Tolikara yang diapit Kabupaten Puncak Jaya, Kabupaten Jawawijaya Kabupaten Sarmi dan Kabupaten Jayawijaya merupakan daerah baru hasil pemekaran pasca hadirnya Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus.
Daerah Tolikara yang beribukota di Karubaga terbahagi dalam 514 Desa dan 35 Kecamatan. Meski demikian, jangan bayangkan kampung di daerah layaknya di Jawa. Sebab, satu desa kadang hanya puluhan rumah. Komoditi unggulan Kabupaten Tolikara iaitu sektor pertanian dan perkhidmatan. Sub sektor Pertanian komoditi yang membenihkan berupa Jagung dan Ubi Kayu.
Yang menarik, meski merupakan tempat terpencil dan akses masih sukar, beberapa pihak berkata, pesawat milik orang asing boleh datang dan pergi sesuka hati.
Sebagai penunjang kegiatan ekonomi, di rantau ini terdapat 1 bandar udara, iaitu Lapangan Terbang Bokondini, namun beberapa saksi yang ditemui banyak lapangan terbang khusus orang asing yang hilir mudik tidak boleh terpantau.
"Di sini banyak pesawat asing datang dan pergi tidak terpantau. Kerana pegawai kerajaan di sini sedikit, "demikian ujar salah seorang pegawai yang tak mahu disebutkan namanya kepada hidayatullah.com.
Yang tidak kalah menarik, banyak bendera-bendera Israel jadi pajangan warga. Pantau hidayatullah.com, mudah dijumpai kedai-kedai warga dihias mengikuti bendera Israel biru-putih bergambar Bintang David.
Kebetulan, masa beberapa jam menjejakkan kaki di Tolikara pertama kali hari Isnin (21/07/2015) media ini boleh menyaksikan ramainya masyarakat luar Tolikara mengikuti arak-arakan penutupan kegiatan seminar dan KKR Pemuda Gídí peringkat antarabangsa yang diadakan sejak tarikh 13 Julai 2015.
Dianggarkan kira-kira 7000 orang mengikuti arak-arakan, dan sebahagian banyak mengibarkan bendera Israel. Sementara itu, banyak warga tempatan sendiri masih kurang memahami erti bendera-bendera Israel tersebut. (IH/Hidayatullah.Com)
Saturday, July 25, 2015
Cek Fakta: Bendera Israel Berkibar di Papua, Ini Faktanya
LENSA BANYUMAS -Sebuah video yang merekam konvoi puluhan kendaraan di Distrik Entrop Jayapura, Papua yang mengibarkan bendera Israel, kembali menyebar di dunia maya.
Konvoi bendera Israel tersebut, dibagikan banyak akun di media sosial, Senin 17 Mei 2021.
Dalam video tersebut, si perekam menyebut bahwa di saat seluruh dunia mengutuk serangan zionis Israel di sini di Jayapura Papua tepatnya di Entrop lokasinya, semua malah mengibarkan bendera Israel.
Dalam video pendek yang beredar di dunia maya itu, terekam konvoi puluhan kendaraan yang mengangkut ratusan orang dengan membawa puluhan bendera Israel.
"Hanya di Papua bisa mengibarkan bendera Israel, saat semua mengutuk tapi di negara kita sediri masih ada yang mengibarkan benderanya. Konvoi, pawai lagi," ujar perekam video.
Terkait kebenaran video tersebut, tim Lensa Banyumas melakukan penelusuran dan didapati fakta ternyata video itu direkam dan sempat beredar tahun 2018 silam.
Video tersebut kembali disebarkan, karena banyak yang menghubungkannya dengan ketegangan antara Israel dan Palestina yang kembali memanas dalam beberapa pekan terakhir.
Terbaru, Israel kembali melancarkan serangan udara, Minggu 16 Mei 2021 pagi. Sedikitnya 33 warga Palestina, termasuk 13 anak-anak di Jalur Gaza, tewas akibar serangan tersebut. Dikutip dari Reuters, serangan dini hari itu terjadi di rumah-rumah di pusat Kota Gaza.
Sampai serangan Minggu pagi itu, jumlah korban tewas di jalur Gaza bertambah menjadi 181, termasuk 52 anak-anak, sejak pertempuran meletus Senin lalu.
Sementara di pihak Israel, 10 orang termasuk dua anak tewas dalam serangan roket oleh Hamas dan kelompok militan lainnya. ( 17 Mei 2021)
Suara Kemiskinan - Franky Sahilatua
[Rekonstruksi Sejarah Umat Islam di Tanah Papua. Disertasi tidak diterbitkan, Toni Victor M, Sekolah PascaSarjana Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta 2008.]
Marauke, tempat majoriti Muslim..
Abdus Salam Banga Kama (far right), 39, and his family wait for the evening Ramadan prayer in front of the Port Moresby mosque. Abdus Salam, his wife Abida Ana (centre), 27...
No comments:
Post a Comment