JAKARTA - Pejabat Peguam Negara akan mendakwa bekas pemimpin Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab, dengan lima perkara tuduhan alternatif.
Tuduhan akan dikenakan pada perbicaraan pertama yang diadakan oleh Mahkamah Daerah Jakarta Timur minggu depan.
Ketua Pejabat Maklumat Undang-Undang Peguam Negara (Kapuspenkum), Leonard Eben Ezer Simanjuntak mengatakan bahawa fail kes untuk dakwaan jenayah karantina kesihatan bagi pihak Rizieq dan beberapa rakan lain juga telah didelegasikan, Selasa (9/3/2020).
"Bagi pihak terdakwa Mohammad Rizieq dan teman-temannya ke Pengadilan Negeri Jakarta Timur sesuai dengan Keputusan Hakim Besar Mahkamah Agung Republik Indonesia mengenai pelantikan Pengadilan Negeri Jakarta Timur untuk memeriksa dan mengadili kes, "Leonard mengatakan ketika disahkan oleh wartawan, Selasa (9/3/2020).
Untuk dua fail tersebut, Rizieq akan dikenakan tiga caj alternatif.
Untuk kes swab, Rizieq akan dikenakan Pasal 14 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana Jo Pasal 55 ayat (1) 1 KUHP, subsidi Pasal 14 ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1946 Peraturan Hukum Pidana Pasal 55 ayat (1) 1 KUHP
Kemudian, lebih banyak subsidi Pasal 15 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana tahun 1984 tentang wabah penyakit menular
Leonard menjelaskan, artikel yang akan dikenakan adalah Pasal 160 KUHP bersama dengan Pasal 99 UU nomor 6 tahun 2018 tentang Karantina Kesehatan bersamaan dengan Pasal 55 ayat (1) 1 KUHP.
Atau, Pasal 216 ayat (1) KUHP bersama dengan Pasal 55 ayat (1) 1 KUHP, atau Pasal 93 ketiga UU nomor 6 tahun 2018 tentang Karantina Kesehatan bersama dengan Pasal 55 ayat (1) 1 Kanun Jenayah.
Kemudian, pasal 14 ayat (1) Undang-Undang nomor 4 tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Berjangkit ke Pasal 55 ayat (1) KUHP.
Atau akhirnya Pasal 82A ayat (1) jo 59 ayat (3) huruf c dan d Undang-undang nomor 16 tahun 2017 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah sebagai pengganti UU nomor 2 tahun 2017 tentang Perubahan pada UU nomor 17 tahun 2013 tentang Organisasi Masyarakat terhadap Undang-undang jo Pasal 55 ayat (1) KUHP Pertama jo Pasal 10 huruf b KUHP jo Pasal 35 ayat (1) KUHP.
Dakwaan tersebut berkaitan dengan kes orang ramai yang berlaku pada majlis perkahwinan anak perempuannya di Petamburan, Jakarta Pusat pada November tahun lalu.
Di samping itu, Rizieq juga akan didakwa dengan dua kes lain yang berkaitan dengan orang ramai di Megamendung, Jawa Barat dan hasil sapuannya yang dianggap melanggar undang-undang.
Untuk dua fail tersebut, Rizieq akan dikenakan tiga caj alternatif.
Untuk kes swab, Rizieq akan dikenakan Pasal 14 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana Jo Pasal 55 ayat (1) 1 KUHP, subsidi Pasal 14 ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1946 Peraturan Hukum Pidana Pasal 55 ayat (1) 1 KUHP
Kemudian, lebih banyak subsidi Pasal 15 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana tahun 1984 tentang wabah penyakit menular.
Leonard mengatakan bahwa surat keputusan Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia telah melantik Mahkamah Daerah Jakarta Timur untuk memeriksa dan mengadili kasus pidana Habib Rizieq Cs.
Dengan perwakilan ini, kemudian Pengadilan Negeri Jakarta Timur akan melanjutkan proses kes hingga diadili.
Kemudian, panel hakim akan menentukan masa perbicaraan bagi defendan.
