Monday, August 21, 2017

Himbauan Dari Kampung Tua, Tg Riau Batam..



CATATAN PERJALANAN IBNU HASYIM 

PETANG itu beberapa hari lepas, aku yang menaiki ojek atau motosikal tambang sampai ke hujung kampung di Tanjung Riau, Pulau Batam Indonesia. Melalui di celah rumah-rumah tua nelayan kampung Melayu yang berhujung dengan laut.

Aku bersama pemandu ojek singgah disebuah kedai minum, yang penjualnya adalah wanita dan keluarganya. Setelah kami perkenalkan diri wanita yang tua antara mereka berkata.. 

"Kampung Tanjung Riau ini menjadi kampung tua sejak tahun 2008 lalu. Sejak tahun 2014, telah bersertifikat resmi dari Badan Pemerintah terkait, seperti BP Batam, Pemko, dan Badan Pertanahan Nasional (BPN). 

"Kampung Tanjung Riau memiliki berpenduduk kira-kira 2,300 kepala keluarga. Kampung Tua Tanjung Riau masuk dalam wilayah Kecamatan Sekupang Kota Batam."

Apabila mengetahui saya orang luar, dia terus bercerita dengan penuh bersemangat, jelasnya lagi..

"Tanjung Riau mulanya diperuntukkan sebagai tempat pertemuan para raja atau kerabat diraja Kerajaan Riau Lingga. Daerah ini dijadikan sebagai tempat mengatur strategi dalam upaya mengusir penjajah. Para kerabat diraja tidak hanya datang dari Penyengat dan Tanjungpinang tapi juga ada yang berasal dari Siak Sri Inderapura dan Inderagiri."

"Siapa yang mula buka Tanjung Riau ini? Tanya pemandu ojek.

"Tanjung Riau dibuka oleh To’ Keling dan To’ Usu atas perintah dari Penyengat pada tahun 1918." Jelas wanita itu.

Menurutnya, daerah ini diapit oleh dua sungai yakni Sungai Temiang dan Sungai Pembunuh atau Sungai Harapan. Masyarakat pada waktu itu tidak terlalu ramai, hanya ada beberapa orang yang merupakan utusan kerajaan. Sedangkan tempat berhampiran yang ramai penduduknya adalah Teluk Senimba sebagai kampung bagi orang-orang Melayu.

Salah satu pemandangan laut di Kampung Tua Tanjung Riau

Dilarang Warga Kampung Tua Perbaiki Jembatan ?
Lahan Kampung Tua Di Batam Kembali Diambil Perusahaan
Peta باتم، Batam City, كيبولايوان رياو

Sebenarnya, nama Batam sendiri dahulunya adalah Pulau Batang, yang ditandai pada sebuah peta perlayaran VOC tahun 1675 yang masih tersimpan di perpustakaan Universiti Leiden. Bahkan sumber lain menyebutkan nama Batam saat ini hanya ditemukan di Traktat London tahun 1824

Menurut sejarah, Batam pertama kali dihuni oleh orang Laut, sebutan lain untuk orang Laut ini adalah orang Selat. Diperkirakan merekalah suku asli Batam yang ber-ras Melayu. Orang Selat ini menghuni Batam pertama kali pada 231 M yang disebut Pulau Ujung pada zaman Singapura. Namun, ada pula menyebutkan pulau yang pernah dijadikan medan peperangan oleh Laksamana Hang Nadim menumpas penjajah ini, telah ditempati oleh Orang Selat pada abad ke 14, atau tepatnya diakhir tahun 1300an. 

Mereka menempati wilayah ini sejak zaman kerajaan Tumasik, yang kini disebut Singapura. Pulau Batam masa itu dipimpin oleh Laksamana Hang Nadim, berpusat di Bentang, kini di sebut Pulau Bintan. Lalu dipimpin pula oleh Sultan Johor hingga pertengahan abad ke 18 yang mana kerajaan Malaka masa itu di puncak kejayaan... Hingga terbentuklah kerajaan Riau Lingga yang dipimpin oleh Yang Dipertuan Muda Riau. 

