Friday, August 06, 2010

Yahudi Hidung Bengkok Macam Cacing... -holocartoons.com


KARTUN ini menggambarkan orang Yahudi berbentuk hidung bengkok macam cacing-cacing, yang sedang melubangi sebuah buku sejarah. Juga menggambarkan si Yahudi pakai topi hitam bergambar Bintang David sedang mencari-cari sesuatu, di tengah mayat-mayat tiruan dalam sebuah kamp holocaust.

Anda boleh lihat dalam sebuah situs Iran bernama 'holocartoons.com', muncul di dunia maya pada Khamis 5 Ogos 2010 ini. Situs itu berisi penolakan dan celaan terhadap Holocaust dan memuat aneka kartun yang menyindir orang-orang Yahudi.

Pejabat berita di Iran Fars menyebutkan, situs tersebut menyediakan layanan dalam tiga bahasa, Inggris, Arab dan Farsi. Dilukis oleh kartunis Iran Maziar Bijani atas biaya sebuah yayasan masyarakat. Designnya dibuat seolah-olah situs Nazi yang ikon panel untuk berpindah halaman menggunakan simbol swastika. Bila dibuka, akan terdengar lagu Pink Panther dan sebuah tulisan sindiran, mengatakan situs ini dipersembahkan untuk mereka yang tewas dan kalah kerana 'dalih Holocaust'.

Situs menolak peristiwa Holocaust itu, selari dengan sikap pemerintah Iran yang berani menyangkal tragedi Holocaust seperti dakwaan orang Yahud terutama Israel. Iran pernah menjadi tuan ruman persidangan yang mengesahkan penolakan terhadap Holocaust. Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad menyebut Holocaust cuma mitos atau dongeng, kerana Israel sengaja memanfaatkan mitos Holocaust untuk menjajah dan menindas rakyat Palestin. (Arabnews/IH)

Lihat sebelum ini..

Awas! Buku 'Temanku Teroris?', Membantu Teroris AS.

JAKARTA -Kamis, 16 Juli 2010, di Gramedia Grand Indonesia, Jakarta, diluncurkan dan dibedah buku berjudul "Temanku, Teroris?" Dipandu Tina Talisa, presenter TVOne, dihadirkan juga mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono, selaku pembedah buku.

Sebagaimana disampaikan oleh penulisnya, Noor Hudai Ismail, buku ini diharapkan menjadi jembatan dan ajang "silaturahmi" bagi berbagai pihak yang memiliki cara pandang berbeda-beda. Namun, dapatkah buku ini menghapus stigma terorisme yang selalu ditujukan kepada Islam dan kaum Muslimin?

Dua Santri Ngruki Dengan Jalan Berbeda

Buku setebal 386 ini berkisah tentang perjalanan hidup dua santri Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki, Jawa Tengah. Santri pertama adalah Noor Huda, yang mendapat beasiswa di Universitas Saint Andrews Skotlandia dan pernah menjadi wartawan Washington Post. Santri kedua adalah kakak kelas sekaligus sahabat Huda, Fadlullah Hasan alias Mubarok yang menjadi mujahidin di Afganistan dan terlibat di Bom Bali I.

Di halaman 2 Mobarok, alias Utomo Pamungkas, alias Fadlullah Hasan menuturkan kesaksiannya:

"Saya adalah Utomo Pamungkas alias Fadlullah Hasan alias Mubarok alias Amin. Veteran Perang Afghanistan, instruktur Moro Islamic Liberation Front di Mindanao, Filipina, dilibatkan dalam serangan bom Batal pada 2000 di Mojokerto, dilibatkan dalam serangan bom di rumah Duta Besar Filipina pada 2001, dan Bom Bali I pada 12 Oktober 2002.

Saya adalah bagian dari organisasi pergerakan bawah tanah Jamaah Islamiyah. Saya Insya Allah, memegang teguh prinsip-prinsip hidup dalam Islam. Jihad adalah jalan perjuangan saya, mati syahid adalah tujuan saya. Saya terikat dalam baiat 'baya'tuka 'ala al-sam'i wa al-tha'ah fi al-'usri wa al-yusri : 'untuk mendengar dan taat dalam keadaan senang maupun susah, serta taat kepada pemimpin'.

Pesantren Al-Mukmin Ngruki adalah rahim yang mengandung saya. Sementara Afghanistan adalah bidan yang membantu persalinan kelahiran saya ; kelahiran kami, anak-anak yang kelak tumbuh sebagai tentara-tentara pejuang di jalan Allah.

