Video menunjukkan al-Balawi bersama dengan pemimpin Taliban Mehsud
RAKAMAN video didakwa dari seorang warga Jordan, mengebom agen-agen CIA di Afghanistan sebagai membalas atas kematian pemimpin Taliban Pakistan, Baitullah Mehsud.
Dalam petikan video yang disiarkan televisi Al-Jazeera itu, seorang lelaki pengebom bernama Humam Khalil Abu-Mulal al-Balawi mengatakan, kematian Mehsud perlu dibalas "di dalam dan di luar Amerika".
Salah sebuah stesyen tv Pakistan menunjukkan pengebom itu bersama dengan pengganti pemimpin Taliban, Hakimullah Mehsud. Tujuh diantaranya adalah agen intelijen CIA dan satu dari pejabat intelijen Jordan. Serangan terhadap Pangkalan Operasi Chapman di daerah Khost Afghanistan itu merupakan insiden terburuk bagi pejabat intelijen AS sejak pengeboman Kedutaan AS di Beirut tahun 1983.
'Darah pemimpin kami'
Dalam potongan rekaman video yang diperlihatkan di tv Al Jazeera, leleki yang mengaku al-Balawi mengatakan dia mengirimkan pesan kepada "musuh-musuh Islam" yang disebutnya intelijen Jordan dan CIA.
"Kami katakan tidak akan lupa darah pemimpin kami, Baitullah Mehsud," katanya. "Apa yang masih terhutang ialah pembalasan baginya di dalam dan di luar Amerika."
Wartawan BBC Orla Guerin di Islamabad melaporkan lelaki dalam video itu menyebut, pemimpin Taliban Pakistan membayar dengan jiwanya untuk melindungi pemimpin Al-Qaida Osama bin Laden. Sementara itu kantor berita AFP melaporkan, IntelCenter menyatakan video itu disiarkan cawangan Taliban di Pakistan. IntelCenter dikatakan adalah kelompok yang memonitor rangkaian ekstremis.
Baitullah Mehsud terbunuh akibat serangan Amerika di kawasan suku-suku tradisional Waziristan Selatan pada 6 Ogos 2009. Dua bulan kemudian, militer Pakistan melancarkan serangan besar ke kawasan itu. Lebih dari 600 orang terkorban dalam serangan pembalasan militan Pakistan terhadap Taliban. (Pelbagai sumber).
| Al-Jazeera: CIA attack 'revenge for Mehsud' | |||||
| | |||||
The suicide bomber who killed eight people at a US base in Afghanistan said he was carrying out the attack in response to the death of Baitullah Mehsud, the Pakistani Taliban leader killed by a US drone. Seven American CIA officers were among the dead when al-Balawi, a "double agent" recruited by Jordanian intelligence services to inform on al-Qaeda, blew himself up at the base in Khost, a province bordering Pakistan. The eighth victim of the suicide attack was a Jordanian intelligence officer, identified by Jordan's state news agency Petra as Captain Sharif Ali bin Zeid. Mehsud retaliation Al-Balawi said in the video: "We say that we will never forget the blood of our Emir Baitullah Mehsud, God's mercy on him. "To retaliate for his death in the United States and outside the United States will remain an obligation on all emigrants who were harboured by Baitullah Mehsud." Mehsud was the leader of the Pakistani Taliban umbrella organisation, the Tehrik-e-Taliban Pakistan, and was blamed for numerous suicide bombings and other attacks in the country. He was initially reported dead after a missile fired by a US drone hit his house in the Zangar area of South Waziristan on August 5 last year, but it was not until later that month that the group acknowledged his death. Hakimullah Mehsud, the Pakistani Taliban commander who succeeded Baitullah Mehsud as the leader of the umbrella group, is shown sitting next to al-Balawi in Saturday's video. "God willing his successor the Emir of Pakistan's Taliban Hakimullah will go on the same methodology and the same path until we achieve victory or meet the same fate like that of Hamza Abdul Muttaleb," al-Balawi said. Al Jazeera's Kamal Hyder, reporting from Swat valley, said that the video showed "there was clearly a link between the Pakistani Taliban, headed by Hakimullah Mehsud, and some of the al-Qaeda elements operating in the area". "This was a video that was expected, everyone was told al-Balawi had recorded a message before he went on this mission." Double agent Al-Balawi, who had been brought to the base in eastern Afghanistan by car from across the border in Pakistan, is believed to have offered the CIA new information on the whereabouts of Ayman al-Zawahiri, the al-Qaeda second in command. He had apparently duped his employers into believing that statements he had made in the past on websites about wanting to die as a martyr were part of his cover.
