Jakarta - Partai Bulan Bintang (PBB) dan Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) menggelar pertemuan. Pertemuan tersebut untuk mendeklarasikan aliansi hijau. Apa itu aliansi hijau?
Dalam acara deklarasi tersebut hadir kedua petinggi PBB DAN PKNU seperti Ketua Majelis Syuro PBB Yusril Ihza Mahendra, Ketum DPP PBB MS Kaban dan Sekjennya BM Wibowo. Sedangkan dari PKNU hadir Ketua Dewan Syuro KH Abdul Adzim Suhaimi, Ketua Umumnya Choirul Anam dan Sekjennya Tohadi.
"Mudahan deklarasi ini akan diikuti oleh partai-partai yang lain, terutama partai Islam agar memperkuat. Lemahnya pemerintahan sistem dan masalah yang terjadi di masyarakat mengakibatkan ancaman disentegrasi, kemiskinan dan lainnya," ujar Yusril saat deklarasi di Balairung Kirana, hotel Kartika Chandra, Jakarta, Selasa (20/21/2011) malam.
Yusril berharap partai-partai Islam bisa membangun kekeuatan politik yang signifikan. Menurut Yusril, Pemilu 2009 lalu adalah Pemilu yang paling buruk dalam sejarah Indonesia.
"Kalau tidak diperbaiki sistemnya maka akan begitu-begitu saja. Kekeutaan politik Islam atau partai-partai di luar pemerintahan sekarang kalau didominasi kekuatan parpol sekarang maka akan sulit untuk mempertahankan eksisitensi dan masuk dalam kelembagaan negara ini," terangnya.
PBB pun berhapa, ke depan lebih banyak lagi partai politik yang bergabung dalam aliansi hijau. Aliansi hijau pun akan berusaha merangkul partai-partai Islam lainnya untuk bergabung.
"Kita berharap aliansi hijau adalah triger untuk mengajak partai Islam lain bergabung untuk membangun kekeuatan karena dinanti oleh bangsa Indo. Pemerintah dan partai silih berganti tapi cita-cita dan pengharapan makin jauh karena sistem yang dipakai tidak sesuai dengan Indonesia," ujar MS Kaban. Demikian menurut
DetikNews Indonesia.
Sementara itu
harakahdaily.net di Malaysia melaqporkan Parti-parti Islam di Indonesia tidak mahu lagi situasi politik negara umat Islam terbesar di dunia itu ditentukan parti didominasi kumpulan nasionalis sekular seperti yang ada sekarang.
Malam tadi mencetus satu lembaran baru yang menuntut keikhlasan penuh bagi membentuk acuan baru politik berlandas dimensi Islam apabila satu aliansi baru dibentuk. Mengejutkan apabila aliansi itu dinamakan Aliansi Hijau dengan logo berbentuk seperti berlian hijau yang bergaris dua putih di tengah.
Aliansi itu dibentuk melalui kesepakatan dengan perjanjian persefahaman di antara Partai Bulan Bintang (PBB) dan Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) dengan penuh sesak kehadiran penyokong di sebuah hotel di sini.
MoU itu ditandatangani Ketua Umum PBB, Dr H M Kaban dan Ketua Umum Dewan Tertinggi PKNU, Drs H Chairul Anam dengan disaksikan pemimpin tertinggi kedua-dua parti dan penyokong dari seluruh wilayah Indonesia.
Suara sokongan dengan laungan Aliansi Hijau bergema dalam dewan yang memuatkan lebih 1,000 peserta. Turut serta beberapa lagi pemimpin partai Islam lain bagi memberi dokongan awal.
PAS dan Kerajaan Kelantan turut diwakili Pengarah Pilihan Raya PAS Negeri, Wan Nik Wan Yussof dan Timbalan Pengerusi Kelab Penyokong Kerajaan, Drs Zainuddin Awang Hamat, Pengarah IT PAS Pusat, Suhaimi Embong dan 13 lagi delegasi. Mereka tiba petang semalam. (Gambar bawah)
Penasihat Umum PBB, Prof Dr Yusri Indera meminta lebih banyak lagi parti-parti yang berteras Islam bergabung dalam Aliansi Hijau bagi membentuk satu kekuatan baru mendepani cabaran demokrasi di Indonesia.
Katanya, parti-parti Islam perlu membentuk satu sepakat baru bagi membaiki semula demokrasi pilihan raya di Indonesia yang masih lagi tempang sehingga sekarang.
“Pemilu 2009 adalah yang paling buruk dalam sejarah negara Indonesia. Keadaan itu perlu dibaiki dan tidak boleh selama-lamanya dibiarkan begitu,” katanya memulakan ucapan pidato barisan pemimpim utama kedua-dua parti di majlis penuh bersejarah itu.
Ketua Majlis Ulama PKNU, KH Abdul Adzim Suhaimi berkata, semangat hijrah memuncul satu persepakatan baru di antara dua partai umat Islam yang terbesar di Indonesia.
Kata beliau Islam menjadi panduan bagi umat Islam Indonesia bagi menentukan hala tuju baru.
“Payung-payung Islam yang banyak terdapat di Indonesia hendaklah bangunkan satu perubahan politik. Bagi mencapai hasrat itu keikhlasan menjadi tuntutan paling penting kedua-dua pihak,” ujarnya.
Dr H M Kabam dengan ucapan yang penuh bersemangat berkata, kesepakatan partai-parti Islam di Indonesia sudah lama ditunggu penduduk Islam di negara itu.
Menurutnya rakyat tidak boleh mengharapkan perubahan dilakukan pemerintah yang ada sekarang kerana ia semakin jauh daripada falsafah sebenar kemerdekaan negara.
“Pemilu 2009 dilakukan dengan cara tidak jujur sehingga melahirkan produk yang tidak jujur dan muncul pemimpin yang tidak jujur. Semuanya bohong belaka,” ujarnya mendapat tepukan gemuruh.
Drs Chairul Anam tidak mahu aliansi itu hanya sekadar perjanjian sahaja dan perlu betul-betul menjadi hijau yang boleh menakutkan pemerintah yang ada sekarang.
Komen Weblog Ibnu Hasyim: Diharapkan, itulah strategi ampuh partai Islam untuk hadapi PEMILU (atau PRU kalau di Malaysia). Partai-parai Islam yang lain bagaimana? (IH)
IKLAN: QUR'AN MIRACLE 22 IN 1 Istimewa!
Dapatkan Segera!