Kisah-kisah berikut saya tuturkan sebagai kesaksian atas perjuangan kami. Kesaksian ini merupakan kisah perjalanan jihad saya. Semoga Allah Swt. meridhai perjuangan kaum mujahidin dalam memerangi kebatilan dan menjauhi segala larangan-Nya, semata untuk kemuliaan Allah Taala.

Sementara itu, dalam kata pengantarnya, Noor Huda menjelaskan tujuan ditulisnya buku tersebut:

Dengan niat yang baik, tibalah saatnya aku menyampaikan tujuan dari penulisan buku ini, yang tiada lain adalah hanya untuk memuliakan Allah Ta'ala. Kiranya Allah ridha dengan tirakat yang tengah kujalani dari awal hingga akhir nanti. Buku ini kupersembahkan kepada anak-anak yatim di seluruh dunia. Semangat penulisan dalam buku ini kupersembahkan kepada anak-anak yatim yang dilahirkan dari bom-bom bunuh diri. Semoga Allah senantiasa menyertai dan memberikan perlindungan kepada mereka. Aku juga berharap, dengan membaca buku ini, pembaca dapat memahami bahwa Pondok Pesantren Ngruki memang mengajarkan jihad, tetapi tak berarti terorisme ; pondok kami mengajarkan kritis, bukan berarti anarkis.

Dari sini kita bisa memahami bahwa penulis, Noor Huda, menganggap tindakan dan aksi jihad temannya, Mubarok. Alias Fadlullah Hasan, keliru dan salah kaprah. Noor Huda yang juga aktif di Yayasan Prasasti Perdamaian, lembaga yang fokus menempatkan kembali mantan terpidanan terorisme di masyarakat, menganggap kekeliruan tersebut sebagai kelemahan utama santri yang terjerumus ke jihad yang menerima semua ajaran begitu saja tanpa mencoba mengkritisi. Noor Huda mengatakan:

Padahal dalam Al-Quran ada perintah untuk memverifikasi setiap kabar yang kita terima.

Pada epilog buku tersebut penulis kembali menegaskan ;

Semoga tak ada lagi anak yatim yang terlahir dari aksi teror yang mengatasnamakan kepercayaan tertentu. Kututup malam dengan doa untuk mereka. Semoga mereka, para anak yatim yang lahir dari bom bunuh diri, baik yatim yang sesungguhnya maupun yatim secara social, tak menyimpan dendam dalam diri mereka dan menebarkan cinta kasih sebagai gantinya. Sebab merekalah yang akan meneruskan impian kita, orang-orang dewasa. Dunia mereka. Semoga.

Siapa Terorisme Sebenarnya ?

Pertanyaan itu sempat mencuat dan ditanyakan pada acara bedah buku "Temanku, Teroris?". Karena sesungguhnya arti dan definisi terorisme sendiri sampai saat ini belum jelas dan menjadi stigma negara-negara Barat, khususnya Amerika yang dilabelkan kepada Islam dan kaum Muslimin.

Imam Samudra alias Abdul Aziz, terpidana Bom Bali I dalam memoarnya yang juga dijadikan buku oleh penerbit Jazera dengan judul "Aku Melawan Teroris", menyiratkan dengan tegas bahwa dirinya adalah seorang mujahid bukan teroris. Bahkan dirinyalah yang melawan 'teroris' yakni Amerika dan sekutu-sekutunya!

Paridah Abas, istri dari Syekh Mukhlas alias Ali Ghufron juga terpidana Bom Bali I, menulis kisah hidupnya yang juga dibukukan dengan judul "Orang Bilang Ayahku Teroris". Mungkin saja dalam waktu dekat akan bermunculan buku-buku sejenis dengan judul serupa, seperti "Kakakku Bukan Teroris", "Saya Jurnalis Bukan Teroris", dan lain-lain. Intinya adalah sebuah penolakan stigma terorisme yang selama ini selalu disematkan kepada Islam dan kaum Muslimin.

Jadi, ini adalah masalah sudut pandang tentang terorisme. Kalaupun ada istilah terorisme tersebut dalam Islam, maka itu adalah terorisme yang terpuji (diperintahkan) bukan terorisme tercela (yang dilarang) Allah SWT. Dalam sesi tanya jawab dilontarkan QS Al Anfal ayat 60, sebagai landasan hukum dari mujahidin untuk melakukan aksi-aksi mereka.

Jika Noor Huda, penulis buku ini menjelaskan secara gamblang mengenai dampak nyata dari aksi-aksi terorisme, yakni munculnya anak-anak yatim dari korban maupun pelaku terorisme dan mengatakan :

Siapa yang mau peduli dengan anak-anak yatim ini?

