CATATAN PERJALANAN IBNU HASYIM
Sambungan dari yang sebelum ini..
[Dua bulan berselang aden hidup di tengah masyarakat Dayak, dengan kehidupan yang serba primitif dan berkali-kali menangis karena tak tahan dengan keterasingan yang melanda. Namun disisi lain, aden merasa sangat dihormati dan dilayani bak seorang raja.
"Datuk, memangnya ada apakah di luar sana hingga ulun kada dibulihakan bulik?" tanya aden suatu hari.
"Suku kami sedang ada perang, di luar, suku kami sedang diganggunya, kami sedang baku bunuh dengan, tetaplah di sini, ikam aman kala, kaina ikam jua mahu kami bulikakan jua?"
"Perang.....?"
"Hi'ih" (iya)
"Kenapa ulun kada dibunuhnya Datuk?"
"Ikam lain nang kami cari."
"Apa masalahnya Datuk?"
"Mustinya ketika ikam di mana bumi berpijak langit nang ikam junjung, mun pun ikam nang macam-macam kaya bubuhannya, ikam nang kami timpas, kami bunuhnya" (Jika pun kamu yang macam2 sama kami, tentunya kamu yang kami tebas, kami bunuh).
Jawaban-jawaban Datuk Maluna cukup singkat dan penuh makna, aden menyimpulkan bahawa, di mana pun kita singgah, harus menghormati adat istiadat setempat kalo mau selamat.
"Kapan, ulun kawa bulik Datuk?" (Bila saya bisa pulang Datuk?"
"Kaina mun sudah habis musuh kami bunuhnya."
Tiga Bulan Sesudah itu..
Datuk Maluna dan Alban serta kawan-kawan dan puluhan warga suku mengadakan upacara kepulangan aden. Tak terasa air mata menetes di pipi, betapa terharu aden mendapat suatu perlakuan yang teramat sangat berlebih menurut aden.
Tapi itulah mereka, aden salut. Diberinya aden sebuah kalung adat dan sebuah Mandau Batu (pedang sepanjang satu meter yang bersifat elastis dan sangat tajam hingga mampu memutuskan paku yang ditancapkan pada sebatang kayu). Berhias rumbai-rumbai dari tulang-tulang kecil, hmmm.. Sangat indah.
Diantarnya aden ketepi sungai pada sebuah sampan yang berjejer, lambaian tangan dari warga suku laki-laki dan perempuan membuat airmata aden kembali berlinang haru. Diiringi tiga sampan aden dibawa menyusuri sungai yang cukup panjang. Di sepanjang menyusuri sungai, aden selalu mendengar kicauan burung-burung yang bercicit dengan suara indah.
Namun aden merasa aneh, sepanjang sungai kicauan burung itu selalu saja terdengar seperti terus mengikutinya. Kurang lebih dua jam berselang kami tanpa obrolan, namun dengan rasa penasaran akan suara burung yang terus mengikuti itu, aden pun membuka obrolan dengan bertanya pada Alban..
"Utuh, suara burung apa itu kah, kaya nang mangikuti haja lawan ulun?'
(Abang suara burung apakah itu, yang seperti terus mengikutiku?).
"Itu lain burung mas, tapi kawan ulun"
Lalu Alban mengambil semacam peluit yang terbuat dari semacam bambu kecil dari dalam kantong kecil di pinggangnya dan segera meniupnya, sangat indah suara tiupan dari mulut Alban dan sama persis bunyinya seperti yang ada di atas pohon-pohon itu.
Sejenak Alban menujukkan telunjuknya ke atas pohon di pinggir sungai, aden tersenyum, nampak seseorang sedang bertengger di atas dahan dengan busur panah dan lengkap dengan gendongan anak panahnya, seraya melambaikan tangannya.
Aden menyimpulkan, betapa banyak para peniup itu, sepanjang pesisir sungai yang aden lalui. Tidak terlihat. hmmm benar-benar persembunyian yang sangat sempurna, kata aden dalam hati. Menjelang sore sampan berhenti sejenak di pinggiran sungai untuk sekedar istirahat.