Kemudian dari berbagai silsilah keluarga kerajaan Melayu ini disebut-sebutlah nama Raja Isa. Raja Isa sendiri adalah Putra dari Raja Ali dengan Permaisurinya yang bernama Raja Buruk binti Raja Abdulsamad. Raja Ali sendiri adalah cucu dari Yang Dipertuan Muda Riau V ibni Daeng Kamboja Yang Dipertuan Muda Riau III. Dari silsilah keluarga kerajaan tersebut, jelaslah bahawa Raja Isa masih keturunan Yang Dipertuan Muda Riau. 

Pada zamannya, Raja Isa adalah tokoh penting dalam keluarga kerajaan Riau. Raja Isa juga membuka sebuah perkampungan baru di Batam yang kemudian diberi nama ' Nongsa'. Ada dua sumber fakta..
  • Sumber Belanda dari tahun 1833 [Beknoopte Aantekening over het Eiland Bintang 1833] 
  • dan 1837 [Beknopte Aantekening van Het Eiland Bintang Nederlansch Etablissant en Eenige daar toe Behoorende Eilande 1837] yang masih tersimpan di Arsip Nasional Republik Indonesia dan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Jakarta.
Raja Isa memerintah Nongsa dengan gelar Sultan Abdulrahman Syah Lingga-Riau selama kurang lebih 20 tahun (1812-1832). Lalu, saat Raja Isa wafat pada tahun 1832, tampuk kerajaan kemudian dikendalikan oleh Yang Dipertuan Muda Riau (Raja Muhammad Yusuf) berpusat di Pulau Penyengat. Pada 1895, Yang Dipertuan Muda Riau V Raja Muhammad Yusuf menunjuk Tengku Umar bin Tengku Mahmud untuk 'mengelola' Batam yang berpusat di Pulau Buluh. 

Hingga akhir kejayaan kerajaan Melayu pada abad 1911, Batam dipimpin oleh Raja Jaafar yang kemudian dihapuskanlah Kerajaan Riau-Lingga oleh penjajah Hindia Belanda pada  tahun 1913.

Batam hari ini..
Hasil carian imej untuk ‪indahnya batam‬‏
Imej yang berkaitan

Pantai Nongsa
Objek Wisata Pantai Nongsa Batam 
Hasil carian imej untuk ‪indahnya batam‬‏
Juga indahnya Batam?

Setelah runtuhnya sistem Kerajaan Riau-Lingga, maka di era 1960an, Batam ditunjuk sebagai basis logistik minyak bumi yang bersumber di Sambu. Lalu, sepuluh tahun kemudian, Batam ditetapkan sebagai Lingkungan Kerja Daerah Industri dengan dukungan dari Otorita Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam yang dikenal sebagai Badan Otorita Batam, berlandaskan pada Kepres no. 41 tahun 1973. 

Dilanjut dengan disahkannya Peraturan Pemerintah pada tahun 1980an, dengan no.34 tahun 1983 yang menegaskan bahwa Kecamatan Batam ditingkatkan menjadi Kotamadya Batam yang bertugas menjalankan Administrasi Pemerintahan dan Kemasyarakatan dan mendukung pembangunan yang dilakukan Otorita Batam.

Pada akhir tahun 1990an, berdasarkan pada Undang-Undang no.53 tahun 1999, maka Kotamadya Batam disahkan menjadi Daerah Otonomi untuk menjalankan fungsi Pemerintahan dan Pembangunan dengan bekerjasama dengan Badan Otorita Batam. Lalu, setelah melalui proses panjang selama hampir 2 tahun, akhirnya dikeluarkanlah Undang-Undang no.25 tahun 2002 tentang pembentukan Provinsi Kepulauan Riau.

Maka jadilah Batam sebagai kota industri kini. Apakah pembangunan Batam akan terus menjadi seperti Pulau Singapura yang terkeluar dari kekuasaan anak pribumi? Dari kisah kekuasaan raja-raja Melayu 'lagenda Singapura Dilanggar Todak' sehingga pribumi Melayu jadi rakyat kelas 3 di sana sekarang?