Maka seharusnya juga ditanyakan kepadanya dan kepada seluruh umat manusia di muka bumi ini, sebuah pertanyaan serupa :

Siapa yang mau peduli dengan anak-anak yatim di Afghanistan, Iraq, Palestina, Chechnya, Kashmir, Somalia, Moro, Pattani, Ambon, Poso?

Faktanya, negara-negara seperti Amerika, dan sekutu-sekutunyalah, terutama Israel, yang saat ini paling banyak membuat dan memproduksi anak-anak yatim dari kalangan kaum Muslimin di negara-negara Islam seperti Afghanistan, Iraq, Palestina, Chechnya, Kashmir, Somalia, Moro, Patanni, Ambon, Poso, dan lainnya.

Mengapa kalau kepada mereka, yakni Amerika dan sekutu-sekutunya, tidak ada seorang pun yang mengatakan bahwa meraka adalah teroris? Mengapa tidak ada yang mengecam dan mengutuk mereka? Ini tentu tidak adil!

Jadi, ini semua memang tentang masalah persepsi yang berbeda. Persepsi yang dibangun di atas sebuah keyakinan hidup yang akhirnya menentukan perbedaan jalan hidup seseorang, sebagaimana dalam buku "Temanku, Teroris?" yang ditulis oleh Noor Huda.

Mubarok, alias Fadlullah Hasan, alias Utomo Pamungkas, asal Pondok Pesantren Ngruki, telah memilih jalan hidupnya dan dia bangga atasnya dan siap menanggung segala risikonya, dunia akhirat.

Sementara itu, dari pesantren yang sama, bahkan satu kamar, Noor Huda Ismail juga telah memilih jalan hidupnya dan bangga atasnya dan siap menanggung segala risikonya, dunia akhirat.

Dengan demikian, tetap saja buku "Temanku, Teroris?" karya Noor Huda ini tidak bisa atau belum bisa menghapus stigma terorisme yang secara sistematis diproduksi oleh Amerika dan sekutu-sekutunya, serta para pengekornya kepada Islam dan kaum Muslimin!

Wallahu'alam bis showab!

(M Fachry/arrahmah.com)

Komen Blog Ibnu Hasyim: Terpanggil Blog Ibnu Hasyim untuk menjelaskan penyelewengan buku 'Temanku Teroris' yang sedang dikempen besar-besaran oleh Radio Nederland Wereldomroep (RNW) dan kuncu-kuncunya. Walaupun tak seberapa tetapi kita tetap berlawan dengan penjelasan. Supaya orang ramai sedar dan berawas, buku 'Temanku Teroris?', sebenarnya menjadi alat dan membantu Teroris AS. (IH)

Lihat Sebelum ini..

BlackBerry, Mengapa Larang? UEA, Saudi, Indo, M'sia?

Thursday, 05 August 2010 Waspada Online: RI Tak Latah Larang BlackBarry.

JAKARTA - RI pernah ngotot pada Research In Motion (RIM) karena tak ada service center BlackBerry. Namun untuk hal yang lebih krusial menyangkut keamanan, RI malah menganggap sebagai sesuatu yang tidak penting.

Berbagai negara termasuk Uni Emirat Arab, China dan Arab Saudi mulai memblokir atau mengevaluasi layanan BlackBerry. Negara-negara itu mengutamakan masalah keamanan negaranya yang bisa dieksploitasi lewat layanan BlackBerry. Namun di Indonesia layanan BalckBerry tampak akan melenggang mulus.

“Saya kira tidak terjadi di Indonesia. Rezim aturan kita berbeda dengan Arab, China ataupun Bangladesh. Tidak bisa diterapkan head to head,” ujar Gatot S Dewa Broto, kepala humas Kemenkominfo.

Soal pemblokiran layanan BlackBerry, Gatot menerangkan bahwa pemerintah ingin berhati-hati karena tidak ingin dianggap menghambat hak masyarakat untuk mengakses informasi.

Sementara perlu ada beberapa pertimbangan untuk memblokir suatu materi. Jika menyangkut konten yang melanggar seperti pornografi atau SARA maka diatur lewat UU ITE. Begitu pula dengan isu penyadapan punya aturan sendiri.

Menyangkut masalah privasi dan ketakutan atas penyadapan yang menjadi perhatian negara-negara Arab, dinilai Gatot tidak dapat dicontoh Indonesia karena berbeda kepentingan. Gatot menganggap pendekatan yang paling mungkin dilakukan adalah kehadiran main server BlackBerry di Indonesia.

