Tuesday, September 15, 2009

Demo Shah Alam Demo London, Siapa Dalang? -Nik Aziz.


KOTA BHARU, 15 Sept: Walaupun bimbang adanya dalang di sebalik tunjuk perasaan memperingati tragedi runtuh menara berkembar World Trade Centre (WTC) di London 11 September lalu, PAS menyifatkan ia lebih bertamadun berbanding perarakan kepala lembu di Shah Alam.

Mursyidul Am PAS, Tuan Guru Datuk Nik Abdul Aziz Nik Mat berkata, perarakan di Shah Alam tidak bertamadun kerana ia membangkitkan isu perkauman dan penghinaan terhadap agama lain. Baru-baru ini demonstrasi antiIslam diadakan berdekatan Masjid Utama Harrow, barat laut London dianjurkan Pertubuhan Hentikan Pengislaman Eropah (SIOE).

Seorang anggotanya, Stephen Gash dilaporkan menegaskan tidak mahu sebarang masjid dibina sehingga isu kebencian diselesaikan. Demontrasi itu mencetuskan kemarahan kira-kira 1,000 pemuda Islam sehingga berlaku ketegangan antara kedua-dua pihak sehingga memaksa polis menahan 10 orang yang terlibat ketika menyuraikan keadaan.

Kebimbangan mengenai keganasan kian meningkat selepas berlaku pergaduhan ketika perarakan menentang fundamentalisme Islam oleh sebuah kumpulan pelampau kanan, Liga Pertahanan England di Birmingham. Nik Aziz Khuatir kalau-kalau demonstrasi didalangi Yahudi yang mahu melaga-lagakan penganut agama Islam dan Kristian.

Menteri Besar Kelantan itu berkata, sejarah menunjukkan terdapat seorang rabbi Yahudi mengakui menjadi punca kepada setiap kejahatan yang berlaku. "Hal ini dicatatkan dalam sejarah pada zaman Rasulullah saw, di mana terdapat seorang paderi Yahudi yang bernama Kaab bin Ashraf pernah memberitahu mengenai perihal pengakuan kejahatan yang dilakukan pihaknya.. Semua peristiwa itu terakam dalam ayat 51, surah An Nisa'," katanya ketika ditemui di pejabatnya di sini, hari ini.

Oleh itu Tuan Guru Nik Abdul Aziz tidak menolak kemungkinan penglibatan Yahudi yang cuba untuk melaga-lagakan antara golongan Kristian dan Islam di London. "Benarlah Yahudi merupakan golongan penghasut untuk mengadu domba dengan menggunakan pelbagai alasan yang remeh-temeh.. Tunjuk perasaan yang berlaku di London sebenarnya bukan masalah keganasan yang dituduh terhadap umat Islam tetapi ia merupakan dendam kesumat golongan yang tidak suka kepada Islam," katanya.

Beliau juga berkata, keganasan sengaja dibangkitkan pihak tersebut sebagai kerana Islam kini semakin mendapat tempat dalam masyarakat di seluruh dunia. Menurutnya puak pelampau terbabit sengaja menggunakan alasan memperingati tragedi serangan 11 September untuk menanam kebencian terhadap Islam.

Beliau juga berharap pendakwah-pendakwah Islam di London dan Eropah tidak lagi mengharap pendakwah yang datang daripada luar untuk menyebarkan agama suci itu di tempat mereka. "Bahkan suatu hari nanti kita akan melihat orang-orang Inggeris menjadi pendakwah sesama mereka, lebih-lebih lagi orang Inggeris memiliki pemikiran yang terbuka," katanya. Beliau juga mahu perbezaan agama diselesaikan menerusi perbincangan secara ilmiah.

Komen Blog Ibnu Hasyim: Nampaknya macam sama antara 'demontrasi kepala lembu di Shah Alam' dengan 'demonstrasi antiIslam diadakan berdekatan Masjid Utama Harrow, barat laut London' seperti yang disebutkan. Bahkan lebih teruk lagi yang di Shah Alam. Kalau demo di London ada kemungkinan didalangi Yahudi, di sini mungkinkah ada juga Yahudi atau anak buahnya di belakang? Siapa mereka itu? (Sumber Harakah/AK)

Perkembangan Baru Di Aceh: Penzina Dihukum 'Rajam'.

FOKUS unjuk rasa di depan gedung DPR Aceh: Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Forum Komunikasi Syariat (FOKUS), melakukan unjuk rasa di depan gedung DPR Aceh, Banda Aceh, Senin (14/9). SERAMBI/BUDI FATRIA

DPRA Sahkan Raqan Jinayat
: Penzina Dihukum Mati
Pengesahan di Tengah Aksi Pro-kontra


BANDA ACEH - DPRA akhirnya mensahkan Rancangan Qanun (Raqan) Jinayat dan Hukum Acara Jinayat, termasuk empat raqan lainnya, menjadi qanun di tengah aksi pro-kontra. Salah satu isi Qanun Jinayat adalah pelaku zina (penzina) dengan status sudah menikah, akan dikenai hukuman rajam sampai mati.

Sedangkan empat raqan lain yang turut disahkan menjadi qanun, dalam Sidang Paripurna DPRA, kemarin, masing-masing adalah Raqan Wali Nanggroe, Raqan Pemberdayaan dan Perlindungan Perempuan, dan Raqan Penanaman Modal untuk menjadi qanun. Sidang dibuka pukul 09.30 WIB oleh Wakil Ketua DPRA, Tgk Zainal Abidin, yang dihadiri Ketua DPRA Sayed Fuad Zakaria, 40 anggota DPRA, Wagub Muhammad Nazar, dan sejumlah pejabat eksekutif, serta para undangan lainnya dari berbagai unsur elemen masyarakat Aceh.

Pengesahan Qanun Jinayat yang didasarkan pada Alquran dan Hadis itu, dilakukan dalam Sidang Paripurna DPRA yang berlangsung Senin (14/9) kemarin, setelah mendapat persetujuan dari semua fraksi DPRA. “Qanun-qanun yang disahkan hari ini (kemarin-red), termasuk Qanun Jinayat, telah melalui proses pembahasan panjang yang memakan waktu lebih dari satu tahun,” kata Sekretaris Pansus DPRA, Bustanul Arifin.

Dijelaskannya, draf raqan hukum Islam itu diajukan oleh pihak eksekutif lebih dari satu tahun lalu. Sebelum diajukan ke DPRA, draf tersebut sudah lebih dulu dibahas oleh Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh, yang dinilai cukup kapabel membahas persoalan-persoalan terkait hukum Islam. “Nah, sampai di Dewan dibahas lagi dan baru sekarang disahkan menjadi qanun,” kata Bustanul Arifin.

Dia menyebutkan, salah satu contoh qanun itu mengenai saksi tegas terhadap pelaku zina. Sesuai Pasal 24 ayat (1) tentang zina, bagi laki-laki dan perempuan sama-sama sudah menikah, tetapi terbukti berzina, maka masing-masing dirajam di tempat umum hingga meninggal dunia. “Sedangkan pasangan pria dan wanita belum pernah menikah, tetapi terbukti berzina, maka akan dikenai hukuman cambuk masing-masing 100 kali,” ujarnya.

Bustanul menambahkan bahwa terhadap kedua kasus ini, tentunya tidak asal hukum saja, tapi harus melalui proses hukum di Mahkamah Syar’iyah. Bahkan, sesuai ketentuan syar’i yang telah digariskan Alquran dan Hadist, hukuman itu bisa ditetapkan jika ada empat saksi yang melihat dan sanggup mempertanggungjawabkan keterangannya dibawah sumpah. “Jadi, tidak asal hukum saja,” tambahnya.

Di samping itu, kata Bustanul Arifin, jika saksi terbukti memberi keterangan palsu atas dakwaan zina terhadap laki-laki dan perempuan yang sudah pernah menikah, maka saksi itu yang justru dikenakan hukuman cambuk 100 kali. “Sedangkan jika keterangan palsu ditujukan terhadap dakwaan pria dan wanita berzina, tetapi belum pernah menikah, maka saksi itu akan dicambuk 60 kali,” pungkasnya.