In a September 2009 posting on a website run by al-Qaeda, according to SITE, al-Balawi wrote: "If [a Muslim] dies in the cause of Allah, he will grant his words glory that will be permanent marks on the path to guide to jihad, with permission from Allah. "If love of jihad enters a man's heart, it will not leave him even if he wants to do so. Indeed, what he sees of luxurious palaces will remind him of positions of the martyrs in the higher heaven." Al Jazeera's Hashem Ahelbarra, reporting from Kabul, said that al-Balawi's video message would provide the Afghan government with "more ammunition" with which to criticise their counterparts in Pakistan. "This is definitely something that is going to put more pressure on the Pakistanis in the future and will definitely make the Afghans and the Americans change their strategy as far as dealing with eastern Afghanistan." The attack in Khost was the worst single loss of life for the CIA since the bombing of the US embassy in Beirut in 1983. |
AKHBAR India Mail Today menerbitkan karikatur menunjukkan sosok manusia yang memakai lencana polis Australia dan penutup kepala tajam. Karikatur ini dimuat menyusul pembunuhan mahasiswa asal India Nitin Garg, 21 tahun, di Melbourne dan serentetan serangan terhadap warga asal Asia Selatan di Australia. Pegawai Australia mengatakan serangan-serangan tersebut bukan aksi perkauman, tetapi aksi jenayah penjahat yang memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan.
'Slow news day'
Karikatur di suratkabar Mail Today tersebut menggambarkan orang bertudung kepala putih seperti yang dikenakan anggota kelompok Ku Klux Klan dan memakai lencana polis negara bahagian Victoria dan mencantumkan kalimat: "Kami belum pasti motif kejahatan ini."
Menteri Polis Negara Bahagian Victoria, Bob Cameron, mengutuk karikatur tersebut. "Polis Victoria adalah organisasi sangat toleran dan Victoria negara bahagian yang sangat toleran. Secara tersirat menyatakan Polis Victoria perkauman adalah suatu kekeliruan," kata Cameron.
Wakil Perdana Menteri Julia Gillard mengatakan, dia belum melihat karikatur tersebut, tetapi mengatakan: "Kesan semacam ini sangat menyinggung dan saya mengutuk perbuatan komen semacam itu."
Dia mengatakan, polis di ibukota Victoria, Melbourne, tempat Garg dibunuh telah memperhebatkan kawalan di kawasan-kawasan tempat serangan ganas terjadi. Syarikat polis negara bahagian Victoria mengatakan karikatur tersebut lahir semata-mata kerana 'hari tiada berita di Delhi".
"Karikatur di Australia biasanya dibuat oleh orang-orang bijak lagi jenaka dan karikatur ini tiada kedua-duanya," kata Sekretaris Asosiasi Polis Victoria, Greg Davies, kepada wartawan.
Dia mengatakan terlalu awal untuk menyatakan motif pembunuhan Garg adalah kerana rasisme, dan "sangat menyinggung lagi keliru." Serangan-serangan terhadap mahasiswa India di Melbourne dan Sydney menjadi berita utama di India dan menganggu hubungan diplomatik antara Canberra dan Delhi.
Pemerintah India mengeluarkan peringatan kepada mahasiswa yang hendak belajar ke Australia setelah pembunuhan Nitin Garg. Masalah ini kini menimbulkan ancaman bagi industri pendidikan internasional Australia yang mendatangkan permasalahan. Australia baru saja menerbitkan statistik yang memperlihatkan jumlah warga India yang berniat belajar di negara tersebut merosot sebanyak 46%.
Komite Prakiraan Perlancungan Australia bulan Desember menunjukkan lebih dari 70,000 warga India belajar di Australia pada tahun 2009 dan mereka mencakup 19% dari keseluruhan mahasiswa asing yang terdaftar. (AK)
YA, anjing-anjing ini dikatakan dilatih tentera Israel untuk menyerang orang yang meneriakkan kalimat "Allahu Akbar." Demikian, informasi pertama kali disiarkan Radio Militer Israel melalui laporan korespondennya, Carmela Menashe.
Kecurigaan itu diperkuat oleh laporan Ahmed Tibi, warga Arab anggota parlimen Israel yang mengungkap di depan rapat pleno parlimen bahawa orangtua tentera Israel menyaksikan sendiri bagaimana anjing-anjing pelacak itu dilatih untuk menyerang orang yang meneriakkan kalimat "Allahu Akbar", dalam sebuah acara yang dijalankan unit anjing pelacak militer Israel.
"Anjing-anjing pelacak militer Israel dilatih untuk menyerang dan menerkam orang-orang Arab yang meneriakkan kalimat "Allahu Akbar," kata Tibi di hadapan anggota parlimen.
Meski Radio Militer Israel sendiri pertama kali melaporkan informasi tersebut, namun pihak militer Israel membantahnya. "Salah satu dari kemampuan yang dimiliki unit anjing pelacak kami adalah melatih anjing-anjing itu untuk menemukan musuh yang mengenakan seragam atau yang mengenakan pakaian sivil," demikian pernyataan IDF.
Komen Blog Ibnu Hasyim: Agak-agak ada ke persamaan dengan larangan penggunaan nama Allah di Malaysia?? Maaf sekadar mengajak berfikir..
(AK)
SHAH ALAM, 09 Jan 10: Mursyidul Am PAS, Tuan Guru Datuk Nik Abdul Aziz Nik Mat mendakwa kejadian serangan membakar gereja kelmarin berlaku kerana Umno telah menghilangkan sensitiviti dosa dan pahala dalam masyarakat di negara ini khususnya orang Melayu itu sendiri.
Kesan hilangnya sensitiviti itu, katanya telah menyebabkan masyarakat melakukan pelbagai kesalahan termasuk tidak menghormati agama lain sehingga membakar gereja dan mengarak kepala lembu seperti berlaku di Shah Alam baru-baru ini.
"Tiap-tiap orang nak bakar gereja kena reti (tahu) gereja ini harta kawan kita orang Kristian, bila kita bakar kita lukakan hati dia, berdosa kita di akhirat kelak.
"Sama juga arak kepala lembu, melukakan hati orang India (Hindu), ini berdosa. Tapi perasaan dosa pahala tidak ada dalam orang Melayu sekarang kerana telah dibuang oleh Umno, ini kita dukacita," katanya yang juga Menteri Besar Kelantan.
Beliau berkata demikian dalam sidang media selepas menyampaikan ucapan penutup program Taklimat Penerangan Isu-isu Semasa di Auditorium Dewan Majlis Bandaraya Shah Alam (MBSA) petang tadi. Selain itu, hilangnya sensitiviti tersebut juga, jelasnya telah mengakibatkan banyak perkara-perkara yang tidak sepatutnya, berlaku dalam negara kita.
Umno, jelasnya telah menghilangkan sensitiviti tersebut dari hati orang Melayu apabila membezakan ajaran agama Islam dengan politik dengan berpendirian agama lain, politik lain.
"Sebab itu lah menteri rasuah, orang kampung rasuah, parti-parti rasuah hatta enjin kapal pun boleh dijual senang-senang sahaja, mana boleh jual kalau tidak ada rasuah," jelasnya lagi.
Di dalam ucapan penutupnya sebelum itu, beliau mengingatkan seluruh pimpinan dan jentera PAS meneruskan usaha memberi penerangan kepada masyarakat selaras dengan tugas yang dipikul oleh Nabi-nabi. Beliau mengakui ianya bukan sesuatu yang mudah kerana perlu berdepan bermacam halangan.
Apatah lagi, ianya sesuatu yang boleh dianggap baru dan bertentangan dengan apa yang dibawa zaman penjajahan Inggeris.
"Kerja PAS hari ni memang buat kerja baru, yang (zaman) Inggeris dulu tidak buat, Umno dia (hanya) sambung kerja buat Inggeris," katanya.
Sementara itu, Ketua Paderi bagi Gereja Metro Tarbenacle, Hock Teck Leong merakamkan penghargaan kepada PAS kerana mengutuk pengeboman tiga gereja tempatan, pagi semalam.(AK)