“Kita ingin pihak RIM menaruh main server di Indonesia jadi pesan apapun tidak perlu terkirim ke Kanada. Namun sayangnya, kita tidak memiliki landasan hukum untuk memaksa mereka. Jika ini terjadi di Uni Emirat Arab dan Arab Saudi, kemungkinan bahwa mereka punya regulasi yang jelas untuk memaksa pihak RIM,” papar Gatot.

Gatot mengatakan ketiadaan landasan hukum karena masih dalam pertimbangan Kementrian Kominfo. Saat ini baru sekadar wacana dan masih perlu dikaji kembali, sehingga belum ada keputusan konkret. Di lain pihak pemerintah saat ini sedang memiliki prioritas aturan lain.”

Gatot memparkan jika landasan hukum pelarangan BlackBerry di Indonesia terbentuk, jangan sampai aturan itu seolah-olah dibuat hanya untuk membidik pihak RIM.

Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) juga tidak ingin latah dan terburu-buru membuat aturan pelarangan BlackBerry. “Kalau tidak ada masalah privasi menyangkut penggunaan BlackBerry, kenapa latah?” ujar anggota BRTI Nonot Harsono.

Nonot menilai tidak perlu curiga tanpa alasan dan bukti yang jelas. Kalau melakukan pelarangan, berarti sudah ada bukti tindakan buruk terjadi. “Kalau sekadar curiga, apakah semua alat komunikasi akan dilarang? Kalau segala sesuatu kita curigai, pusing setiap hari,” imbuhnya.

Ia menambahkan jika pelarangan hanya ikut-ikutan jelas akan merugikan. Masyarakat bisa marah dan berpikir pemerintah kuno. BlackBerry belum melakukan pelanggaran dan langsung dihalang-halangi dan itu bukan hal yang benar.

Operator juga merasa optimistis pemerintah tidak akan membuat aturan pelarangan penggunaan layanan BlackBerry di Indonesia.

“Indonesia memiliki budaya berbeda menyangkut materi yang boleh di-share atau tidak. Kita dengan senang hati menaruh nomor telepon dan data pribadi di jejaring sosial. Kasus YouTube kemarin menunjukkan bahwa kita memang suka mengumbar hal pribadi,” ujar Teguh Prasetya, Group Head Brand Marketing Indosat, saat dihubungi di hari yang sama.

Teguh menilai masyarakat Indonesia memiliki loyalitas yang tinggi terhadap perangkat BlackBerry sehingga pelarangan smartphone ini bisa menimbulkan kericuhan.

“Loyalitas sangat tinggi karena BlackBerry tumbuh dari masyarakat dan telah menjadi tren. Suara mereka layak untuk diperhatikan. Risiko terlalu tinggi jika pemerintah bertindak ikut-ikutan. Akan muncul tuntutan yang tinggi di masyarakat.”

Meskipun begitu, Indosat mendukung saja jika pemerintah membuat aturan untuk RIM membuat server di Indonesia. “Kita bersama-sama mendorong RIM membuat local server yang saat ini masih berpusat di Asia Pasifik. Tindakan ini dilakukan agar kita bisa melakukan pengontrolan oleh otoritas domestik. Dari sisi jumlah pengguna, Indonesia sudah cukup banyak dibandingkan negara lain.”

Hal senada juga diungkapkan operator Telkomsel. “Memangnya saat ini terbukti tidak aman di Indonesia? Hal ini harus dikaji terlebih dahulu. Kalau sudah terbukti bahwa pemakaian BlackBerry tidak aman, dipakai teroris misalnya, aturan ini baru bisa jadi pertimbangan,” ujar Gideon Edie Purnomo, VP Channel Management Telkomsel.

Meskipun begitu, jika ada aturan ini, Telkomsel mengaku akan tunduk pada aturan. “Kalau ada ya monggo. Kami akan tunduk pada aturan regulator. Tidak ada masalah dengan ini.

Komen 'Catatanku': BlackBerry, di Arab Dilarang, di Indonesia Jalan Terus.

Demi alasan keamanan negara, Pemerintah Uni Emirat Arab dan Arab Saudi dengan resmi melarang penggunaan BlackBerry (BB) di negara meraka. Masalahnya begini, mereka tidak diperbolehkan oleh produsen BlackBerry memantau trafik data BB. Hal ini dikarenakan setiap trafik data melalui BB — seperti SMS maupun email — harus mampir dulu ke negara asal teknologi BlackBerry, yaitu Kanada, baru kemudian diteruskan ke handset BB penerima. Untuk menjaga privasi, setiap trafik data di BlackBerry dienkripsi terlebih dahulu.