Atau dikatakan seperti yang sedang diikuti oleh pulau-pulau di utara Jakarta yang kononnya sedang menangani pembangunan sekarang?

Insya Allah, bersambung..

Ibnu Hasyim, Catatan Perjalanan.
ibnuhasyim@gmail.com

Tanjung Riau, Batam. 
Ogos 2017

Lihat sebelum ini..

Lihat .. 
E-Buku IH-113: Perjalanan Ke Pulau Singa.
E-Buku IH-113: Perjalanan Ke Pulau Singa.

Misteri Lagu Nina Bobo, Misi Penjajah Kristian/Belanda?

Imej yang berkaitan
Hasil carian imej untuk ‪nina bobo di malaysia‬‏

CATATAN PERJALANAN IBNU HASYIM

SIAPA orang-orang lama Indonesia atau Malaysia yang tidak tahu dengan lagu 'Nina Bobo'? Saya sendiri ini semasa kecil di peringkat sekolah rendah Malaysia dulu yang tiada radio di rumah pun, boleh mengingati lagu dan penyanyinya sehinga sekarang. Kerana lagunya paling pepular waktu itu membuat aku tercuri dengar dari rumah-rumah jiran atau pasar ramai... juga terhafal. 

Lagu yang sangat melegenda, khususnya di Indonesia. Sebab para orangtua di Indonesia sering menyanyikan lagu nina bobo ini untuk menidurkan anak mereka yang masih kecil. "Nina bobo, oh.. nina bobo.. Kalau tidak bobo di gigit nyamuk..." Begitu asalnya.

Nina Bobo - Lagu Anak Indonesia

Nina bobo oh nina bobo
Kalau tidak bobo digigit nyamuk
Nina bobo oh nina bobo
Kalau tidak bobo digigit nyamuk
#
Tidurlah sayang, adikku manis.
#
Bobo lah bobo adikku sayang...Kalau tidak bobo digigit nyamuk
Nina bobo oh nina bobo
Kalau tidak bobo digigit nyamuk

Sekilas lagu ini terdengar biasa saja, dengan liriknya yang sederhana dan mudah diingat. Selain itu, liriknya juga tidak ditemukan kalimat-kalimat janggal yang mengarah ke hal-hal yang berbau mistik atau hal ghaib lainnya.

Tapi tahukah kamu, ternyata lagu nina bobo yang pada saya 'berunsur gereja saham warisan penjajah Kristian itu', dikatakan memiliki sejarah yang cukup menyeramkan? Apa dia? 

Ada 3 versi tentang cerita asal usul misteri lagu nina bobo itu.. Seperti apa ceritanya? 

Dengar lagunya dulu.. 

Video: Anneke Grönloh - Nina Bobo

VideoLagu Nina Bobo dinyanyikan Penyanyi Asal Belanda



3 Versi Misteri Lagu Nina Bobo 
Hasil carian imej untuk ‪Anneke Grönloh - Nina Bobo‬‏

Anneke Grönloh


Satu: Versi Nina Mijk

Alkisah seorang gadis belia asal Belanda bernama Nina Van Mijk.. Gadis yang berasal dari keluarga komposer muzik klasik sederhana yang menetap di Nusantara untuk memulakan hidup baru kerana terlalu banyak pemuzik rival di Belanda.

Hal ini berlaku beberapa dekad selepas kedatangan Cornelis de Houtmen di Banten, warga negara Belanda dari berbagai kalangan sudah memenuhi pulau Jawa dan pulau-pulau di Indonesia. Hidup Nina berjalan normal seperti orang Belanda di Nusantara pada umumnya, berjalan-jalan, bersosial dengan penduduk pribumi, dan mengenal budaya Nusantara.

Kedengaran indah memang, tapi semenjak kejadian aneh itu keadaan menjadi berbanding terbalik. Kejadian aneh itu berlaku pada satu malam badai, petir tak henti-henti saling bersahutan. Dari dalam biliknya Nina menjerit kuat, diikuti suara pasu bunga yang terjatuh dan pecah.

