Penduduk mengambil gambar di kawasan pelancongan perkebunan teh Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (31/10/2020). Upacara panjang untuk memperingati hari ulang tahun Nabi Muhammad SAW digunakan oleh penduduk untuk mengunjungi tempat-tempat pelancongan. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)
Indokini: Ironinya adalah teh Indonesia, pengeluar terbesar tetapi penggunaan terendah di dunia, mengapa?
Jakarta, sebagai negara penghasil teh, Indonesia sebenarnya mencatat penggunaan teh paling sedikit di dunia. Rata-rata orang hanya minum setengah gelas teh setiap hari.
"Cuba bayangkan, kita adalah pengeluar ke-7 terbesar di dunia, tetapi penggunaan teh adalah yang paling rendah (di dunia)," kata Ketua Penyiasat PT Research Perkebunan Nusantara, Dr. Rohayati SupRY, semasa webinar Let's Drink More Healthy Tea, Jumaat, 21 Mei 2021.
Sementara untuk Turki, kata Rohayati, yang berada di tempat ke-6, orang-orangnya minum 10 kali lipat daripada orang Indonesia. Mereka minum lima cawan teh sehari.
Ironinya dinilai kerana kebanyakan orang tidak mengetahui kebaikan dan faedah minum teh. Sebenarnya, teh dari Indonesia adalah antara yang paling sihat daripada teh di dunia.
"Jadi, teh Indonesia lebih sihat kerana memiliki kadar antioksidan tertinggi," kata Rohayati.
Tradisi Minum Teh, jom minum teh Indonesia!
Teh Talua, minuman khas Ranah Minang pembugar badan. (Foto: Liputan6.com/ Novia Harlina)
DALAM kesempatan itu, diperkenalkan juga tentang tradisi minum teh di sejumlah daerah di Indonesia. Teh pertama dibawa oleh Andreas Cleyer, orang berkebangsaan Jerman, sebagai tanaman hias.
"Pada 1782, pemerintah Belanda membudidayakan tanaman teh di Pulau Jawa dengan bibit atau biji-biji dari Tiongkok. Sejak itu, kebiasaan minum teh ada di Indonesia," kata Prof. Dr. Irmanida Batubara, Ka.Pusat Studi Biofarmaka TropikaL PPM IPB.
Irmanida mengatakan, setiap wilayah punya tradisi minum teh tersendiri. Di Jawa Barat, dikenal dengan nyaneut, memungkinkan penduduknya menghirup aroma teh sebelum diminum.
Sementara di Betawi, kebiasaan ini disebut nyahi, yakni minum teh dengan lebih dulu menggigit gula.
"Sementara di Sumatra Barat, kita akan bertemu teh talua, teh yang dicampur dengan telur. Ini menambah energi. Sementara kalau ke Sumatra Utara ataupun Aceh, kita akan bertemu dengan teh tarik," katanya.
No comments:
Post a Comment