Seperti dikutip dari sini, handset Blackberry dianggap rawan untuk disalahgunakan demi kepentingan kejahatan. Tingginya privasi Blackberry menimbulkan potensi kejahatan. Prosedur akses data yang panjang membuat pihak keamanan akan kesulitan memperoleh data dari RIM untuk membongkar satu kasus kejahatan.

Jadi, saya kira wajar saja negara UEA dan Arab Saudi memblokir layanan BlackBerry di negara meraka, sebab mereka merasa tidak berdaulat di negara sendirinya atas informasi yang lalu lalang di negara mereka. Harus minta izin dulu ke Kanada supaya diberi akses informasi. Kasus ini juga menunjukkan bahwa domnasi informasi masih milik negara-negara maju, sementara negara berkembang dan negara miskin hanya sebagai konsumen yang harus patuh.

Di Indonesia pemilik BB lumayan banyak juga. Sebagian orang menggunakan BB memang karena alasan kebutuhan mobilitas yang tinggi, namun banyak juga yang memiliki BB karena ingin gaya hidup semata. Sebagai lambang status, begitu kira-kira, apalagi orang Indonesia terkenal sebagai korban mode, apa yang lagi trend di tempat lain itulah yang diburu. Bagi golongan terakhir ini — kormod (korban mode) — penggunaan BB tidak optimal, padahal sebagai smartphone dia mempunyai kemampuan lebih dibandingkan handphone biasa.

Nah, kalau kebijakan pemblokiran BB itu diterapkan di Indonesia, mungkin akan timbul pro kontra yang tidak habis-habisnya, apalagi negeri ini terkenal dengan segala kontroversi. Pemilik dan pengguna BB tentu akan mengamuk dan mencerca Pemerintah habis-habisan. Padahal, sebagai negara berdaulat, Indonesia juga harus concern mengenai keamanan jaringan dan keamanan data. Masa kita mau informasi rahasia mampir ke negara lain dulu baru bisa dikirim ke negara kita lagi?

Komen Blog Ibnu Hasyim: Anda Bagaimana?

Bagaimana Persiapan Mereka Menyambut Ramadhan?

Siri Sambut Ramadzan


UNTUK memenuhi keperluan UMMA, mereka berkempen mencari dana. UMMA ialah United Muslims Migrants Association yang bergerak aktif di Masjid East Doncaster, Victoria, Australia.

"Bangunan baru amat perlu. Terutama kerana Ramadhan segera menjelang dan orang-orang akan semakin berkunjung ke pusat Islam ini." Kata Halil Ibrahim mantan pemain bola sepak. "Biasanya, sekarang tidak hanya umat Islam yang berpuasa, hadiri buka puasa Ramadhan ketika matahari terbenam.. Tetapi tetangga, polis tempatan dan ahli agama lain di Manningham juga datang ke pusat Islam ini."

Menurutnya bangunan baru akan dibangunkan secepat mungkin, dan itu akan pula yang akan digunakan sebagai markas besar untuk kegiatan pemuda-pemuda. Dia berharap bangunan baru itu juga dapat memuat ruang sukan di dalamnya. "Ini akan menjadi tempat di mana orang-orang muda bertemu dan bergaul," kata Halil.

Mohamed Izzat pula ingat benar ketika Sholat Jumaat di Masjid East Doncaster dulu hanya dihadiri oleh tidak lebih dari tiga orang. Namun, selama 25 tahun berikutnya, Izzat dan sesama ahli UMMA kini menyaksikan jumlah kenaikan yang subur. Ketika Sholat Jumaat kini, melebihi dari 300 orang dari semua latar belakang.

Izzat juga mengatakan keragaman adalah salah satu kredo pusat dan menjadi alasan jamaah ini berkembang. "Dalam Islam tidak ada perbedaan, kita semua sama di hadapan Allah," kata Izzat.

UMMA sendiri telah menjadi lebih dari sekadar tempat ibadah. Imam masjid, Syeikh Gul Saeed Shah, mengatakan, bahawa konseling keluarga, upacara pernikahan, pemakaman dan layanan kelas bahasa Arab hanya sebahagian sahaja..

Anda boleh lihat bagaimana pusat Islam yang kecil ini digunakan dalam berbagai cara. Inilah antara kegiatan masjid dalam menyambut kedatangan Ramadhan. Inilah antara fungsi sebenar masjid, bukan hanya sholat semata-mata. Itukah yang dilakukan dalam masjid kariah kita? (5 Ogos 2010)

Siri Sambut Ramadhan..
Sila lihat tulisan lalu yang ada kaitan denga sambut Ramadzan..

Thursday, August 05, 2010

Tokoh Katolik Rome Kecam Bakar Al-Quran.

