Video 05/38: Kuliah Jumaat 04 Safar 1438 / 04 Nov 2016
Thursday, November 10, 2016
Negara Palestin Berakhir Selepas Trump Jadi Presiden AS -Menteri Pendidikan Israel.
BAITULMAQDIS - PALESTIN. Menteri Pendidikan Israel, Naftali Bennett mendakwa, idea penubuhan sebuah negara Palestin berakhir selepas Donald Trump dipilih menjadi Presiden Amerika Syarikat (AS).
"Kemenangan Trump adalah peluang untuk Israel dengan segera menarik balik penubuhan negara Palestin di tengah negara itu yang akan menjejaskan keselamatan," kata Bennet, anggota parti pelampau, Jewish Home.
"Ini adalah pendirian presiden yang dipilih. Era sebuah negara Palestin berakhir," katanya dipetik AFP.
Sementara itu, Menteri Kehakiman, Ayelet Shaked yang juga dari parti Jewish Home, meminta Trump mengotakan janjinya untuk mengubah kedutaan AS di Tel Aviv ke Baltulmaqdis, bertentangan dengan dasar pendirian Parti Republikan dan Parti Demokrat.
Timbalan Menteri Luar, Tzipi Hotevely turut menyeru perpindahan kedutaan itu.
Bagaimanapun tiada sebarang maklum balas dari Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.
Perdana Menteri mencetuskan kontroversi apabila dia menolak sebuah negara Palestin menjelang pilihan raya umum 2015, tetapi kemudian menarik balik dan telah menyatakan sokongan untuk penyelesaian dua negara.
Status Baltulmaqdis adalah salah satu isu yang paling sukar dalam konflik Israel-Palestin.
Rakyat Palestin memperjuangkan Baitulmaqdis timur sebagai ibu negara masa depan mereka, manakala Israel mendakwa bandar itu sebagai ibu negaranya.
Sebelum ini, Trump telah berjanji untuk mengiktiraf Baitulmuqaddis sebagai ibu negara Israel. (IH)
AS Kembali Serang Islam Selepas Donald Trum Presiden?
AP - PENDUDUK Indonesia merakam gambar selfie semasa menonton siaran langsung keputusan pilihan raya Presiden di Pusat Kebudayaan Kedutaan AS di Jakarta semalam.
JAKARTA – “Saya sangat takut, adakah lebih banyak perang akan berlaku? Adakah Amerika Syarikat (AS) akan kembali menyerang negara-negara Islam?” soal seorang aktivis Indonesia, Alijah Diete selepas Donald Trump membuat kejutan dengan memenangi pilihan raya Presiden semalam.
Penduduk Islam di seluruh Asia sukar menerima keputusan bahawa Trump bakal mengetuai negara kuasa utama dunia itu berikutan beliau sebelum ini kerap mengecam agama Islam dalam kempennya.
Trump membuat kenyataan kontroversi tentang Islam pada Disember tahun lalu yang mencetuskan kemarahan keseluruhan 1.5 bilion umat Islam. Dalam satu ucapannya, beliau mahu mengharamkan orang Islam daripada memasuki AS susulan insiden tembakan di California.
“Saya sangat kecewa Trump menang kerana Hillary Clinton merupakan seorang wanita yang baik. Beliau baik kepada penduduk Pakistan dan Islam di seluruh dunia.
“Clinton sentiasa melaungkan keamanan dunia sebaliknya, Trump berulang kali bercakap mahu memerangi orang Islam,” kata seorang penduduk di Islamabad, Ishaq Khan, 32.
Di Indonesia, wujud kebimbangan mengenai hubungan negara itu dengan sekutu tradisinya, AS. Penduduk negara itu juga risau kemenangan Trump akan menjejaskan hubungan AS dengan dunia Islam.
“Saya bimbang hubungan antara kedua-duanya akan tegang semula,” kata Diete, 47.
Selain itu, polisi anti-Islam ketat di bawah pentadbiran Trump juga dibimbangi akan mengapikan fahaman ekstremis di seluruh dunia.
