pengetahuan tentang sejarah, membangkitkan kenangan, memiliki hubungan dengan Aceh.
Huseyin telah tinggal di Aceh selama dua tahun dan dua bulan, setelah menikah pada tahun 2019 di Masjid Baiturrahman di Banda Aceh. Dia memilih untuk terbang ke Aceh untuk menjemput jodohnya, setelah bertemu wanita yang menjadi isterinya di Malaysia pada akhir tahun 2017.
Setelah bertemu, mereka berpisah selama dua tahun dan menjalin komunikasi jarak jauh. Setelah saling percaya, Huseyin Ozturk akhirnya mengambil keputusan dengan terbang ke Aceh, mengusulkan pujaannya dari Pidie Jaya.
Begitulah, adanya.
No comments:
Post a Comment