JAKARTA OGOS5 10: Tokoh Katolik Romo Franz Magnis Suseno mengecam rencana pembakaran kitab suci sebuah agama oleh kelompok non denominasi `Dove World Outreach Center` pimpinan Pastor Senior Sylvia Jones yang berkantor di Florida, Amerika Serikat.

Romo Franz, hari Kamis (5/8) di Jakarta mengatakan, "Kepicikan luar biasa sangat memalukan komunitas itu, semacam fundamentalisme itu yang sebetulnya kita berantas itu, paham agama seperti itu yang mendapati identitasnya dengan memusuhi dan menghina agama lain."

Menurut Kantor Berita Antara, Romo Franz mengatakan rencana itu adalah penghinaan terhadap agama dan para pemeluk agama. Selain itu, tindakan tersebut juga menunjukkan ketidakstabilan psikologis dalam melihat perbedaan. Ia menambahkan, untuk mencegah dampak luas dari aksi pembakaran kitab suci tersebut sepantasnya tidak mendapatkan publikasi.

Menurutnya, di jaman internet ini, akses mudah terhadap semua hal termasuk informasi dan provokasi menjadi masalahnya. Dia mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak emosional.

Gereja Dove World Outreach Center di Gainesville, Florida, Amerika Serikat, berencana melakukan aksi kontroversional dengan menyeru warga Amerika Serikat membakar kitab suci suatu agama pada 11 September nanti. (Antara)

Pengarah Komunikasi PKR Letak Jawatan

jonson pkr

PETALING JAYA,Thu, Aug 5, 2010: Jonson Chong meletakkan jawatan Pengarah Komunikasi PKR semalam sebagai tanda protes terhadap pucuk pimpinan parti, kata sumber-sumber yang rapat dengan beliau.

Mereka mendakwa Chong kecewa dengan pucuk pimpinan kerana tidak mempunyai daya kekuatan politik untuk melakukan reformasi dalaman dan beliau telah menimbang untuk melepas jawatan itu sejak beberapa ketika.

Apabila dihubungi Chong, seorang peguam mengesahkan beliau meletak jawatan tetapi menafikan membuat keputusan itu sebagai protes. "Ya, saya telah meletak jawatan. Saya hendak fokus kepada kerjaya profesional saya," kata beliau kepada FMT.

Walaupun Chong agak diplomatik dengan keputusannya itu tetapi sumber-sumber yang rapat dengannya mengatakan beliau kecewa dengan pucuk pimpinan yang tidak membawa parti ke arah jalan yang betul. Beliau kecewa dengan beberapa usaha reformasi yang dihalang, kebanyakannya oleh Ketua Umum PKR Anwar Ibrahim sendiri.

"Sudah tentu, beliau menafikannya. Beliau taat kepada parti kerana menceritakan sesuatu yang benar akan mendedahkan kelemahan parti dan anda tahu cara PKR menanganinya, apabila timbul isu seperti ini," kata seorang ahli parti.

Mungkin juga ada benarnya terhadap beberapa tuduhan sejak beberapa pemimpin PKR, ketika dihubungi FMT, berkata mereka tidak tahu menahu tentang peletakan jawatan oleh Chong. Bagaimanapun, Ketua Wanita PKR Zuraida Kamaruddin berkata perkara ini ditimbulkan oleh Anwar ketika mesyuarat biro politik semalam.

"Anwar menerima perletakan jawatan oleh Chong," katanya kepada FMT. "Chong berkata dalam surat perletakan jawatannya bahawa beliau mahu menumpukan perhatian terhadap kerja-kerja di luar parti dan peranannya sebagai ahli jawatankuasa pelaksana strategik PKR.

Politik Anwar menyisihkan pemimpin

Sementara itu, sumber-sumber berkata Chong berselisih faham dengan Anwar tentang beberapa isu. Anwar didakwa lebih berminat untuk mengekalkan keutuhan sokongan terhadap beliau dalam parti daripada membawa PKR maju ke depan.

"Terdapat beberapa usaha untuk mengurangkan birokrasi untuk kebaikan parti tapi Anwar menolaknya kerana beliau sedar bahawa beberapa pengikut yang taat kepadanya akan kecewa dan tercicir.

"Kita harus ingat, Chong adalah dari latar belakang NGO, kesemuanya mengenai kerja untuknya (Anwar) tapi Anwar seorang ahli politik. Dan supaya kita berlaku adil terhadap Anwar, beliau (Anwar) juga mempunyai beberapa pertimbangannya sendiri.