“Apabila AS menggunakan kuasanya, momentum kumpulan ekstremis ini akan meningkat,” kata jurucakap Nahdlatul Ulama, Zuhairi Misrawi. – AFP
Komen Weblog Ibnu Hasyim: AS Kembali Serang Islam Selepas Donald Trum jadi Presiden? Bukan. Bukan kembali menyerang Islam, bahkan akan meneruskan serangan terhadap Islam, bahkan akan melipatgandakan lagi!! Jangan harapkan yang baik dari AS..
Kreatif, Bar Di Jepun Ini 100% Dibuat Dari Sampah Sarap.
JOm KREATIF
MUNGKIN kamu sukar percaya kalau bar di Jepun ini dibina dari sampah sarap seluruhnya. Namun bar ini benar-benar mendapatkan penghargaan kerana pembangunannya bebas pelepasan.
Dilapor Bored Panda, Kamikatz Public House yang terletak di Kamikatsu, sebuah bandar kecil di Jepun memenangi anugerah WAN Sustainable Buildings Award 2016. Bangunan ini dikatakan bebas pelepasan, kerana dibina seluruhnya dari sampah kitar semula.
Kamikatz Public House. WAN Awards
Kamikatz Public House. WAN Awards
Kamikatz Public House direka oleh arkitek Hiroshi Nakamura & NAP. Bangunan itu terdiri dari bar, tempat pembuatan bir, dan ruang juga tempat tinggal. Tidak hanya reka bentuk yang keren, bangunan ini benar-benar mesra alam sekitar. Tingkap-tingkap bekas digunakan sebagai terperinci luaran yang unik. Sementara botol-botol tak terpakai dijadikan hiasan di dalam bilik.
Kamikatz Public House. WAN Awards
Kamikatz Public House. WAN Awards
Pembangunan dengan material bekas sejalan dengan visi kota Kamikatsu, yaitu mendaur ulang 100 persen limbah yang dihasilkan kota. Saat ini, Kamikatsu baru berhasil mendaur ulang sekitar 80 persen dari seluruh limbah yang diproduksinya. (IH)
Wednesday, November 09, 2016
Antara Salman Rushdie Dan Ahok
Oleh: Dr. Adian Husaini
TAHUN 1988, dunia Islam digegerkan oleh seorang bernama Salman Rushdie. Kisahnya berawal ketika pada 26 November 1988, Viking Penguin menerbitkan novel Salman Rushdie berjudul The Satanic Verses (Ayat-ayat Setan). Novel ini segera memicu kemarahan umat Islam yang luar biasa di seluruh dunia. Memang, isi Novel ini amat sangat biadab. Rushdie menulis tentang Nabi Muhammad saw, Nabi Ibrahim, istri-istri Nabi (ummahatul mukminin) dan juga para sahabat Nabi dengan menggunakan kata-kata kotor yang sangat menjijikkan.
Dalam novel setebal 547 halaman ini, Nabi Muhammad saw, misalnya, ditulis oleh Rushdie sebagai ”Mahound, most pragmatic of Prophets.” Digambarkan sebuah lokasi pelacuran bernama The Curtain, Hijab, yang dihuni pelacur-pelacur yang tidak lain adalah istri-istri Nabi Muhammad saw. Istri Nabi yang mulia, Aisyah r.a., misalnya, ditulis oleh Rushdie sebagai ”pelacur berusia 15 tahun.”(The fifteen-year-old whore ’Ayesha’ was the most popular with the paying public, just as her namesake was with Mahound). (hal. 381).
Banyak penulis Muslim menyatakan, tidak sanggup mengutip kata-kata kotor dan biadab yang digunakan Rushdie dalam melecehkan dan menghina Nabi Muhammad saw dan istri-istri beliau yang tidak lain adalah ummahatul mukminin. Maka, reaksi pun tidak terhindarkan. Salman Rushdie dinilai melecehkan Islam, Nabi Muhammad dan al-Quran. Semua pihak yang terlibat dalam publikasinya yang sadar akan isi novel tersebut, harus dihukum mati. Pada 26 Februari 1989, Rabithah Alam Islami dalam sidangnya di Mekkah, yang dipimpin oleh ulama terkemuka Arab Saudi, Abd Aziz bin Baz, mengeluarkan pernyataan, bahwa Rushdie adalah orang murtad dan harus diadili secara in absentia di satu negara Islam dengan hukum Islam.
Pertemuan Menlu Organisasi Konferensi Islam (OKI) pada 13-16 Maret 1989 di Riyadh juga menyebut novel Rushdie sebagai bentuk penyimpangan terhadap Kebebasan Berekspresi. Prof. Alaeddin Kharufa, pakar syariah dari Muhammad Ibn Saud University, menulis sebuah buku khusus berjudul Hukm Islam fi Jaraim Salman Rushdie. Ia mengupas panjang lebar pandangan berbagai mazhab terhadap pelaku tindak pelecehan terhadap Nabi Muhammad saw. Menurut Prof. Kharufa, jika Rushdie menolak bertobat, maka setiap Muslim wajib menangkapnya selama dia masih hidup.
Prof. Mohammad Hashim Kamali, dalam bukunya Freedom of Expression in Islam, (Selangor: Ilmiah Publishers, 1998), menggambarkan cara Rushdie menggambarkan istri-istri Rasulullah saw sebagai “simply too outrageous and far below the standards of civilised discourse.” (Cara penggambaran Rushdie tentang istri-istri Nabi sangat memalukan dan jauh di bawah standar nilai-nilai yang beradab). Penghinaan Rushdie terhadap Allah dan al-Quran, tulis Hashim Kamali, “are not only blasphemous but also flippant.” (Tindakan Salman Rushdie itu bukan hanya penghinaan, tetapi juga kurang ajar).
Setelah protes merebak di berbagai belahan dunia, Salman Rushdie akhirnya meminta maaf kepada umat Islam. Katanya, “ As author of ‘The Satanic Verses,’ I recognize that Muslims in many parts of the world are genuinely distressed by the publication of my novel… I profoundly regret the distress that publication has occasioned to sincere followers of Islam.” (http://www.nytimes.com/books/99/04/18/specials/rushdie-regret.html).
Dalam ajaran Islam, pelecehan terhadap Nabi Muhammad saw termasuk kategori perbuatan kriminal kelas berat. Syaikhul Islam Ibn Taymiyah menulis kitab khusus berjudul “as-Sharimul Maslul ‘ala Syatimir Rasul” (Pedang yang Terhunus untuk Penghujat Rasulullah saw). Tahun 2012, sebuah lembaga menawarkan hadiah Rp 31,4 milyar, untuk siapa saja yang bisa membunuh Salman Rushdie. (https://www.merdeka.com/dunia/harga-kepala-salman-rushdie-naik-menjadi-rp-314-miliar.html).
Salman Rushdie akhirnya menunai badai, karena mempermainkan ayat-ayat Allah dan melecehkan kehormatan Nabi Muhammad saw. Bagaimana dengan Basuki Tjahaya Purnama (Ahok)?
*****
Pada 18 November 2014, Forum Ulama Muda Jakarta (FUMJ) yang dipimpin KH Fahmi Salim MA, mengeluarkan taushiyah (nasehat) kepada kaum muslim Jakarta. Isinya, mengungkap fakta tentang buruknya pemikiran dan perilaku Ahok. Karena itu, Ahok dinilai FUMJ tidak memenuhi syarat sebagai Gubernur Jakarta, yaitu harus “bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa”.
Sesuai dengan Keputusan Komisi Pemilihan Umum Provinsi DKI Jakarta, Nomor: 07/Kpts/KPU-Prov-010/2011, bahwa bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta memiliki syarat-syarat antara lain: (1) Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; (2) Setia kepada Pancasila sebagai Dasar Negara, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, cita-cita Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 dan kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia serta Pemerintah; (3) Sehat jasmani dan rohani berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan menyeluruh dari Tim Pemeriksa Kesehatan; (4) Mengenal daerahnya dan dikenal oleh masyarakat di daerahnya.
Penjelasan FUMJ tentang Ahok dua tahun lalu itu perlu kita renungkan, karena disampaikan dengan bijak dan penuh hikmah. Jika direnungkan, kasus Ahok dalam soal penyebutan “QS al-Maidah 51”, tak lepas dari sikap mempermainkan ayat-ayat Allah. Tindakan Ahok itu telah menyulut aksi demo jutaan umat Islam di seluruh penjuru Indonesia. Jika ditelaah,kesembronoan Ahok dalam kasus “al-Maidah 51” itu sepertinya tak lepas dari pemikiran dan sikap-sikap Ahok sebelumnya dalam soal keagamaan.