Penolakan keras

Persetujuan parlemen Aceh itu berlangsung di tengah penolakan keras dari pekerja HAM dan Wakil Gubernur Aceh, Muhammad Nazar. Dia menyatakan dewan harus mempertimbangkan qanun itu secara hati-hati karena memaksakan sebuah hukuman baru, terdakwa dilempar batu sampai mati. Nazar mengatakan walaupun kantornya menolak hukuman pelemparan batu sampai mati, tetapi tidak punya hak untuk membloknya. “Apapun bentuk hukum yang telah disetujui DPRA, kami harus menerapkannya,” ujarnya.

Sebelumnya, Ketua DPRA, Sayed Fuad Zakaria sempat menanyakan kepada 69 anggota dewan, apakah raqan itu bisa disetujui dan mereka menjawab secara serentak: “Ya, bisa.” Beberapa anggota dewan yang lebih moderat, khususnya dari Partai Demokrat menyuarakan abstain, tetapi tidak ada yang menentang hukuman itu. Qanun itu yang akan membuat Aceh menerapkan syariat Islam lebih ketat berlaku efektif dalam 30 hari mendatang sejak disetujui. Pelolosan Raqan Jinayat itu juga hanya dua pekan sebelum anggota DPRA baru dilantik yang dipimpin Partai Aceh, hasil pemilihan umum lalu.

Aceh, tempat agama Islam pertama tiba di Indonesia dari Arab Saudi beberapa abad lalu, mulai menikmati otonomis khusus dari pemerintah pusat. Berakhirnya pemberontakan pada 2005 seusai diterjang tsunami, 26 Desember 2004 yang menewaskan lebih dari 130.000 orang, membuat Aceh lebih damai. Sedangkan hukum Islam atau Syariah telah diberlakukan sejak 2001 lalu, melarang judi, minuman beralkohol dan wanita wajib berjilbab. Puluhan hukuman cambuk di depan publik telah dilaksanakan oleh polisi Syariah terhadap pelanggar hukum itu.

Raqan baru itu juga menjatuhkan hukuman berat dan denda bagi pemerkosa serta pedofile (pelecehan seksual terhadap anak-anak di bawah umur). Tetapi, sebagian besar kasus terjadi pada khalwat dan pelaku zina dari orang yang sudah menikah, minimal dicambuk 100 kali dan maksimum, pelemparan batu sampai mati. “Pelemparan batu merupakan hukuman terberat dalam syariat Islam,” jelas Bahrom Rasjid, salah seorang perencana raqan dan anggota dewan dari PBB. Sedangkan para kaum homoseksual dapat dihukum cambuk di depan umum dan dihukum delapan tahun penjara lebih.

Sementara itu, hukuman pelemparan batu sampai mati di lapangan terbuka bagi para pelaku zina kerap dilaksanakan di negeri Republik Islam Iran. Hukuman itu bukan hanya bagi para pelaku yang sudah menikah, tetapi juga di luar nikah. Para pria biasanya dikubur sampai leher dan wanitanya sampai dada, kemudian dilempari batu secara beramai-ramai sampai tewas bersimbah darah.

Pro

Sebelumnya, pagi kemarin saat perwakilan fraksi menyampaikan pandangan akhir terhadap kelima raqan itu, di luar Gedung DPRA dua kelompok masyarakat yang pro dan kontra terhadap pengesahan Raqan Jinayat dan Hukum Acara Jinayat menyampaikan pandangan masing-masing terhadap kedua raqan itu dalam waktu hampir bersamaan. Awalnya, sekira pukul 09.00 WIB, puluhan massa mengatasnamakan Jaringan Masyarakat Sipil Peduli Syariah (JMSPS) mendatangi Gedung DPRA. Mereka meminta kedua raqan itu dirumuskan kembali untuk disahkan menjadi qanun. Alasannya, sejak draf kedua raqan itu dirumuskan eksekutif dan selanjutnya dibahas legislatif, kelompok sipil tidak dilibatkan.

“Raqan itu lahir lebih pada menitikberatkan semangat menghukum secara kejam pada masyarakat lemah. Bukan membangun aspek pendidikan dan keadilan. Dengan rumusan seperti sekarang ini, Raqan Jinayat bukanlah jawaban bagi kebutuhan masyarakat Aceh. tetapi sebaliknya berpotensi menciptakan konflik, karena pemahaman penerapannya masih banyak multitafsir,” kata juru bicara (JMSPS), Azriana kepada para wartawan.

Lebih lanjut, Azriana mengatakan dari sisi perundang-undangan, muatan Raqan Jinayah bertentangan dengan semangat penegakan dan pemenuhan hak asasi manusia sesuai UUD 1945 dan UU Pemerintah Aceh. Karena itu, JMSPS menyampaikan tiga tuntutan kepada pemerintah Aceh, baik eksekutif, maupun legeslatif. Tuntutan itu adalah, pertama, menunda pengesahan Raqan Jinayat dan Hukum Acara Jinayat. Kedua, merumus ulang Qanun Jinayat sesuai nilai-nilai universal Islam dan Hak Asasi Manusia, serta memastikan harmonisasi dengan berbagai peraturan perundang-undangan.

Sedangkan ketiga, menciptakan situasi yang kondusif bagi keterlibatan Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU), intelektual dari perguruan tinggi, seperti Unsyiah dan IAIN Ar-Raniry, Banda Aceh, penegak hukum, praktisi hukum, serta masyarakat sipil, termasuk kelompok perempuan. Tidak seorang pun anggota DPRA yang menerima kedatangan dan tuntutan JMSPS yang mewakili 19 lembaga di Banda Aceh, seperti Koalisi NGO HAM, Kontras Aceh, dan LBH Aceh. Dari puluhan anggota JMSPS ini, empat orang di antaranya waria. Sesaat kelompok JMSPS ini meninggalkan Gedung DPRA, puluhan mahasiswa dan warga yang tergabung Forum Mahasiswa Untuk Syariat tiba di Gedung DPRA. Mereka, bahkan mendesak DPRA segera mensahkan kedua raqan itu menjadi qanun.

Tidak masalah

Ketua Mahkamah Konsitusi (MK), Mahfud MD yang ditanyai wartawan usai menghadiri buka puasa bersama di kediamaan resmi Wakil Gubernur Aceh, Senin (14/9) mengatakan, pemberlakukan syariat Islam di Aceh tidak masalah dan tidak dilarang oleh undang-undang. “Kan Aceh punya UUPA sebagai undang-undang like spesial, silakan saja memberlakukan syariat Islam di sini,” katanya.

Namun yang terpenting harus ada singkronisasi dengan ketentuan lainnya yang lebih tinggi. Artinya nanti ketika ada pengajuan kasasi ke Mahkamah Agung tidak terjadi benturan dengan ketentuan yang ada lainnya. “Saya kira itu saja yang harus dilakukan singkronisasi,” demikian Mahfud. Kunjungan Mahfud ke Aceh akan melakukan serangkain kegiatan diantaranya, peluncuran buku hikayat UUD 1945 yang telah diamanden yang dijadwlkan berlangsung, Selasa (15/9) hari ini di Anjong Mon Mata, termasuk akan mengunjungi Mabes Harian Serambi Indonesia.(sal/her/muh/sup)

Ringkasan Hukuman bagi Pelanggar Qanun Jinayat

· Zina: Seseorang yang terbukti melakukan zina diancam dengan 100 kali cambuk bagi pasangan belum menikah dan pelemparan batu sampai mati bagi pelaku yang sudah menikah.

· Homoseksual: Seseorang yang berprilaku homoseksual atau lesbian, minimal diancam dengan 100 kali cambuk dan maksimum 1.000 gram emas atau penjara 100 bulan.

· Pedofile: Seseorang yang melakukan pelecehan seksual terhadap anak-anak diancam sampai 200 kali cambuk dan denda sampai 2.000 gram emas atau maksimum 200 bulan penjara.

· Pemerkosa: Seseorang yang melakukan pemerkosaan diancam dengan sedikitnya 100 kali cambuk dan maksimal 300 kali cambuk atau penjara dari 100 bulan sampai 200 bulan.

(Sumber: m.serambinews.com )

Selasa, 15 September 2009

Ketua MK: Qanun Jinayah Harus Singkron Dengan Undang-Undang

Banda Aceh – Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD menyebutkan, pemerintah pusat tidak mempermasalahkan Qanun Jinayah di Aceh karena hal tersebut merupakan keputusan Undang-undang, namun Mahfud menyebutkan aturan daerah itu harus disingkronkan dengan Undang-undang.

“Mahkamah Konstitusi (MK) tidak mempermasalahkan penerapan Qanun tentang Jinayah di Aceh, karena hal tersebut hak mutlak provinsi Aceh, namun Qanun tersebut harus disingkronkan kembali dengan Undang-undang sehingga tidak terjadi masalah dikemudian hari,” sebut Mahfud setelah selesai melaksanakan buka puasa bersama dengan Wakil Gubernur Aceh, Muhammad Nazar dan ulama Aceh di Pendopo Wakil Gubernur yang terletak di Blang Padang Banda Aceh, Senin (14/9).

Menurut Mahfud, UU Nomor 44 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Keistimewaan Provinsi Aceh, Undang-undang Nomor 18 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Aceh dan UU Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh telah memberikan wewenang kepada provinsi Aceh untuk membuatkan beberapa aturan termasuk aturan tentang hukum Jinayah, namun aturan tersebut tetap harus disesuaikan dengan aturan yang ada di pusat.

Mahfud mencontohkan, salah satu hal yang harus disingkronkan antara Qanun Jinayah dengan aturan pusat adalah tentang Kasasi dalam kasus yang berhubungan dengan Qanun Jinayah, “Kasasi disampaikan kepada Pemerintah Pusat melalui Mahkamah Agung, jika hal tersebut tidak disingkronkan maka akan kacau,” ujar Mahfud.

Sebelum dilaksanakan buka puasa bersama antara Ketua MK dengan Wakil Gubernur Aceh dan Ulama Acceh, Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) telah mengesahkan Rancangan Qanun Hukum Jinayat dan Rancangan Qanun Acara Jinayat menjadi qanun, Qanun Jinayat yang disahkan secara aklamasi tersebut tetap memasukkan hukuman rajam bagi pelaku zina yang telah menikah.

Sementara itu pihak eksekutif yang diwakili oleh Wakil Gubernur Aceh dan Fraksi Partai Demokrat menolak tetap menolak klausul tersebut. Qanun Hukum Jinayat ini disahkan bersamaan dengan Qanun Acara Jinayat, Qanun Penanaman Modal, Qanun Wali Nanggroe, dan Qanun Perlindungan Perempuan.
(Sumber: Junaidi | The Globe Journal)

Khabar Negara Jiran: Gaji TKI Paling Rendah Di M'sia


WASPADA ONLINE

KUALA LUMPUR - Gaji pembantu Indonesia di Malaysia paling rendah dibandingkan dengan semua negara penerima pembantu Indonesia. Oleh sebab itu diupayakan kenaikan gaji pada saat perpanjangan kontrak kerja.

"Gaji pembantu Indonesia di Malaysia adalah yang paling rendah dibandingkan negara lain. Gaji pembantu Indonesia di negeri jiran ini awalnya berkisar antara 400-500 ringgit (Rp1,1-1,4 juta) per bulan," kata Dubes RI untuk Malaysia Da'i Bachtiar di Kuala Lumpur, tadi sore.

Tapi masih ada di beberapa negara bagian Malaysia, lanjut dia, misalkan di Sabah dan Sarawak, gaji pembantunya antara 200-350 ringgit (Rp575 ribu - 1juta) per bulan.

Sedangkan di Hongkong, gaji pembantu Indonesia 1.631 ringgit (3.600 dolar Hongkong) per bulan, Singapura 737-858 ringgit (300-350 dolar Singapura), Taiwan 1.649 ringgit (15.400 dolar Taiwan), Arab Saudi 564-749 ringgit (600-800 real), Kuwait 1.223 ringgit (100 dinar) per bulan.

Oleh sebab itu, KBRI menaikkan gaji pembantu Indonesia minimal 600 ringgit per bulan saat perpanjangan paspor dan perpanjangan izin kerja. Selain itu, majikan dan pembantu diwajibkan menandatangani kontrak kerja. "Jika majikan tidak mau menaikkan gaji minimal 600 ringgit per bulan dan menandatangani kontrak kerja, maka kami tidak akan memperpanjang paspor dan memulangkan pembantunya ke Indonesia," tegas Da'i.

Dalam kontrak kerja itu diatur hak dan kewajiban kedua belah pihak, pembantu dan majikan, jumlah gaji, waktu istirahat, dan kondisi kerja yang harus dipenuhi majikan terhadap pembantu Indonesia. Kebijakan itu dilaksanakan mulai Maret 2009.

Namun kebijakan itu mengundang reaksi dari Menteri Sumber Manusia Malaysia Subramaniam. Ia mengatakan telah menerima aduan dari majikan, agensi dan pembantu mengenai kewajiban dan keharusan majikan Malaysia ketika akan perpanjang paspornya di KBRI. (Waspad Online)

Peringati Al-Quds Wadah Penyatuan -Wakil Iran M'sia.

KUALA LUMPUR, 14 Sept: Hari memperingati al-Quds yang diisytiharkan oleh bekas pemimpin Republik Islam Iran, Almarhum Ayatullah Khomeini mampu menjadi wadah untuk penyatuan seluruh umat Islam kerana penyatuan umat menjadi syarat untuk membebaskan Palestin yang ditakluk Zionis.

Ketua pengarah pusat kebudayaan Iran di Malaysia, Hujjatul Islam Mohammad Hassan Vahedi sebagai wakil Iran di Malaysia menegaskan demikian dalam ucapannya pada majlis berbuka puasa dengan media yang diadakan di kedutaan Iran di sini hari ini.

Menurutnya, penyatuan umat Islam seluruh dunia amat penting untuk membina kekuatan menghadapi musuh sebenar yang mempunyai kekuatan ekonomi, politik dan ketenteraan untuk melemahkan umat. "Hari memperingati al-Quds yang diisytiharkan oleh Imam Khomeini berlandaskan falsafah penyatuan umat Islam, kerana melalui penyatuan umat sahaja kita akan mendapat kekuatan untuk menghadapi musuh sebenar, Zionis," kata Mohammad Hassan.

Hari memperingati al-Quds diisytiharkan oleh Almarhum Ayatullah Khomeini disambut pada setiap hari Jumaat terakhir dalam bulan Ramadhan setiap tahun. "Iran telah mengambil inisiatif dengan menggerakkan usaha penyatuan antara mazhab-mazhab dalam Islam yang bertujuan untuk mencari persamaan dan membina penyatuan umat," katanya.

Menurut Mohammad Hassan, usaha penyatuan ini kini menyaksikan penyertaan hampir 200 orang ulama, iaitu seramai hampir 150 dari Iran dan 50 dari seluruh dunia Islam lain termasuk dari Malaysia. Usaha mengumpulkan cendekiawan Islam seluruh dunia ini diharapkan akan dapat membina jalan ke arah mengukuhkan lagi penyatuan umat, sesuai dengan falsafah yang mendasari hari memperingati al-Quds yang disambut dalam bulan Ramadhan.

Sementara itu di London Tengah, upacara memperingati Hari Al-Quds adalah untuk menunjukkan sokongan dan simpati terhadap rakyat Palestin yang sedang berjuang membebaskan diri dari penjajahan rejim Zionis Israel. Penunjuk perasaan membawa spanduk-spanduk bertuliskan "Keadilan untuk Anak-Anak Gaza yang Dibunuh", "Kami semua adalah Orang Palestin", "Boikot Israel" dan "Yudaisme Menolak Negara Zionis". Mereka juga meneriakan slogan-slogan menyokong perjuangan rakyat Palestin seperti "Akhiri penjajahan sekarang juga" dan "Israel, negara teroris."

"Aksi ini bukan cuma untuk Al-Quds, tetapi menyokong rakyat Palestin yang tertindas. Kami melihat masalah-masalah Palestin dengan lebih luas dan semua hal yang terjadi pada rakyat Palestin. Kami disini ingin mengatakan bahawa kami bersama mereka!" jelas Raza Kazim, kordinator aksi massa peringatan Hari Al-Quds. (Harakah dll AK)

Perjuangan B/Melayu Tak Boleh Bawa Ke Akhirat -Nik Aziz.


KOTA BHARU, ISLAM adalah milik Allah sedangkan perjuangan bangsa Melayu bukannya boleh dibawa ke akhirat, hanya Islam yang akan sampai ke sana. Begitulah kata Tuan Guru Dato' Nik Abdul Aziz Nik Mat, Menteri Besar Kelantan, ketika ditemui media di majlis perlancaran kutipan wakaf/derma tapak sebuah masjid di Bandar Baru Tunjong, semalam (Sept 14 2009).

"ISLAM milik Allah sedangkan perjuangan bangsa Melayu bukannya boleh dibawa ke akhirat, hanya Islam akan sampai ke sana" kata beliau. Menurutnya lagi, hanya PAS parti yang mengambil Al-Quran dan Sunnah sebagai asas perjuangannya.

Mengulas kenyataan Perdana Menteri, Datuk Seri Najib bahawa Umno juga memperjuangankan Islam bukan sesuatu yang luar biasa, kerana kenyataan sedemikian juga boleh digunakan oleh parti lain dalam komponen BN, namun realitinya Umno memperjuangkan Melayu, MCA Cina dan MIC memperjuangkan kaum India.

Tetapi PAS katanya, memperjuangkan Islam yang melampaui batas perkauman sempit tersebut. Keadilan perjuangan Islam itu katanya telah menarik kaum bukan Islam untuk bersama PAS sehingga tertubuhnya Kelab Penyokong parti itu.

Majlis perlancaran itu sempena kutipan wakaf/derma tapak sebuah masjid yang akan didirikan di tapak seluas 9.40 ekar tersebut adalah sumbangan peribadi dari tokoh dermawan negara ini dan ia terletak di persimpangan Jalan Kuala Krai ke Kota Bharu serta Jalan Kota Bharu ke Rantau Panjang.

Turut hadir di majlis tersebut, Setiausaha Kerajaan Negeri Kelantan Dato'Mohd Aiseri Alias, Pegawai Kewangan Negeri Haji Mohd Faudzi Che Mamat, Exco Negeri, Ketua Pegawai operasi Perbadanan Menteri Besar, Ir.Abdul Ariffahmi Ab.Rahman, Pengarah Urusetia Kerajaan Negeri, Ustaz Abdul Rahman Yunus dan Pegawai-Pegawai Kerajaan negeri.

Pembinaan masjid tersebut akan mengambil masa selama 34 bulan dan boleh menampung seramai 1750 jemaah pada satu waktu. Masjid yang menelan belanja melebihi RM7 juta akan menggunakan ciri-ciri di zaman Uthmaniah (Turki) dan Fatimiah(Mesir) serta dilengkapi dengan sebuah pusat sumber Islam,Kelas Tahfiz, Kediaman Iman dan pegawai masjid.

Mengulas hak meletakkan calon pada pilihanraya kecil Bagan Pinang, Tuan Guru berkata ianya bukan isu besar, kerana yang lebih penting, calon yang tersebut adalah dari Pakatan Rakyat "Mengikut kebiasaannya, calon adalah dari parti yang bertanding terdahulu, kalau calon dahulu dari PAS, maka untuk kali ini pun dari PAS, apapun ia adalah milik Pakatan Rakyat sebenarnya" katanya lagi.

Mengulas kenyataan bekas Presiden Umno, Tun Dr. Mahathir Mohamed bahawa Umno akan terkubur sekiranya permasalahan yang melanda tidak dapat diselesaikan segera, kata beliau "Umno mesti mati kerana hidup mereka hanyalah dibuat-buat. Mereka tolak Islam, guna sekular, kalau lawan sama-sama sekular boleh lah tahannya, tetapi kalau parti mana sekalipun yang lawan Islam, ia tak akan bertahan lama."

Beliau juga adalah Mursyidul Am PAS, jawatan paling tinggi dalam PAS yang melampaui jawatan Presiden. (2MA)

Hibur, Hibur Sikit...18 -Selamat Hari Raya Upin & Ipin.










SILA ziarahi.. Hibur Hibur Sikit..

Album I

Album II

Monday, September 14, 2009

Tarawih Di Palestin: M'sia, PM/Agung Perlu Imami Sholat?


LUAR biasa sosok Perdana Menteri Palestin Ismail Haniyyah ini. Peribadinya benar-benar hadir, dekat, dan dicintai sepenuh hati oleh rakyatnya. Tak hanya itu saja, Haniyyah juga menjadi imam tarawih kegemaran bagi masyarakat Gaza selama bulan Ramadhan. Banyak masyarakat Gaza yang sengaja mengikuti solat tarawih dengan pergi ke masjid yang diimami oleh Abu al-'Id Ismail Haniyyah, Perdana Menteri.

Seperti halnya Abu Adham (42), salah satu penduduk Gaza, yang mengaku setiap malam-malam Ramadhan selalu berusaha untuk mengikuti solat tarawih yang diimami oleh Haniyyah. "Saya suka bacaan al-Qur'annya yang tartil dan indah, meresap ke dalam hati," aku Abu Adham.

Sejak Haniyyah menjawat sebagai Perdana Menteri sejak 2006 silam, dirinya memang sering mengimami solat, termasuk solat tarawih. Aktiviti mulia ini tidak ia tinggalkan meski pun dirinya sudah menjadi PM Palestin. Bahkan, masyarakat Palestin, khususnya Gaza, sangat senang bila yang menjadi imam solat mereka adalah Haniyyah.

"Semua orang sangat suka berjemaah di belakangnya, mulai dari anak-anak, pemuda, kaum wanita dan para orang tua. Suaranya khidmat," aku Mu'adz, pemuda Gaza yang juga selalu "berburu" tarawih yang diimami oleh Haniyyah.

Jika PM Haniyyah mengimami jemaah di sebuah masjid, maka dapat dipastikan jama'ahnya sangat banyak, melimpah hingga ke luar dan jalan-jalan. "Meski sesak dan penuh, tapi saya sangat suka diimami oleh Haniyyah. Saya suka suaranya yang mampu menghadirkan nuansa khidmat dan damai," aku Haji Abu Sa'd (72).

PM Haniyyah memang fasih dan bagus bacaan al-Qur'annya. Ia mendapatkan ijazah qira'ah Imam Hafsh dari Ashim dari Rasulullah dari Syaikh para Qari' Palestin di Gaza Abdur Rahman al-Jamal, yang juga meraih gela]r doktor qira'at dari Makkah al-Mukarramah.

Komen Blog Ibnu Hasyim: Beginilah sepatutunya ciri-ciri Imam sholat. Imam adalah pemimpin. Bukan pemimpin di saf sholat jamaah sahaja, tetapi juga di saf medan perang, atau medan pertarungan di tengah sosial masyarakat. Untuk menjadi pemimpin umat Islam, sepatutnya bukan pemimpin yang jahil agama, yakni tak mampu menjadi Imam sholat. Apa lagi sholat tarawih yang bacaannya agak banyak dan panjang. Sepatutnya ketua-ketua agama patut menjadi leader sholat. Tak kiralah samada tokoh agama atau politik, raja-raja atau Agung atau PM sekalipun. Baru pemimpin itu berwibawa sebagai pemimpin Islam.

Ada sebuah kisah lucu di KL, setahun dua lalu. Kerana kini sudah menjadi trend di masjid atau surau, pada bulan puasa pihak bertanggung jawab mengimport imam-iman terdiri anak-anak muda hafiz bacaan dan lagunya baik, dari luar mukim. Terutama dari pusat pengajian Islam. Sampailah seorang imam import itu kesebuah surau. Bila sholat akan dimulakan, naiklah anak muda hafiz itu menjadi imam. Walaupun bacaannya baik, tetapi dia tidak memakai kupiah, serban, jubah atau baju Melayu, membuat suasana jadi kecoh sikit. Ada makmum-makmun yang ragu, tak mahu ikut di belakang imam itu! (Pelbagai sumber).


LinkWithin

Related Posts with Thumbnails