Aden diperlihatkan sebuah pohon cabe raksasa yang menakjubkan. Nampak sama persis dengan pohon cabe berukuran sangat besar, rimbun dan penuh dengan buah cabenya yang ranum dan berbuah sangat lebat hampir sama banyak dengan dedaunannya.
Cabai sekadar hiasan.
Tentu saja ketika beraktivitas di sungai para perempuan tidaklah dengan pakaian resmi dan lengkap. Hanya dengan sehelai kain sarung yang dipakai sebagai pembungkus tubuh mereka melakukan kegiatan mencuci dan mandi.
Tentu saja ketika beraktivitas di sungai para perempuan tidaklah dengan pakaian resmi dan lengkap. Hanya dengan sehelai kain sarung yang dipakai sebagai pembungkus tubuh mereka melakukan kegiatan mencuci dan mandi.
Ditengah kekagumanya aden bertanya kepada Alban, "Wah, hebat sekali, bujur itu adalah pohon cabe kah, aneh, kayapa pang kawa kaya itu????"
Kesimpulan:
Dari saya (Ibnu Hasyim), kepada sahabat-sahabat pembaca yang dihormati....
Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW adalah bersifat syumul, lengkap dan sempurna. Islam ditanzilkan oleh Allah SWT adalah untuk semua bangsa di dunia ini, termasuk Dayak, Melayu, Madura dan lain-lain. Walaupun Islam diturunkan di negara Arab, bahasa al-Quran dan hadis adalah bahasa Arab tetapi ini bukan bermakna Islam hanya mengutamakan bangsa Arab sahaja.
Islam datang menyatukan semua bangsa, walaupun berlainan bahasa, perbezaan warna kulit dan keturunan. Islam tidak pernah mengagongkan satu-satu bangsa dan menganggap bahawa semua bangsa adalah sama kerana orang yang paling mulia dikalangan manusia di sisi Allah SWT adalah orang yang paling bertakwa kepada-Nya.
"Bujur, itu pohon cabe, tapi cabe nang kada kawa dimakan mas, itu buah cabe beracun, monyet jua kada mahu mamakannya, mun dimakannya ikam kawa mati". Jelasnya.
Sepanjang malam aden berenam kembali berlayar menyusuri sungai, hingga tertidur. Hingga pagi hari aden terbangun karena mendengar panggilan Alban, memberitahukan bahawa jika ingin melihat sebuah pulau ajaib bangunlah.
Pulau Ajaib
Lipan atau kelabang, seekor kelabang di tangan. Pulau Kelabang, sebuah pulau yang dihuni oleh semua penduduknya wanita. Juga dihuni oleh para wanita sihir. Mereka akan menjadikan lelaki yang kebetulan terdampar di sana sebagai pejantan untuk meneruskan keturunannya selama sembilan hari.
Aden diperlihatkan sebuah pulau kecil nun berjarak lumayan jauh, namun masih nampak bentuk-bentuk pohonnya. Nampak pula beberapa orang wanita yang berdiri memandangi kami meski jaraknya lumayan jauh. Alban dan kawan-kawan segera berdialog dengan bahasa Dayak yang aden tak mengerti.
Diberitahukan bahawa itu adalah sebuah pulau aneh yang angker serta ajaib, karena hanya bisa muncul dan terlihat setiap sembilan bulan sekali. Sebuah pulau yang dihuni oleh semua penduduknya wanita. Konon katanya, jika ada laki-laki yang berani singgah ke sana, tidak akan selamat alias dicincang-cincang dan dimakan oleh para wanita itu.
Hmmm aden penasaran akan hal yang satu ini.
Menurut Alban, pulau itu bernama Pulau Kelabang. Dinamakan kelabang karena bentuk pulau yang memanjang dan nampak bergerigi dan berbentuk seperti seekor kelabang jika dilihat dari atas udara.. Dan dihuni oleh para wanita sihir. Mereka akan menjadikan laki-laki yang kebetulan terdampar di sana sebagai pejantan untuk meneruskan keturunannya selama sembilan hari.