Ayah, Ibu dan pembantu keluarga Nina melarikan diri ke bilik Nina. Pintu dikunci dari dalam, akhirnya pintu itu ditendang oleh ayah Nina. Dan satu pemandangan mengerikan disaksikan oleh keluarga itu, kelihatan di katil tidur Nina melipat tubuhnya mundur persis dalam posisi kayang merayap ke belakang sambil menjerit-jerit dan sesekali mengumpat-ngumpat dengan bahasa Belanda. 


Rambut perangnya yang lurus menjadi kusut tak keruan, kelopak matanya menghitam pekat. Itu bukan Nina, itu adalah jiwa orang lain masuk dalam Nina. Nina kerasukan! Sudah seminggu berlalu semenjak malam itu, Nina dipasung di dalam biliknya. Tangannya diikat dengan. 

Keadaan Nina semakin memburuk, tubuhnya semakin kurus dan pucat. Ibu Nina hanya boleh menangis setiap malam ketika mendengar Nina menjerit-jerit. Ayah Nina tak tahu nak buat apa lagi, kerana kejadian aneh seperti ini gak pernah diduganya. 

Kerana putus asa dan tak tahan melihat keadaan anaknya, ayah Nina pulang ke Belanda sendirian meninggalkan anak dan isterinya di Nusantara. Pembantu rumahnya pun pergi meninggalkan rumah itu kerana takut. Tinggallah Nina yang dipasung dan ibunya disatu rumah yang gak terurus.

Kembali lagi pada satu malam badai namun aneh, ketika itu terdengar Nina tak lagi menjerit-jerit seperti biasanya. Kamarnya begitu hening, perasaan ibu Nina bercampur aduk antara bahagia dengan takut. Bahagia bila ternyata anaknya sudah sembuh, tapi takut kalau ternyata anaknya sudah mati.

Ibu Nina mengintip dari sela-sela pintu bilik Nina, dan ternyata Nina sedang duduk tenang di atas ranjangnya. Tak berkata apa-apa tetapi sejurus kemudian dia menangis sesengukan. Ibu Nina terus masuk ke dalam biliknya dan memeluk Nina erat-erat. Sambil menangis Nina berkata: "Ibu, saya takut .."
Lalu Ibunya menjawab sambil menangis pula.

"Tak apa nak, Ibu ada disini. Kamu tak perlu menangis lagi, jom kita makan. Ibu tahu kau pasti lapar .."

"Aku tak lapar, tapi bolehkah saya meminta sesuatu?"

"Apapun nak ..! Apa?"

"Saya mengantuk, saya rasa saya akan tertidur sangat pulas. Mahu kah ibu menyanyikan lagu pengantar tidur untukku?"

Ibu Nina terdiam, agak sedikit tidak percaya dari apa yang didengar oleh anaknya. Tetapi kemudian ibu Nina berkata sambil mencuba tersenyum.
"Baiklah, ibu akan menyanyikan sebait lagu untukmu .."

Setelah sebait lagu itu Nina terlelap damai dengan kepala pangkuan ibu, wajah anggunnya sudah kembali. Ibu Nina menghela nafas lega, anaknya sudah tertidur pulas. Tapi.. Nina tak bergerak sedikit pun, nafasnya tak terdengar, denyut nadinya hilang, aliran darahnya berhenti. 

Nina telah tertidur benar-benar lelap untuk selama-lamanya dengan lagu ciptaan ibunya sebagai pengantar pemergian dirinya setelah berjuang melawan penderitaan.

Dua: Versi Helenina.

Dari sebuah keluarga kecil yang mempunyai seorang anak kecil bernama Helenina yang biasa dipanggil Nina. Dia berdarah campuran antara Belanda dan Jawa, dimana ayahnya adalah orang Belanda asli dan Ibunya berdarah Jawa.

Diketahui bahawa Nina ini sering mengalami kesulitan tidur, maka ibunya yang bernama Mustika sering bersenandung setiap malam untuk menidurkan anaknya. Sampai akhirnya Nina sangat bergantung dengan senandung ini.