"Proses seterusnya adalah pemeriksaan perbicaraan yang akan ditentukan oleh Panel Hakim pada hari perbicaraan pertama," katanya.
Secara terperinci, fail kes yang telah diserahkan ke Mahkamah Daerah Jakarta Timur pertama dan kedua adalah defendan Rizieq Shihab, Haris Ubaidillah, Ahmad Sabri Lubis, Ali Alwi Alatas, Idrus Al Habsyi dan Maman Suryadi.
Fail mengenai tuduhan kes orang banyak yang menyebabkan pelanggaran protokol kesihatan dengan suspek Habib Rizieq Shihab Cs dipindahkan ke Pengadilan Negeri Jakarta Timur.
Kedua-dua fail kes di atas adalah untuk kes yang berlaku di Jalan KS Tubun Petamburan, Jakarta Pusat pada 13 November 2020.
Fail kes ketiga hingga kelimba adalah defendan Rizieq Shihab, Andi Tatat dan Muhammad Hanif Alatas. Fail kes adalah untuk kes yang berlaku di Hospital UMMI, Jalan Empang, Kota Bogor pada 27 November 2020.
Fail kes keenam adalah defendan Rizieq Shihab. Fail kes adalah untuk kes yang berlaku di Pondok Pesantren Alam Agrokultural Mega Mendung Bogor pada 13 November 2020.
Tindak balas peguam sah
Seorang anggota peguam Habib Rizieq Shihab, Kamil Pasha, membalas keputusan Jaksa Agung Indonesia (Kejagung) mengenai kes orang ramai yang melibatkan bekas frontman Front Pembela Islam (FPI) yang akan dibicarakan di Mahkamah Daerah Jakarta Timur.
Kamil mengatakan bahawa jika keputusan AGO adalah untuk mengelakkan orang banyak semasa perbicaraan, maka ini dapat dipersoalkan.
Kerana menurutnya, merujuk pada data sensus penduduk tahun 2020, wilayah Jakarta Timur menempati daerah yang paling banyak penduduknya di DKI Jakarta.
"Sekiranya alasannya adalah untuk mengelakkan orang ramai atau alasan untuk protokol kesihatan, kita sebenarnya mempertanyakan, menurut banci 2020 Jakarta Timur adalah daerah dengan populasi terbesar di DKI Jakarta," katanya ketika disahkan, Kamis (4/3) / 2021).
Tidak hanya itu, keputusan AGO, kata Kamil, tidak tepat, kerana lokasi persidangan tidak sesuai dengan lokasi di mana kejadian itu berlaku.
Kerana menurutnya, dugaan locus delicti tidak termasuk dalam bidang kuasa Pengadilan Negeri Jakarta Timur.
Telah diketahui bahawa kes kerumunan Habib Rizieq terjadi di tiga lokasi pada waktu yang berlainan, yaitu Tebet, Jakarta Selatan, Petamburan, Jakarta Pusat dan Megamendung Bogor, Jawa Barat.
"Tebet dan Petamburan (lokasi orang ramai), Tebet adalah milik Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, sementara Petamburan adalah bagian dari Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, ditambah dengan kasus Rumah Sakit Ummi, wilayah Pengadilan Negeri Bogor, harus menjadi salah satu dari tiga PN yang sedang mengadili kes a quo, bukan Pengadilan Negeri Jakarta Timur, "katanya. Kamil ketika disahkan, Khamis (4/3/2021).
Dia selanjutnya mendedahkan bahawa pihaknya masih akan mengadakan pertemuan dengan pasukan lain untuk membincangkan persiapan menghadapi persidangan.
Sebabnya, hingga kini Kamil mengakui bahawa dia belum menerima surat jemputan dari mahkamah mengenai penangguhan perbicaraan pertama.
"Untuk strategi di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, masih harus dibicarakan dengan semua tim hukum HRS lainnya, kami belum menerima surat itu, ketika kami memilikinya, kami akan memperbaruinya kepada teman media kami," katanya .
No comments:
Post a Comment