Kemudian dibunuh serta dimakan oleh mereka. Lalu wanita-wanita yang berhasil hamil akan menunggu kelahiran anaknya. Konon katanya, jika bayi yang terlahir adalah laki-laki, maka akan langsung dibunuh dan dimakan. Tetapi, jika bayi yang terlahir adalah perempuan maka akan dibiarkan hidup, karena mereka hanya menginginkan jenis kelamin perempuan saja.
Sampailah aden pada sebuah ceruk sungai pada sore harinya lagi, dan menginap di sebuah perkampungan kecil yang di huni sekitar lima belas orang saja. Semuanya laki-laki, dipondokkan kecil aden tertidur hingga pagi bersama Alban.
Hingga pagi harinya aden melakukan perjalan menyusuri hutan hingga sekitar jam dua siang. Sampailah aden disebuah pangkalan ojeg dan diantarnya hingga ke daerah yang bernama Kereng Pange. Sepanjang perjalanan ojeg, aden menyaksikan hampir seluruh kampung telah hancur berantakan, dan bekas rumah-rumah terbakar di mana-mana. Hmm Kalimantan membara, ucap aden dalam hati.
Setelah menempuh perjalanan kurang lebih dua jam, Aden sangat lega dapat berkumpul dengan seorang sahabat sesama suku, dan langsung dibelikan tiket kapal menuju Pulau Jawa. Esok harinya, aden menuju Pelabuhan Sampit dan menunggu kapal datang. Tak terduga, beberapa menit dalam labuhan kapal, petugas kapal mengadakan razia senjata tajam.
Seluruh barang-barang bawaan penumpang digeledah, dan barang siapa ketahuan membawa senjata tajam ke atas kapal maka ditangkapnya. Menyadari hal itu, aden bertindak cepat. Cepat-cepat aden mengambil Mandau pemberian Datuk Maluna dan aden membawanya berlari keluar kapal dan dengan perasaan sedih tak menentu, aden membuangnya ke laut.
Maafkan ulun Datuk, Mandaunya ulun buang... hikz.. Dan yang tersisa hanyalah sebuah kalung antik yang hingga kini aden simpan sebagai kenang-kenangan. Sampailah aden di tanah Jawa dengan selamat.
Demikian sahabat, sebuah kisah yang aden alami di Pulau Kalimantan pada tahun 2001, dan sulit untuk terlupa. Terima kasih sudah sudi menyimak. Dan aden tegaskan bahawa ini hanya sebuah kisah. Isi di dalamnya perihal MB (minyak bintang), aden tidak menyarankan untuk mempercayainya.
Semuanya terserah kesimpulan anda, tetaplah dalam keteguhan iman dan Islam. Laa haulaa walaa quwwata ilaabillaah..]
Begitu, Ishaqul Huda menulis untuk Remaja Sampit di bawah tajuk "Minyak Bintang'' dan Kisah Ku di Sampit, Kampung Dayak Kalimantan Tengah.
Dari saya (Ibnu Hasyim), kepada sahabat-sahabat pembaca yang dihormati....
Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW adalah bersifat syumul, lengkap dan sempurna. Islam ditanzilkan oleh Allah SWT adalah untuk semua bangsa di dunia ini, termasuk Dayak, Melayu, Madura dan lain-lain. Walaupun Islam diturunkan di negara Arab, bahasa al-Quran dan hadis adalah bahasa Arab tetapi ini bukan bermakna Islam hanya mengutamakan bangsa Arab sahaja.
Islam datang menyatukan semua bangsa, walaupun berlainan bahasa, perbezaan warna kulit dan keturunan. Islam tidak pernah mengagongkan satu-satu bangsa dan menganggap bahawa semua bangsa adalah sama kerana orang yang paling mulia dikalangan manusia di sisi Allah SWT adalah orang yang paling bertakwa kepada-Nya.