Sebelum ini, bekas setiausaha agung PKR Salehuddin Hashim menuduh Anwar "tidak memanfaatkan sepenuhnya" para pemimpin yang mempunyai bakat. Menurut beliau, Ketua Pembangkang itu mempunyai "skil pengurusan yang lemah" dan ini mengakibatkan beliau kehilangan beberapa rakan yang rapat. Mengenai perkara ini, sumber dalaman itu berkata, satu contoh yang baik ialah perletakan jawatan oleh Mohd Zahrain Hashim sebagai ketua PKR Pulau Pinang, yang pada suatu ketika dahulu menjadi kawan rapat Anwar.

Bila Nik Nazmi ambil alih?

Sementara itu, Ahli Dewan Undangan Negeri Seri Setia Nik Nazmi Nik Ahmad yang dirancang untuk mengambil alih tempat Chong telah menghebahkan perkara ini tapi Anwar menangguhkan pengumuman tersebut. Menurut sumber dalaman parti, ini juga salah satu sebab kenapa Chong meletak jawatan.

"Anda (Anwar) secara tidak langsung telah memberitahu parti bahawa Nik Nazmi akan menggantikan Chong tapi anda telah menangguhkan pengumuman tentang hal ini tanpa sebarang sebab yang jelas," katanya.

Bagaimanapun Chong menafikan bahawa beliau kecewa dengan penangguhan itu tetapi dalam nada yang sama, menggesa pucuk pimpinan membuat pengumuman secepat mungkin. "Saya berharap pucuk pimpinan akan melantik beliau (Nik Nazmi) dengan segera supaya kita dapat membawa parti mara ke hadapan dengan segera bagi menghadapi pilihan raya umum ke 13," katanya.

Pengganti Chong, Nik Nazmi dilantik untuk merangsang usaha memenangi undi orang-orang Melayu di peringkat akar umbi, yang kritikal bagi Pakatan Rakyat untuk menawan Putrajaya. Chong juga berikrar untuk mencapai tujuan ini. "Saya sanggup menerima apa-apa tugas sama ada dalam parti atau dalam pejabat Anwar di mana saya boleh memberi sumbangan dengan berkesan dan bermakna," ujar beliau. (Free Malaysia Today/AK)

Masjid Cheng Ho & Masjid Di China.

CATATAN PERJALANAN CHINA 14
Masjid Muhammad Cheng Ho di Jl. Gading No. 8, Surabaya


ILHAM dari Masjid Niujie yang dibina pada tahun 996 Masehi di Beijing China itu, menyebabkan lahirnya sebuah Masjid Muhammad Cheng Ho di Jalan Gading Surabaya, Indonesia. Masjid yang seni binanya berlambangkan perpaduan gaya China dan Arab. Nampak jelas pada bahagian puncak, atau atap utama, dan mahkota masjid Cheng Ho di Indonesia ini. Juga terpengaruh oleh budaya setempat dari umatnya, seperti dalam tafsiran menurut masyarakat Jawa.

Walaupun jarak ribuan kilometer jauhnya antara negara China dan Indonesia, namun ada suatu sinar kesatuan yang mencantumkan. Kesatuan itu juga yang berlaku kepada delegasi kami dari Kelantan ke China, di mana saja bila ada peluang ketua kami, Datuk Husam Musa terus perkenalkan Cheng Ho sebagai lambang penyatuan melalui...

Pameran Laksamana Cheng Ho dan

Perdagangan Antarabangsa China
yang akan berlangsung di Kota Bharu
pada 5-10 Oktober 2010


Masjid Cheng Ho adalah masjid bernuansa Muslim China berlokasi di Jalan Gading, Ketabang, Genteng, atau 1,000 m utara Gedung Balaikota Surabaya. Masjid ini didirikan atas prakarsa pengurus PITI (Pembina Imam Tauhid Islam), pengurus Yayasan Haji Muhammad Cheng Ho Indonesia Jawa Timur dan tokoh masyarakat China atau Tionghua di Surabaya.

Letak batu asas pertama pada 15 Oktober 2001 bertepatan dengan hari ulang tahun Israk Mikraj Nabi Muhammad SAW. Sedangkan pembangunannya baru dilaksanakan pada 10 Mac 2002 dan diresmikan pada 13 Oktober 2002.

Di sudut kiri bangunan terdapat sebuah beduk sebagai pelengkap bangunan masjid.

