Monday, June 22, 2009

Manohara: Huru-hara Dengan 30 Isu Lagi..

JENDELA GLOBAL



Dari isu Manohara dengan anak Sultan Kelantan mulanya, media Indonesia meneruskan paparan isu ambalat atau sempadan negara, rentetan dari kapal Malaysia yang masuk ke kawasan Indonesia baru-baru ini dan isu itu terus bertalu-talu bertiup kencang tanpa henti hingga ke permasalahan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia.

Kini huru-hara Manohara hidup lagi, tetapi kali ini
'Beredar 30 Fakta Sinis Seputar Manohara', mungkin akan menggerhanakannya pula? Lihat blog ini http://www.filmpendek.com/beredar-30-fakta-sinis-seputar-manohara/3186

Adakah memberi kesan kepada politik Malaysia? (AK)

K/perpaduan: Ini Keputusan Sidang PR Sebentar Tadi..

: SIDANG Media Majlis Pimpinan Pakatan Rakyat di Pejabat Ketua Pembangkang, Tingkat 14, Blok Menara Parlimen Malaysia telah bersidang dan mengambil pendirian mengenai Kerajaan Perpaduan seperti berikut:

1. Semua parti dalam Pakatan Rakyat mengulangi komitmen untuk terus bersama memperkasakan Pakatan Rakyat bagi membentuk Kerajaan Persekutuan yang akan datang.

2. Majlis Pimpinan Pakatan Rakyat menolak idea penubuhan Kerajaan Perpaduan dengan UMNO / Barisan Nasional yang merupakan suatu fitnah dan tohmahan jahat serta tindakan terdesak UMNO untuk menggugat kekuatan Pakatan Rakyat yang semakin mendapat dukungan rakyat.

3. Pada masa yang sama Pakatan Rakyat mengambil sikap terbuka dan bersedia untuk bertemu dengan pimpinan Barisan Nasional bagi membincangkan isu-isu yang melibatkan kepentingan negara dan rakyat seperti usaha pemulihan ekonomi, meningkatkan kualiti pendidikan, mengembalikan semula integriti institusi kehakiman, memansuhkan Akta Keselamatan Dalam Negeri, skandal RM 12.5 bilion projek PKFZ, salahguna kuasa kepimpinan polis sementara kes jenayah semakin meningkat, membanteras rasuah dan menjana urustadbir yang baik, menjalankan pilihanraya yang bebas dan adil, membubarkan DUN Perak serta menjalankan pilihanraya dengan segera bagi menyelesaikan krisis rampasan kuasa negeri Perak.

Kenyataan ditandatangan DATO’ SERI ANWAR IBRAHIM, DATO’ SERI ABDUL HADI AWANG DAN LIM KIT SIANG.

Tak Layak Baca Buku Ini.. Patut Diharamkan Di Malaysia?

ULASAN BUKU
Buku edisi Indonesia

C. Holland Taylor (berdiri tengah) mendampingi Gus Dur (duduk) di Israel

KONTROLVERSI muncul lagi di Indonesia. Kini dalam buku, berjudul 'Ilusi Negara Islam: Ekspansi Gerakan Islam Transnasional di Indonesia, ', dalam edisi Inggeris 'The Illusion of an Islamic State'... Buku ini dikatakan hasil dari penelitian LibForAllFoundation, sebuah LSM didirikan oleh C. Holland Taylor bersama Abdurrahman Wahid. Zahirnya nampak macam sebuah pemikiran ilmiah, based on research, akademis dan mengungkap kebenaran yang tersembunyi. Tetapi sebenarnya tidak, kalau bagi yang faham metodologi kajian, terutama kajian sosial.

Seorang jurucakap Hizbut Tahrir Indonesia, Muhammad Ismail Yusanto mengulas buku ini.. "konon merupakan hasil penelitian selama dua tahun, namun semuanya itu tidak bisa menutupi fakta," katanya. Beliau menanggapi dari sudut Hizbut Tahrir. Begini ulasannya..

Dari Aspek Metodologi:
Seorang C. Holland Taylor (kiri) dalam sarang LibForAll?

Pertama, dari sisi referensi: Buku ini sama sekali tidak menggunakan referensi utama (primer), yaitu buku-buku resmi Hizbut Tahrir. Satu-satunya referensi resmi yang digunakan adalah booklet Selamatkan Indonesia dengan Syariah, itu pun tampaknya hanya dicomot judulnya. Selebihnya, pandangan dan sikap penyusun buku tersebut tentang Hizbut Tahrir didasarkan pada kesimpulan-kesimpulan yang dibangun oleh Zeno Baran dalam bukunya, Hizb ut-Tahrir: Islam’s Political Insurgency (Washington: Nixon Center, 2004) dan Ed. Husain dalam bukunya, The Islamist (London: Penguin Books, 2007).

Mereka tidak tahu atau pura-pura tidak tahu, bahwa baik Zeno Baran yang berdarah Yahudi maupun Ed. Husain adalah sama-sama bukan orang yang ahli tentang Hizbut Tahrir. Ed. Husain yang diklaim sebagai salah seorang pimpinan Hizbut Tahrir terbukti bohong, yang memang sengaja dibangun untuk menunjukkan kredebilitas karyanya, yang sesungguhnya tidak kredibel. Dari sini saja, sebenarnya cukup untuk membuktikan, bahwa buku Ilusi Negara Islam ini sebenarnya tidak ilmiah dan jauh dari obyektivitas.

Karena itu, kesimpulan-kesimpulan yang dibangun di dalamnya tidak lebih dari ilusi penyusunnya. Bahkan, buku ini juga sangat narsis, karena kebencian dan provokasi yang ditaburkan di dalamnya mulai dari awal hingga akhir. Tampak jelas, bahwa buku ini disusun dengan target, bukan sekedar untuk mengemukakan pandangan, tetapi untuk memobilisasi perlawanan.

Kedua, cara menarik konklusi : Konklusi di dalam buku ini banyak ditarik dengan menggunakan analogi generalisasi (qiyas syumuli), sehingga menganggap semua kelompok dan organisasi yang nyata-nyata berbeda, seperti DDII, MMI, PKS dan HTI sebagai sama. Ini adalah bukti, bahwa buku ini tidak obyektif. Lebih-lebih ketika, sejak pertama kali, penyusun buku ini sudah melakukan monsterisasi terhadap Wahabi, kemudian mengeneralisasi bahwa semua organisasi Islam yang tidak sepaham denganya dicap Wahabi. Ini jelas merupakan kesalahan berpikir yang sangat fatal, dan kalau tujuannya untuk mengungkap kebenaran, maka cara-cara seperti ini tidak akan pernah menemukan kebenaran apapun.

Ketiga: inkonsistensi cara berpikir: Buku ini menyerang cara berpikir literalisme tertutup, tetapi pada saat yang sama penyusun buku ini menggunakan teks hadits, dengan makna literal, dan sangat tertutup, karena tidak mau melihat nas-nas yang lain. Seperti, Umirtu an uqatila an-nas hatta yaqulu la’ilaha illa-Llah (Aku diperintahkan untuk memerangi manusia, hingga mereka menyatakan la’ilaha illa-Llah), yang kemudian ditafsirkan, bahwa ini tidak berarti boleh memerangi orang Kafir, karena tidak ada penegasan tentang keyakinan akan kerasulan Muhammad saw.

Dari Aspek Isi: Buku ini menawarkan...

Pertama, Islam yang toleran, tapi anehnya penyusunnya sendiri dengan sangat narsis tidak toleran dengan sesama Muslim, dengan terus-menerus menyerang mereka sebagai kaum literalis tertutup, dan stigma-stigma negatif lainnya. Di sisi lain, ketika mereka sendiri tidak bisa bersikap toleran terhadap kaum Muslim, mereka malah menyerukan toleransi terhadap kaum Kafir, dengan justifikasi bahwa mereka adalah Muslim juga. Malah, ayat dan hadits yang memerintahkan untuk memerangi mereka pun harus ditafsir ulang agar sejalan dengan maksud mereka. Jadi, nalar yang dibangun dalam buku ini jelas sekali, sangat tidak konsisten.

Kedua, perdamaian dan Islam yang damai, tapi penyusun buku ini justru menyulut bara api yang sudah padam, seperti sejarah kelam Khawarij dan Wahabi yang sudah dilupakan oleh kaum Muslim. Dalam kasus Wahabi, jelas sekali bahwa ini dimaksud untuk mengadudomba antara NU dan kelompok lain yang dicap Wahabi, karena generasi tua NU memiliki memori yang tidak baik terhadap Wahabi. Lalu, di mana wajah Islam damai yang mereka tawarkan?

Cara-cara yang mereka lakukan ini persis seperti yang dilakukan oleh Syasy bin Qaisy, penyair Yahudi, yang mengingatkan kembali permusuhan antara suku Aus dan Khazraj dalam Perang Bu’ats. Kalau betul mereka menginginkan perdamaian, mestinya bisa bersikap seperti ‘Umar bin ‘Abdul Aziz ketika ditanya tentang Perang Shiffin, dengan tegas beliau menyatakan, "Ini adalah darah yang telah dibersihkan oleh Allah dari tanganku, maka aku tidak ingin membasahi lidahku dengannya lagi."

Ketiga, ilusi, kebencian dan provokasi: Meski konon merupakan hasil penelitian, tetapi penyusun buku ini tidak bisa membedakan antara fakta dan ilusi. Sebagai karya ilmiah, seharusnya buku tersebut jauh dari kebencian, dan apalagi provokasi yang sangat narsis. Karena itu, isi buku ini akhirnya terjebak pada kepentingan sponsornya, dan sama sekali jauh dari obyektivitas ilmiah, lazimnya sebuah karya ilmiah.

Dari aspek penyusun dan penerbitnya:

Sebagaimana diakui oleh Abdurrahman Wahid, buku ini adalah hasil penelitian Lib-ForAll Foundation, sebuah LSM yang memperjuangkan terwujudkan kedamaian, kebebasan dan toleransi di seluruh dunia. Abdurrahman Wahid bersama C. Holland Taylor bertindak sebagai pendiri bersama, sementara bersama-sama KH A. Mustofa Bisri, Prof. Dr. Ahmad Syafii Maarif, Por. Dr. M. Amin Abdullah, Prof. Dr. Azyumardi Azra, Porf. Dr. Nasr Hamid Abu-Zayd, Syeikh Musa Admani, Prof. Dr. Abdul Munir Mulkhan, Dr. Sukardi Rinakit dan Romo Franz Magnis Suseno menjadi penasehat LSM tersebut.

Mereka selama ini dikenal sebagai tokoh Liberal. Bersama sejumlah peneliti lapangan, mereka menyusun buku Ilusi Negara Islam ini, yang kemudian diterbitkan bersama oleh the Wahid Institute, Maarif Institute dan Gerakan Bhineka Tunggal Ika. Lib-ForAll Foundation sendiri bermarkas di AS, dan didirikan pasca peristiwa 11/9, dengan tujuan untuk memerangi apa yang mereka sebut Radikalisme Agama. Tokoh-tokoh Lib-ForAll Foundation di Indonesia juga mempunyai hubungan baik dengan Israel, dan sangat membela kepentingan entitas Yahudi itu.

Sebaliknya, mereka selama ini dikenal bersikap sumir terhadap syariah, formalisasi syariah dan kelompok Islam yang memperjuangkan syariah. Adapun tuduhan terhadap Hizbut Tahrir sebagai kelompok yang membahayakan Indonesia, adalah sebuah kebohongan besar. Hizbut Tahrir dengan perjuangan syariah dan Khilafah justru bertujuan untuk menyelamatkan Indonesia dari keterpurukan akibat Sekularisme, Liberalisme, Kapitalisme dan penjajahan modern di segala bidang.

Sebaliknya, Liberalisme dan Sekularisme yang selama ini mereka propagandakan itulah yang telah nyata-nyata merusak dan menghancurkan Indonesia. Atas dasar Liberalisme pula, mereka mendukung aliran sesat (Ahmadiyah, Lia Eden, dll), legalisasi aborsi, menolak larangan pornografi dan pornoaksi, mendukung penjualan aset-aset strategis. Maka, merekalah yang sesungguhnya harus diwaspadai, karena mereka menghalangi upaya penyelamatan Indonesia dengan syariah, dengan tetap mempertahankan Sekularisme dan penjajahan asing di negeri ini. Wassalam.

Demikian dari Muhammad Ismail YusantoDari Jurubicara Hizbut Tahrir Indonesia Hp: 0811119796 Email: Ismaily@telkom.net www.hizbut-tahrir.or.id

Komen Blog Ibnu Hasyim: Ini suatu maklumat yang kami panjangkan kepada pelayar-pelayar blog ini.. Kepada pihak berwajib dan bertanggung jawab, silalah buat kajian apakah wajar
dibiarkan berkembang ke negara ini. Wallahu 'aklam.

Tulisan ini ada kaitan..

Siapa? Nyalakan Api Di Peta Iran..

JENDELA GLOBAL

LIHAT gambar ini...

Gambar Barack Obama Presiden Amerika Syarikat (AS) sedang menyalakan api di peta Iran.. diangkat dari Majalah 'Schweizmagazin' berbahasa Jerman di bawah tajuk 'Iran: AS Pantau Rusuhan'. Membuktikan Rumah Putih terlibat terus dalam mencetuskan rusuhan di Teheran.

Makalah tersebut menyebutkan, 85 juta US dilaburkan oleh Rumah Putih AS bagi membiayai rusuhan di Teheran sejak dari pemerintahan Presiden Bush lagi, dengan tujuan untuk menggulingkan pemerintahan Ahmadinejad. AS juga mendirikan sejumlah setesyen radio berbahasa Persi seperti Radio Farda, dan lain-lain. Jadi tidak hairan jika kemenangan Ahmadinejad dalam Pilihan Raya Umum (PRU) Iran kali ini disambut dengan cemohan dan hasutan dari Washinton DC.

Semasa PRU tersebut media massa Barat terutama BBC memberitakan situs jejaring Facebook dan Twiter di Negeri Mullah itu telah diblok oleh pemerintah Iran, padahal pernah satu hari selepas PRU situs jejaring itu boleh di akses di Iran. Makalah itu juga menyebutkan...

(Satu) AS mempunyai kepentingan besar di Iran. AS ingin menguasai minyak Iran dari dalam, seperti yang berlaku di Irak yang telah mereka kuasai. Kuasai minyak Iran memang penting bagi AS..

(Kedua) Tetapi lebih penting lagi menghentikan program reaktor nuklier Iran. Oleh itu jika pemerintahan Iran dipegang oleh Mousavi, maka setidaknya untuk empat tahun kedepan Iran akan menghentikan operasi reaktor nukliernya.

(Ketiga) Selain itu, sokongan Iran terhadap bangsa tertindas di Palestin juga akan lemah. Meskipun Mousavi tetap akan memihak Palestin namun, tawaran Obama untuk membagi dua negara Palestin dan Israel kemungkinan besar diterima oleh Mousavi.

(Keempat) Bukan itu sahaja, sokongan Iran terhadap Hizbullah Lebanon pun akan berbeda jika Mousavi terpilih menjadi presiden.

(Kelima) Disinilah kelicikan pemerintahan Obama, yang memehami betul politik Timur Tengah dan semuanya akan selesai jika Iran runtuh.. Dan projek untuk menjadikan pemerintah Saudi Arabia sebagai kiblat negara Muslimin akan terlaksana.

Begitulah kira-kira.. (Sumber http://www.schweizmagazin.ch dll /AK)

Sunday, June 21, 2009

M/Urai: Anwar Temui Nik Aziz Petang Ini..

Flag war: Barisan Nasional, Umno and PAS flags flying high along Jalan Manek Urai in Kuala Krai (2008)


KUALA KRAI, 21 Jun 2009 - Dato' Seri Anwar Ibrahim dijangka akan mengadakan pertemuan dengan Tuan Guru Nik Abdul Aziz sebaik sahaja tiba di Kota Bharu petang ini. Kehadiran Menteri Besar bersama Ketua Pembangkang di DUN Manek Urai tersebut, tentunya menarik perhatian penduduk tempatan.

Anwar juga dijangka menziarahi keluarga Adun Manek Urai, Allahyarham Ismail Yaacob di Kampung Manek Urai Lama sebelum menyampaikan tazkirah di sebuah masjid. Beberapa penduduk di Laloh ketika ditemui petang semalam menjangka kampung tersebut akan sendat dengan limpahan manusia malam ini. Kehangatan pilihan raya kecil Dun Manek Urai kini semakin terasa apabila kempen kedua-dua parti semakin agresif.

PAS sudah memulakan gerak kerja kempen sejak akhir Mei lalu di Kampung Manek Urai Baru yang disempurnakan Mursyidul Am PAS, Tuan Guru Dato' Nik Abdul Aziz Nik Mat. Begitu juga Pengerusi Perhubungan Umno Kelantan, Dato' Mustafa Mohamed sudah beberapa kali datang ke Manek Urai. Kelmarin Timbalan Perdana Menteri, Tan Sri Muhyiddin Yassin mengadakan pertemuan dengan penduduk di Sekolah Kebangsaan Sungai Sok.

Dun Manek Urai akan tambah sendat malam ini dengan kehadiran tokoh-tokoh pemimpin Pakatan Rakyat pada program ceramah perdana di Padang Majlis Daerah Laloh. Beberapa peniaga termasuk dari Pulau Pinang sudah tiba sejak semalam. Manakala petugas bahagian keselamatan PAS sudah memulakan gerak kerja sejak beberapa hari lalu bagi memastikan program tersebut berjalan lancar. Pasukan polis juga sudah memasang khemah besar di simpang tiga Laloh yang difahamkan akan dijadikan markaz taktikal. (AK)

M/Urai: Undi Hari Kerja, Dera Rakyat Sokong Pembangkang?


SURUHANJAYA Pilihan Raya Malaysia (SPR) digesa supaya mengarahkan majikan-majikan membenarkan pekerja-pekerja mengambil cuti pada hari mengundi dalam pilihan raya kecil DUN Manek Urai yang akan diadakan pada 14 Julai nanti. Seruan ini disuarakan oleh Penasihat Jentera Operasi Pilihan Raya Manek Urai, Dato' Wan Rahim Wan Abdullah.

Keadaan ini berlaku, katanya berpunca daripada SPR sendiri yang sengaja menetapkan hari pengundian pada hari bekerja. "Kita betul-betul mengharapkan SPR memberi arahan kepada majikan bagi memberikan cuti satu hari," tegasnya seperti yang diberitakan oleh Harakahdaily.net 20 Jun. SPR telah menetapkan pilihan raya kecil itu pada 14 Julai ini dan penamaan calon pada 6 Julai.

PAS akan mengisytiharkan calonnya untuk pilihan raya kecil tersebut pada 26 Jun ini bersama-sama pimpinan Pakatan Rakyat. Pengumuman itu akan dibuat di Manek Urai berdekatan dengan rumah Allahyarham Ismail Yaakub atau lebih mesra di kenali sebagai Pak Su Wei. Jelas beliau lagi.

Ditanya sama ada calon yang akan dimumkan itu memiliki ciri-ciri seperti Allahyarham Ismail, Wan Rahim berkata pemimpin seperti beliau sukar diganti dan tidak boleh ditandingi. Bagaimanapun, beliau yakin calon yang akan diumumkan nanti akan diterima oleh pengundi di Manek Urai.

Komen Blog Ibnu Hasyim: Mengapa SPR memilih pengundian pada hari bekerja? Tidakkah ini menyusahkan rakyat untuk keluar mengundi? Atau sengaja hendak mendera rakyat yang telah memilih parti pembangkang sebelumnya? Minta penjelasan dari SPR. (AK)

Sila lihat berita terdahulu..

1..Manik Urai: Terburai Terurai, T/Kasih MAFREL,..
2..Bagaimana Lawan UMNO? -Wan Abdul Rahim Kelantan
3..Manek Urai: Isu K/Perpaduan Dilawan Dengan Poster ...

M/Urai: K/Perpaduan Dilawan Dengan Poster MB Kelantan.


‘KERAJAAN Perpaduan’ telah dijadikan isu oleh pemimpin Umno dalam pilihan raya kecil DUN Manek Urai, 'walaupun begitu, jentera PAS akan berjuang habis-habisan untuk menang..' Begitu kira-kira kata Pengarah Operasi Pilihan Raya Kecil DUN Manek Urai, Haji Abdul Fatah Haron.

Sementara itu Penasihat Jentera Operasi Pilihan Raya DUN Manek Urai, Dato’ Wan Rahim Wan Abdullah menegaskan 'poster Menteri Besar Kelantan Tuan Guru Nik Abdul Aziz Nik Mat mempunyai nilai komersil yang tinggi bagi menarik pengundi.' Jelasnya hanya poster Tok Guru Nik Aziz sahaja mempunyai nilai untuk menarik pengundi.

“Jadi dalam hal ini kita hanya menilai dari sudut komersil sebagai cara menarik pengundi di Manek Urai. Kita betul-betul eksploit gambar Tok Guru untuk pancing undi,” katanya. Wan Rahim mengakui Tuan Guru mempunyai tarikan tersendiri berdasarkan pengalaman dalam jentera parti sejak tahun 1982 semasa mencetak gambar Tuan Guru yang mengenakan serban di atas bahu.

Misalnya di Manek Urai, Wan Rahim terkejut apabila ada seorang imam di masjid Mukim Manek Urai menganggap seolah-olah mendapat pahala apabila memandang poster Tuan Guru Nik Aziz. “Inilah bukti gambar Tok Guru mempunyai nilai yang tinggi di kalangan rakyat beliau,” katanya ketika dihubungi. Bahkan beliau turut menafikan ketiadaan poster Presiden PAS Tuan Guru Abdul Hadi Awang ada kaitan dengan isu kerajaan perpaduan yang telah digambarkan wujudnya pergeseran antara pimpinan tertinggi itu.

Dalam pada itu, Wan Rahim memaklumkan kesemua jentera parti Kelantan kini sudah berkampung di Manek Urai sejak 13 Jun, dan jenteri parti lain-lain negeri sudah mula membanjiri kawasan pilihan raya itu peringkat demi peringkat.

“Ada di kalangan mereka menetapkan tarikh masing-masing untuk turun ke Manek Urai. Sebabnya kita kena faham, ini satu pilihan raya yang tempoh masanya agak panjang.. Kita tidak menggesa jentera negeri (lain) untuk datang awal sampai akhir.. ianya terlalu lama. Jadi mungkin jentera negeri akan hadir kemudian sikitlah.. memandangkan jentera parti Kelantan sudah berkampung,” jelas beliau.

PAS akan mengisytiharkan calonnya untuk pilihan raya kecil Dewan Undangan Negeri (DUN) Manek Urai pada 26 Jun ini bersama-sama pimpinan Pakatan Rakyat. Suruhanjaya Pilihan Raya (SPR) sengaja menetapkan pilihan raya kecil itu pada 14 Julai ini iaitu pada hari bekerja dan penamaan calon pada 6 Julai.

Kerusi DUN Manek Urai kosong selepas penyandangnya, Ismail Yaakob, 60, dari PAS meninggal dunia pada 22 Mei lalu kerana masalah kesihatan. Beliau memenangi Dun Manek Urai buat pertama kali pada pilihan raya umum 1986 dan mengekalkannya untuk lima penggal berturut-turut. DUN Manek Urai terletak dalam kawasan Parlimen Kuala Krai yang juga disandang oleh PAS. (AK)

Sila lihat berita terdahulu..

1..Manik Urai: Terburai Terurai, T/Kasih MAFREL,..
2..Bagaimana Lawan UMNO? -Wan Abdul Rahim Kelantan




LinkWithin

Related Posts with Thumbnails