Tuesday, August 16, 2022

Baby Shima: Aksi seksi & jolok mata ditegur..

 

Aksi persembahan penyanyi Baby Shima di sebuah pusat beli-belah di Kuala Lumpur baru-baru ini yang tular di media sosial.

HALAMAN HIBURAN

Aksi persembahan mencolok mata perlu diambil tindakan

KUALA LUMPUR: Sebut sahaja nama Baby Shima atau nama sebenarnya, Nor Ashima Ramli pasti ramai tahu penyanyi dangdut Malaysia yang sebelum ini mencipta nama di Indonesia itu sering terpalit dengan pelbagai kontroversi panas.

Meskipun teruk dikecam netizen susulan teaser  sebuah lagu bersama ahli perniagaan kontroversi, Aliff Syukri baru-baru ini, namun ia tidak memberi kesan buat dirinya.  

Terbaharu, tular pula aksi persembahan penyanyi itu di sebuah pusat beli-belah di Kuala Lumpur baru-baru ini yang menyebabkan ramai penonton membuat kritikan negatif.  

Menerusi video yang dimuat naik oleh @hafizolraudzi di laman TikToknya, kelihatan penyanyi berkenaan sedang mendendangkan sebuah lagu sambil disaksikan oleh para tetamu yang hadir sambil membuat aksi tariannya.

Menurut laporan media, tindakan penyanyi yang berusia 30 tahun itu telah mengundang rasa tidak senang dalam kalangan tetamu yang hadir kerana tariannya dikatakan sangat seksi, tambahan pula memakai pakaian yang boleh dilabelkan sebagai mencolok mata.

Bukan itu sahaja, laporan itu menyebit bahawa ramai yang tidak sanggup melihat persembahan penyanyi yang berasal daripada Johor itu sehingga menyebabkan mereka tertunduk malu.

Sehubungan itu, Pengerusi Lajnah Kebudayaan, Kesenian dan Rekreasi Dewan Muslimah PAS Malaysia (DMPM), Kartini Ahmad berkata, persembahan Baby Shima di gedung beli-belah berkenaan sangat memalukan memandangkan dia seorang wanita Muslim. 

Kartini Ahmad Pengerusi Lajnah Kebudayaan, Kesenian dan Rekreasi Dewan Muslimah PAS Malaysia

“Tindakan dan aksi yang dilakukan Baby Shima di hadapan khalayak umum itu secara tidak langsung telah menjatuhkan maruah diri sendiri, di samping mencemar kesucian agama Islam,” ujarnya kepada HarakahDaily.

Menurut beliau, penyanyi berkenaan sepatutnya perlu memikirkan kesan daripada aksi persembahannya itu akan memberi contoh yang tidak baik kepada generasi muda terutamanya yang beragama Islam atau kanak-kanak yang mungkin melayari platform media sosial.  

“Kita lihat sudah banyak kali, dia menonjolkan aksi-aksi yang tidak sepatutnya dilakukan sebagai seorang yang beragama Islam di khalayak ramai,” ujar beliau.

Kartini turut memberitahu sudah tiba masanya pihak berkuasa mengambil tindakan terhadap insiden seumpama ini yang sudah acap kali terjadi di Malaysia.

“Kita nasihatkan dia supaya bertaubat dan tidak mengulangi perbuatan ini, jangan sampai bala Allah SWT yang lebih berat menimpa (bukan nak mendoakan, sekadar mengingatkan),” tegas beliau. – HARAKAHDAILY 16/8/2022

Komen Weblog Ibnu Hasyim: Maaf, ini nasihat ringkas kepada yang tidak mahu memberi nasihat..

Seorang muslim memiliki beberapa kewajiban terhadap saudaranya. Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAWbersabda,

“Kewajiban seorang muslim atas muslim yang lain ada enam.” Lalu ada yang bertanya, “Apa itu ya Rasulullah?” Maka beliau menjawab, “Apabila kamu bertemu dengannya maka ucapkanlah salam kepadanya; apabila dia mengundangmu maka penuhilah undangannya; apabila dia meminta nasehat kepadamu maka berilah nasehat kepadanya; apabila dia bersin lalu memuji Allah maka doakanlah dia dengan bacaan yarhamukallah; apabila dia sakit maka jenguklah ia; dan apabila dia meninggal maka iringilah jenazahnya.” (HR. Muslim)

Imam an-Nawawi rahimahullah berkata,

Apabila dia meminta nasehat darimu, maka wajib bagimu untuk menasehatinya, jangan hanya mencari muka di hadapannya, jangan pula menipunya dan janganlah kamu menahan diri untuk menerangkan nasehat kepadanya.” (Syarh Muslim)

Dari dalil-dalil di atas, dapat dikatakan bahwa hukum nasehat menasehati dalam Islam adalah wajib. Ketika ada seorang muslim yang meminta nasehat kepada saudaranya, maka sebagai sesama muslim wajib memberikan nasehat begitu pula sebaliknya.

Nasehat dalam Islam

Nasehat yang diberikan hendaknya semata-mata ditujukan untuk kebaikan saudaranya dan bukan untuk tujuan yang lain. Dalam arti, ketika memberikan nasehat hendaknya mengacu pada adab menyampaikan nasehat dalam Islam antara lain dilakukan dengan tulus, tanpa pamrih, dan tanpa mengharapkan pujian dan lain sebagainya. Selain itu, sang pemberi nasehat juga harus mampu untuk melaksanakan apa yang telah ia nasehatkan kepada saudaranya. Kerana jika tidak, ancamannya adalah diazab di alam kubur. Na’udzu billah min dzalik.

Sesama Muslim Wajib Memberi dan Menerima Nasehat 

Selain wajib memberikan nasehat ketika diminta, sebagai muslim juga wajib menerima nasehat dengan lapang dada dari saudaranya. Lapang menerima nasehat dari orang lain merupakan tanda dari keikhlasan, keimanan, dan kebersihan hati. Adz-Dzahabi rahimahullah berkata,

Tanda orang ikhlas itu adalah apabila diingatkan kesalahannya ia tidak merasa panas hatinya, tidak juga ngeyel. Justru ia mengakui kesalahannya dan mendoakannya, “Semoga Allah merahmati orang yang mengingatkan kesalahanku.” (Siyar Adz-Dzahabi)

Selain berlapang dada, ketika diberi nasehat hendaknya tidak memberikan reaksi negatif yang berlebihan seperti marah-marah atau bahkan menyombongkan diri seraya menunjukkan sikap tidak ingin dinasehati. Allah SWT berfirman dalam surat Al Baqarah ayat 206 yang artinya,

Dan, jika dikatakan kepadanya, “Takutlah kepada Allah”, timbullah rasa sombong dengan melakukan dosa, maka cukuplah tempat yang paling pantas adalah neraka Jahannam dan sungguh ia seburukburu tempat berdiam.” (QS. Al Baqarah : 206).

Imam Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan,

Maksudnya adalah jika diberi nasehat orang Fajir (banyak dosa) ini tentang perbuatan dan perkataannya, dan dikatakan kepadanya : “Takutlah kepada Allah (atas dosamu), dan tinggalkanlah ucapan dan perbuatanmu, kembalilah kepada kebenaran,” maka ia menahan diri dan enggan untuk menerima dan timbul dari dirinya rasa fanatik dan murka dengan dosanya, maksudnya adalah disebabkan apa yang ia kerjakan dari dosanya.

Menolak Kebaikan dan Nasehat Termasuk Sikap yang Sombong

Sombong dalam Islam pada hakikatnya adalah menolak kebenaran dan menganggap remeh manusia. Ketika suatu kebenaran telah sampai kepada seseorang berupa Al Qur’an dan hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan ia menolaknya karena kelebihan yang dimiliki maka hal ini menunjukkan kesombongan dalam dirinya. Sombong merupakan salah satu dosa besar dan balasan orang sombong dalam Islam adalah neraka.

Dengan demikian, disimpulkan bahwa sebagaimana  hukum mengabaikan nasehat dalam Islam, hukum muslim tidak mau dinasehati tentang Islam karena ada kesombongan dalam dirinya adalah dilarang.

Demikianlah ulasan singkat tentang hukum muslim tidak mau dinasehati tentang Islam. 

Semoga bermanfaat.

Undilah PAS dan rakan kumpulannya!

PERHATIAN: NO TELEFON IBNU HASYIM.COM TERKINI 014-400 2015

No comments:

Post a Comment