Foto dari satelit 50 M di atas Masjid Cheng Ho di Jalan Gading, Ketabang,Genteng, Surabaya atau 1,000 m utara Gedung Balaikota Surabaya

Didirikan diatas tanah seluas 21 x 11 meter persegi, luas bangunan utama 11 x 9 meter persegi. Masjid Muhammad Cheng Hoo juga memiliki lapan sudut bahagian atas bangunan utama. Ketiga ukuran atau angka itu ada maksudnya. Dikatakan maknanya adalah angka 11 untuk ukuran Kaabah. Angka 9 melambangkan Wali Songo, dan angka 8 melambangkan Pat Kwa iaitu keberuntungan atau kejayaan dalam bahasa Tionghua.

Jangan terkejut, sekilas pandang bangunannya kelihatan seperti kelenteng, atau tempat ibadah umat Kong Hu Cu, dominasi merah, hijau, dan kuning dengan seni bina bangunan klasik Cina. Pintu masuknya menyerupai pagoda lengkap dengan patung naga dan singa. Namun kalau dilihat lebih teliti lagi, akan terbaca lafaz “ Allah â€, dalam huruf Arab di puncak pagoda. Jelas ia lambang Islam – bukan kuil penganut Tao, tetapi masjid Muslimin.

Yang jelas, rumah ibadah tidak terpaku pada dari mana agama itu berasal. Tetapi terpengaruh oleh budaya setempat dari umatnya, seperti dalam tafsiran Wali Songo dalam masyarakat Jawa seperti di atas.
"Kita ingin sampaikan kepada masyarakat Tionghua yang bukan Islam, bahawa nenek moyang kita itu juga adalah Islam.. sedangkan di Indonesia hampir semua Tionghua tidak dekat dengan Islam.." kata Willy Pengestu, Sekretaris PITI Cabang Jawa Timur dan pengurus Masjid Muhammad Cheng Ho, yang sudah membangkitkan kisah Dakwah Laksamansa Cheng Ho sejak 1995 lagi.
Sambungtnya, "Kita sampaikan kepada masyarakat Indonesia bahawa di Tiongkok itu ramai yang Islam, bahkan Wali Songo (dari Tanah Jawa) pun banyak yang (berbangsa) Cina. Cuma (hasutan pecah-belah) dari Belanda, (menyebabkan anggapan) seakan-akan orang Tionghua dan Islam adalah ibarat dua hal yang berlawanan."
Menurut beliau, kehidupan masyarakat plural di Indonesia mendorong masjid itu menyediakan tempat berkomunikasi antara kelompok yang berbeda aliran. Beliau juga menekankan pentingnya unsur pluralisme di kalangan Muslimin Indonesia diberikan perhatian, kerana Islam bukanlah asing kepada masyarakat Cina di Indonesia.
"Salah satu tolok ukurnya adalah hampir setiap Jumaat, paling tidak, seorang muallaf Cina datang memeluk agama Islam di masjid tersebut." Kata Willy Pengestu, walaupun Masjid Cheng Ho juga merupakan daya tarik kepada pelancong. Itu di Indonesia, sambuatan amat baik atas semangat Muhammad Cheng Ho yang menjadi idola umat Islam.
Sedangkan pada perjalanan kami di negara kelahiran Cheng Ho itu, sambutan di masjid-masjid kampung atau pekan kecilnya agak dhaif. Contohnya selepas kami melawat bandar Turfan yang penduduknya 70% Uighur Islam dalam negeri Xinjiang seperti yang disebutkan sebelum ini, maka masuk waktu zohor. Kami cari masjid di sebuah bandar. Masjidnya agak besar dan menarik. Ada gerai-gerai jualan untuk pelawat-pelawat.
Tetapi bila kami hendak berwuduk, bilik airnya berkunci, air tiada. Tiada orang bersembahyang jamaah pun. Lihat masjidnya, besar, cantik dan ramai pelawat pun. Dari kesan-kesan dalam masjid seolah-olah penghuninya cuma bersholat seminggu sekali sahaja. Mengapa jadi begitu?
Masjidnya agak besar, cantik dan ramai pelancong, tetapi nak sholat tidak dapat. Mengapa?
Gerai-gerai jualan di gerai yang di kawasan masjid. Penjual itu adalah seorang ibu dan dua anak. Anak perempuannya yang berbaju merah itu bernama 'Syuhadak'.
Kami ke masjid kecil di kampung lain pula.

Sekian dulu catatan kali ini. Bersambung, insya Allah.
Ibnu Hasyim Catatan Perjalanan China 14
alamat e-mail:
ibnuhasyim@gmail.com
KL Ogos 05, 2010
Sumber Rujukan:
  • http://www.eastjava.com/news/2006/09/26/seri-masjid-di-indonesia-1-masjid-muhammad-cheng-ho-surabaya/
  • http://video.okezone.com
  • http://www.youtube.com

Sila lihat videoklip ini..











Siri ini...

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails