Mantan perdana menteri yang berusia 96 tahun ini banyak dikenal kerana beberapa pernyataan kontroversialnya. Ia berbicara pada hari Minggu di sebuah acara di Selangor yang diselenggarakan oleh beberapa organisasi non-pemerintah di bawah bendera Kongres Survival Melayu dengan acara yang berjudul Aku Melayu: Survival Bermula.
Dalam pidato pembukaannya yang disiarkan langsung di media sosial, Mahathir mengatakan bahwa apa yang dikenal sebagai Tanah Melayu dulu sangat luas, membentang dari Tanah Genting Kra di Thailand selatan sampai ke Kepulauan Riau, dan Singapura, tetapi sekarang terbatas di Semenanjung Malaya.
"Saya bertanya-tanya apakah Semenanjung Malaya akan menjadi milik orang lain di masa depan," katanya.
Ia juga mengatakan bahwa Malaysia saat ini bukan milik bumiputera, karena banyak orang Melayu yang tetap miskin dan cenderung menjual tanahnya.
"Jika kami menemukan kami salah, kami harus memperbaiki kesalahan ini sehingga tanah kami tetap tanah Melayu," ucap Mahathir meminta para hadirin belajar dari masa lalu.
Mahkamah Internasional pada tahun 2002 memutuskan bahwa Sipadan dan Ligitan milik Malaysia dan bukan milik Indonesia.
Pada tahun 2008, Mahkamah Internasional memutuskan bahwa Pedra Branca milik Singapura, sementara kedaulatan atas Middle Rocks yang berada di dekatnya diberikan kepada Malaysia.
Pada 2017, Malaysia mengajukan permohonan kepada Mahkamah Internasional untuk merevisi putusan ini.
Tetapi pada Mei 2018, setelah Mahathir menjadi perdana menteri lagi, Malaysia mengumumkan bahwa mereka akan menghentikan proses tersebut.
(IH)
Sila lihat..
PERHATIAN: NO TELEFON IBNU HASYIM.COM TERKINI 014-400 2015
3 comments:
DAH CURI BILLION DI PULANG KAN BALIK
SUMPAH LAKNAT PUN 2X DAH DI BUAT
WALAUN TERKINJA TUNGANG TRRBALIK
PEERGH ATOK KENCING RAKYAT SAMPAI SAKARAT
kikikiki... udah2 la goreng mamak dah basi
Atok tak payah buat macam prihatin. Atok dah serah batu putih. Atok dah billionaire sejak jawat pm. Atok dah kaut duit rakyat.
Negara lain sanggup berperang untuk melindungi kedaulatan wilayahnya.. Kerajaan kita pula mudah melepaskan wilayah kepada kerajaan asing. Ada udang di sebalik batu ? Tindakan yang sangat memalukan.
Post a Comment