Berikut ini fakta dan penjelasan FUMJ tentang buruknya gagasan dan perilaku Ahok tentang masalah keagamaan selama ini:
- Ahok mengajukan gagasan perlunya lokalisasi pelacuran. (http://megapolitan.kompas.com/read/2016/02/12/19010091/Ahok.Saya.Setuju.Legalisasi.Lokalisasi.Prostitusi.tetapi.Kita.Munafik). Gagasan Ahok itu menunjukkan ia tidak memahami masalah dengan baik, dan tidak mengkajinya dengan mendalam, dari aspek keagamaan, sosial, budaya, dan kesehatan. Sementara selama ini sudah terbukti dampak buruk lokalisasi pelacuran terhadap masyarakat, sehingga Gubernur DKI Sutiyoso menutup lokalisasi pelacuran Kramat Tunggak dan Walikota Surabaya Ibu Risma menutup lokalisasi Dolly. Sikap dan perilaku Ahok yang ceroboh dalam masalah yang sangat mendasar seperti ini sangat berbahaya jika dia memimpin DKI Jakarta. Itu menunjukkan, Ahok tidak memenuhi syarat beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena mendukung lokalisasi pelacuran hanya dilihat dari kacamata ekonomi yang dibungkus seolah untuk mengontrol penyebaran virus HIV. Hal ini jelas-jelas bertentangan dengan ajaran agama Islam yang dianut mayoritas warga DKI.
- Dalam menyampaikan gagasannya, Ahok juga menggunakan kata-kata yang tidak santun, menuduh orang lain munafik dan sebagainya. (lihathttp://www.merdeka.com/jakarta/merasa-disebut-munafik-aktivis-muhammadiyah-polisikan-ahok.html.). Sikap dan perilaku yang kasar, terkesan angkuh, sombong dan menimbulkan kontroversi. Hal ini jika dibiarkan akan mengganggu ketentraman masyarakat beragama, khususnya umat Islam. Pada akhirnya akan berimbas mengganggu ketahanan nasional karena DKI Jakarta adalah barometer nasional Indonesia. Ucapan dan perilaku Ahok tersebut juga menunjukkan bahwa dia tidak memahami kondisi sosial dan budaya masyarakat DKI Jakarta yang religius dan memiliki sensitivitas terhadap hal-hal keagamaan semacam ini.
- Ahok juga telah menjadikan agama sebagai bahan olok-olok. Itu disampaikan Ahok saat memberikan sambutan dalam Pembukaan Rakerda I MUI DKI Jakarta 2014, di Balai Agung, Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (12/11/2014): “Bapak Ibu jangan merasa saya musuh Islam. Dari kecil saya sejak lahir, 93% di sekeliling saya ada adalah muslim. Keluarga saya banyak yang muslim. Kalau persoalan saya enggak dapat hidayah, ya tanya sama Allah.”(http://news.detik.com/read/2014/11/12/095150/2745866/10/silaturahmi-dengan-mui-ahok-ada-yang-membenturkan-saya-lawan-islam?n991104466) Kata-kata Ahok itu jelas-jelas telah menjadikan agama sebagai permainan, sebab ia melecehkan arti hidayah dengan berbangga diri dalam keadaan tidak mendapatkan hidayah, lalu meminta orang lain menanyakan hal itu kepada Tuhan. Seakan-akan Allah telah salah karena tidak memberi petunjuk kepadanya. Ini tidak etis disampaikan oleh orang yang mengaku beragama dan ber-Ketuhanan Yang Maha Esa.
- Mengusahakan penghapusan kolom agama di KTP. Pernyataan Ahok tentang perlunya penghapusan kolom agama di KTP juga dinyatakan dengan sangat tegas dan kasar, bahkan cenderung melecehkan agama, khususnya agama Islam. Berita di Situs Kristen (http://reformata.com/news/view/7797/ahok-tak-perlu-kolom-agama-di-ktp), 20 Juni 2014, yang berjudul, “Ahok: Tak Perlu Kolom Agama Di KTP”, ia mengatakan: “Kenapa mesti ada kolom agama di KTP? Untuk apa? Apa gunanya saya tahu agama kamu? tanya Ahok.” Selanjutnya, ditulis:
“Indonesia mencantumkan kolom agama di KTP, kata dia, hanya karena pengaruh budaya Timur Tengah, yang penuh dengan sejarah penaklukan agama, sehingga menyebabkan memunculkan agama mayoritas dan minoritas. Dalam konteks seperti ini identifikasi agama diperlukan. Sama sekali berbeda dengan kondisi beragama di Indonesia. Menurut Ahok, Indonesia adalah negara berasas Pancasila dan UUD 1945. Agama mayoritas, Islam pun masuk ke Indonesia bukan melalui penaklukan agama. Sehingga identifikasi agama, tidak dibutuhkan di sini. Karena itu, kata dia, pelaksanaan ritual beragama di Indonesia seharusnya tergantung kepada individu masing-masing dan tidak dipengaruhi oleh pihak lain, apalagi negara. Karena itu dia sangat mendukung calon presiden yang ingin menghapus kolom agama di KTP.”Pernyataan Ahok tentang penghapusan kolom agama di KTP ini bukan masalah sederhana dan hanya dilemparkan dalam pernyataan yang tanpa pertimbangan yang matang. Padahal bagi umat Islam, identitas keagamaan di KTP sangat diperlukan dalam pernikahan, pengobatan, dalam pengurusan jenazah, dalam sumpah jabatan, masalah warisan dan masih banyak lagi. Ahok nampaknya tidak memahami agama mayoritas warganya yaitu Islam yang selalu melekatkan identitas agamanya, di mana saja dan untuk kepentingan apa saja. Sebab Islam bukan hanya agama privat saja, tetapi juga agama publik. Sesuai dengan pasal 29 UUD 1945, umat Islam berhak menjalankan ibadah baik secara privat maupun secara publik. Jika Ahok memaksa orang Islam agar beragama secara privat, maka dia sudah tidak toleran dengan penganut agama selain agamanya.Untuk memperkuat pendapatnya, Ahok pun tak segan-segan melakukan kebohongan publik, dengan menyatakan, bahwa di Malaysia, kolom agama juga tidak disebutkan dalam KTP Malaysia. Padahal, pernyataan Ahok itu terbukti salah. Lihat http://dunia.news.viva.co.id/news/read/466596-ahok-salah–ktp-malaysia-masih-cantumkan-kolom-agama, jugahttp://www.bersamadakwah.com/2013/12/pembohongan-publik-ahok-sebut-ktp.htmlMasalah keagamaan ini sudah diatur dalam UUD 1945 dan UU No 1/PNPS/1965, sehingga sebagai pemimpin wilayah, harusnya Ahok memahami hal itu, dan tidak memunculkan kontroversi yang sangat menyakitkan bagi umat Islam. Apalagi, selama ini, secara umum, masyarakat Indonesia dan umat Islam juga tidak mengalami masalah dalam soal pencantuman kolom agama di KTP.
- Melarang pemotongan hewan qurban di sekolah dan melakukan kebohongan publik. Kasus pelarangan pemotongan hewan kurban di sekolah oleh Ahok jelas tertuang dalam Instruksi Gubernur DKI Jakarta nomor 67 Tahun 2014 pada point 4.a.1: “melarang kegiatan pemotongan hewan kurban dilokasi pendidikan dasar”. Tetapi, Ahok membantah dan bahkan berbohong dengan mengatakan, yang menandatangani instruksi itu adalah Jokowi bukan dirinya. Padahal, di situs resmi Pemprov DKI Jakarta, Insgub itu jelas ditandatangai oleh Ahok selaku Plt Gubernur DKI Jakarta pada 17 Juli 2014. Lihat http://beritapopuler.com/ahok-dan-kebohongan-berlapis-soal-larangan-potong-hewan-qurban/
Menelaah berbagai pemikiran, ucapan, dan perilaku Ahok tersebut, FUMJ kemudian menyimpulkan: “Pikiran-pikiran Ahok yang mengecilkan masalah agama dalam kehidupan, menunjukkan bahwa dia tidak memahami kondisi sosial-budaya masyarakat DKI Jakarta. Pemimpin seperti ini sangat berpotensi untuk menanamkan benih-benih perpecahan dan permusuhan di tengah masyarakat. Ini berarti Ahok tidak mengenal masyarakat yang dipimpinnya dan dapat dikatakan bahwa dia tidak memenuhi syarat menjadi gubernur sesuai dengan keputusan KPU Nomor: 07/Kpts/KPU-Prov-010/2011, yaitu mengenal masyarakatnya,” tulis FUMJ dalam Taushiyahnya.
Salah satu kewajiban ulama adalah memberikan taushiyah kepada masyarakat. Para ulama muda di Jakarta di bawah kepemimpinan KH Fahmi Salim MA, jauh-jauh hari telah mengingatkan masyarakat muslim Jakarta tentang pemikiran dan sikap Ahok. Setelah melaksanakan tugasnya, ulama berserah diri kepada Allah Subhanahu Wata’ala.
Semoga kita semua dapat mengambil pelajaran dari kasus Salman Rushdie, Ahok, dan sebagainya. Jangan sekali-kali mempermainkan ayat-ayat Allah! Apalagi, sampai memanipulasi makna ayat-ayat Allah untuk mendukung kekufuran dan kemusyrikan, demi sejumput kekuasaan yang menggiurkan.*/Depok, 7 November 2016
Penulis adalah Ketua Program Magister dan Doktor Pendidikan Islam—Universitas Ibn Khaldun Bogor. Catatan Akhir Pekan (CAP) hasil kerjasama Radio Dakta 107 FM danhidayatullah.com
Azmin Jangan Khianati Rakyat Isu RM2.9 Bilion – Khalid
KL: Bekas Menteri Besar Selangor, Tan Sri Abdul Khalid Ibrahim memberi peringatan kepada Timbalan Presiden Parti Keadilan Rakyat (PKR), Datuk Seri Mohamed Azmin Ali supaya tidak mengkhianati rakyat dalam isu pembayaran ekuiti kepada Syarikat Pengeluar Air Sungai Selangor (SPLASH).
Tegas beliau, sebarang usaha oleh kerajaan Selangor yang kini dibawah pentadbiran Mohamed Azmin selaku Menteri Besar untuk membayar lebih daripada apa yang ditetapkan dalam Perjanjian Utama bertarikh 12 September 2014 tidak lain dan tidak bukan merupakan pengkhianatan kepada kepercayaan yang diberikan oleh rakyat.
Justeru, Abdul Khalid membidas Mohamed Azmin kerana menggunakan kepakaran politiknya untuk mengalihkan fokus rakyat daripada isu tersebut dengan mendakwa kononnya beliau juga pernah membuat tawaran pengambilalihan ekuiti kepada SPLASH melebihi RM2.9 billon sewaktu menjadi Menteri Besar.
“Ada pihak yang tidak senang dengan kenyataan saya dan membuat tuduhan liar dan palsu bahawa saya juga pernah membuat tawaran pengambilalihan ekuiti kepada SPLASH melebihi RM2.9 bilion. Ada juga yang cuba mengalih fokus kononnya saya hanya bercakap di luar dewan namun hakikatnya, mereka gagal menjawab persoalan pokok.
“Menteri Besar Selangor juga mengeluarkan kenyataan akhbar seolah-olah mencabar saya untuk memberi penerangan tentang tawaran RM2.9 bilion kepada SPLASH pada 2009. Sekali lagi saya ulang bahawa cabaran itu dibuat tanpa menjawab persoalan pokok,” katanya dalam satu kenyataan media hari ini.
Abdul Khalid yang digulingkan daripada jawatan Menteri Besar Selangor oleh PKR pada tahun 2014 pada 5 November lalu menegaskan kerajaan Negeri Selangor di antara 2008 dan 2014 tidak pernah menawarkan RM2.975 bilion untuk mengambil alih ekuiti syarikat konsesi air SPLASH.
“Saya dengan penuh tawaduk menunggu jawapan daripada pihak DUN Selangor mengenai satu masa yang sesuai bagi sesi taklimat saya ini. Saya percaya Speaker akan menggunakan sepenuhnya bidang kuasa beliau dengan adil dan saksama,”katanya.
Tegas beliau, dakwaan-dakwaan yang dibuat oleh Mohamed Azmin seperti yang dilaporkan oleh SelangorKini dan Free Malaysia Today adalah tidak benar, mengelirukan dan cubaan jelas untuk mengalihkan perbincangan mengenai keputusan pentadbiran beliau untuk membayar ekuiti SPLASH RM2.7 billion iaitu 10 kali lebih tinggi daripada tawaran asal berjumlah RM250.6 juta.
Sehubungan itu, Abdul Khalid berkata, pihaknya telah menghubungi pejabat Dewan Undangan Negeri (DUN) Selangor untuk menetapkan satu masa yang sesuai bagi memberi laluan kepadanya memberi pencerahan di samping menjawab sebarang pertanyaan berkenaan isu ini secara komprehensif, berhemat dan matang.
Abdul Khalid digulingkan daripada jawatan Menteri Besar pada tahun 2014 oleh parti sendiri iaitu PKR kerana Ketua Umumnya, Datuk Seri Anwar Ibrahim mahu isterinya, Datuk Seri Dr. Wan Azizah Wan Ismail memegang jawatan itu.
Hasrat Anwar ketika itu disokong DAP tetapi dibantah keras PAS selaku parti bersekutu dalam Pakatan Rakyat kerana melihat perbuatan itu satu pengkhianatan dan kezaliman ke atas Abdul Khalid.
Namun, PKR dan DAP mengabaikan bantahan PAS dan meneruskan usaha menggulingkan Abdul Khalid hingga berjaya.
Hasrat Anwar melihat isterinya menjadi Menteri Besar Selangor bagaimanapun tidak kesampaian kerana gagal mendapat perkenan Sultan Selangor, Sultan Sharafuddin Idris Shah.
Sultan Selangor kemudian berkenan melantik Mohamed Azmin sebagai Menteri Besar Selangor yang baharu selepas PKR dititah supaya mengemukakan calon lain. (IH)
Donald Trump, Presiden Baru AS.
Donald Trump
TERKINI
Amerika Syarikat mempunyai presiden baru setelah sehari ini melakukan pemilihan presiden. Dia adalah Donald Trump dari Parti Republik.
Trump berjaya meraih suara sebanyak 276, sementara lawannya Hillary Clinton mendapat 218 suara.
Dia berjaya menguasai hampir seluruh suara di negara kunci Amerika Syarikat. Texas menjadi salah satu negara yang menyumbang suara terbanyak untuk hartawan hartanah AS tersebut. (IH)
Sebelumnya
P'raya Presiden AS,Trump Berpeluang Menang. 2 Wanita 1/2 Bogel Bantah.
Pemilihan Presiden di Amerika Syarikat berlangsung sangat ketat. Kedua-dua calon utama, Hillary Clinton dan Donald Trump saling mengejar peringkat perolehan suara.
Dipetik Fox News, Rabu (9/11), Trump berjaya mengunci perolehan suara di Florida. Florida merupakan satu daripada 14 wilayah kunci perebutan suara di tempat Pilihanraya Presiden Amerika Syarikat.
Dia memperoleh 4,579,106 suara, sedangkan Clinton mendapat 4,447,646 suara. Keputusan itu membuat Trump berjaya mengunci 29 suara di negara bahagian atau electoral state.
Dengan demikian, jumlah perolehan yang diperolehi Trump mendapat 222 electoral state, sedangkan Hillary hanya berselisih 13 electoral state.
Setakat ini, kedua-duanya saling bersaing di masing-masing wilayah kunci. Hillary sendiri mencatat sudah menguasai dua, di antaranya Colorado dan Virginia.
Trump juga mengunci dua wilayah lain, yakni Ohio dan North Carolina. (IH)
Gambar bawah: Dua wanita 1/2 bogel ini buat kekecohan di TPS Pil/Presiden AS. Mereka melakukan aksi protes kepada Donald Trump di tempat pemungutan suara (TPS) 59 di Manhattan, New York.
Subscribe to:
Posts (Atom)