Catatan Perjalanan Ibnu Hasyim,
1 comment:
Jawaban untuk RBA ternakan puak kafir harbi roket dan barua ternakan puak liberal Pee H:
(1) Macaman kenyataan "Islam menyatukan bangsa"
Respon :
Islam menyatu-padukan seluruh manusia dengan menyeru manusia mengikut Nabi Muhammad S.A.W. menyembah Allah Maha Esa dan melakukan kebaikan dan melarang kemungkaran tanpa mengira kaum, keturunan dan warna kulit. Ini bererti Islam menolak rasisme kerana sebaik-baik manusia adalah orang yang beriman, beramal soleh dan bertaqwa dan mengamalkan amar makruf nahi mungkar.
(2) klau asyik salah bangsa lain bila Melayu mundur.
Respon:
Penjajah British telah mengimport pendatang asing ke Tanah Melayu untuk membantu penjajah British menyamun sumber alam seperti emas, minyak, bijih timah dll dan kekayaan di Tanah Melayu untuk diangkut ke UK.
Dalam tempoh penjajahan British ke atas Tanah Melayu , penjajah British telah memberi pelbagai kemudahan seperti kesihatan, pendidikan, perniagaan dan tanah orang Melayu dll di bandar kepada pendatang asing.
Dan pada masa yang sama penjajah British menindas dan menafikan hak kaum Melayu untuk mendapatkan tanah dan semua kemudahan tersebut di atas. Kaum Melayu hanya diberikan pendidikan sekolah rendah sahaja supaya mereka boleh membaca , menulis dan mengira urusan jual-beli yang mudah supaya tidak boleh ditipu oleh peniaga-peniaga asing.
Dasar rasis penjajah British terhadap kaum Melayu Islam sebagai penduduk asal Tanah Melayu telah menyebabkan kaum ketinggalan jauh berbanding dengan kaum pendatang asing dalam bidang pendidikan, kerjaya professional, perniagaan dll. Kesan buruknya berterusan menimpa kaum Melayu sehingga ke hari ini, kaum Melayu masih ketinggalan dalam semua bidang tersebut berbanding dengan kaum pendatang.
Maka kaum Melayu Islam berhak menuntut semua hak mereka yang telah dinafikan oleh penjajah British yang telah merampas hak mereka dan diberikan kepada kaum pendatang asing.
(3) Adakah Melayu akan maju bila tiada bangsa lain atau ada bangsa lain yg bisu apabila pemimpin Melayu menipu.
Respon:
Soalan ini membuktikan RBA dan barua adalah puak bodoh berlapis-lapis. Maka soalan bodoh ini kita jawab dengan soalan juga ?
Adakah Eropah, Amerika Syarikat dan Jepun akan menjadi negara mundur tanpa kehadiran pendatang asing dari China dan India ???
(4) Anyway, kita tunggu catatan tour geng P eNd ke Turki semasa rakyat dipaksa tour dlm rumah masing2 brapa bulan udah.
Respon:
Sekali lagi puak RBA dan barua membuktikan mereka (RBA dan barua Pee H ) adalah puak bodoh berlapis-lapis.
Menteri kerajaan PN terpaksa pergi ke negara asing untuk meningkatkan ekonomi negara Malaysia di waktu puak kafir harbi roket dan khadam liberal mereka sibuk sabotaj ekonomi Malaysia dengan memburuk-burukkan Malaysia sebagai 'negara gagal' dan 'kerajaan gagal' dll.
Maka tindakan jahat ini membuktikan puak roket dan khadam liberal mereka adalah pengkhianat negara.
Rakyat mempunyai dua pilihan ketika wabak covid-19 melanda negara sama ada tinggal di rumah untuk mengelakkan diri dari virus covid-19 atau keluar rumah beramai-ramai dan dijangkiti covid-19 secara beramai-ramai, tidur di kaki lima hospital kerana kekurangan katil dan mati beramai-ramai.
Rakyat mati beramai-ramai mungkin menjadi matlamat puak roket dan khadam liberal mereka supaya mereka mempunyai alasan untuk menumbangkan kerajaan PN.
Jika ini berlaku, puak roket dan khadam liberal mereka adalah sama seperti burung pemakan bangkai.
Hu hu hu hu
Post a Comment