Kemudian, atas saran dari ayahnya Van Rodjnik dibuatnya lirik senandung tersebut. Lirik lagunya sama dengan yang kita ketahui selama ini iaitu ” Nina bobo oooh Nina Bobo, kalau tidak bobo digigit nyamuk “

Hampir setiap malam ibunya menyanyikan lagu tersebut menidurkan Nina. Sampai akhirnya Nina mengalami sakit parah dan meninggal dunia pada usianya menginjak 6 tahun. Mustika selalu menyanyikan lagu tersebut setiap malam sampai akhirnya dia meninggal dunia. Setelah Mustika meninggal dunia, ayahnya Van Rodjnik mengganti menyanyikan lagu tersebut. 

Hal ini membuat Van Rodjnik sedikit terganggu dan tidak mahu menyanyikan berulang-ulang sampai akhirnya Nina meninggal dunia.
Konon kata Van Rodjnik,  "Kalau kita nyanyikan lagu ” Nina Bobo “ ini untuk menidurkan anak kecil, maka arwah Nina akan datang untuk menjaga anak kecil tersebut selama dia tertidur".

Tiga: Versi Wikipedia

Versi terakhir bersumber dari halaman Wikipedia,..
  1. Menyebutkan, kalau lagu ”Nina Bobo“ ini memang aslinya berasal dari Indonesia, dimana kata ”Nina Bobo “mempunyai makna kata kerja. ”Meninabobokan “ Ertinya lagu pengantar tidur. 
  2. Lagu ini juga tidak mengacu pada sebuah nama ”Nina“.
  3. Melainkan mengacu pada kata ” Bobo “yang berasal dari bahasa China yang ertinya 'tidur'. 
  4. Selain itu, lagu ini cukup populer di Belanda kerana dinyanyikan oleh Anneke Gronloh dan Wieteke Van Dort tapi pakai bahasa Belanda.
Berikut liriknya:
Slaap meisje, oh slaap, meisje
als je niet gaat slapen, zul je door een mug gestoken worden.
Laten we gaan slapen, oh lief meisje,
als je niet gaat slapen, zul je door een mug gestoken worden.
Ertinya :
tidurlah gadis, oh tidur, gadis
jika kamu tidak segera tidur, kamu akan digigit nyamuk
tidurlah tidur, oh gadis manis
jika kamu tidak segera tidur, kamu akan digigit nyamuk
Nah, itulah 3 versi cerita asal usul misteri lagu nina bobo yang sangat melegenda di Indonesia. 

Rumusan.

Sudah beberapa malam di Indonesia ini, saya sempat menonton tv tengah malam, filem seram untuk hidangan rakyatnya. Filem yang pada saya menanamkan fahaman 'rosak akidah', bid'ah, tahyol dan 'khurafat, di kalangan umat Islam, terutama untuk pendidikan kanak.

Contohnya, filem seram yang meletakkan peranan 'dukun' atau bomoh berkuasa mematikan manusia. Walaupun akhirnya, kuasa jahat itu dikalahkan oleh kuasa 'ayatul kursi' yang bagai di'tangkal'kan, tetapi tidak diperluaskan tafsirannya sesuai dengan perkembangan dan perjuangan Islam masakini. 

Mungkinkah ia suatu kempen melemahkan aqidah umat Islam? Apabila aqidah rosak, rakyat sudah tidak fikir lagi bagaimana membina sistem keluarga Islam, masyarakat Islam, negara Islam, bahkan hingga ke 'Khalifah' di muka bumi?

Amat malang bagi negara umat Islam terbesar di dunia, melarang rakyarnya 'hanya berfikir atau berniat' ke arah negara Islam dan khalifah di mukabumi. (Lihat kes pengharamn Hizbut Tahrir).
Organisasi Hizbut Tahrir (HT) tak hanya ada di Indonesia. Organisasi yang berdiri pada 1953 ini telah menyebar ke belahan dunia lainnya. Pergerakan HT di sesetengah negara dianggap membahayakan dan meresahkan sehingga pemerintah Indonesia ikut membubarkan organisasi itu. Organisasi tersebut dianggap sebagai partai politik yang berideologi Islam. Salahkah umat berfikir negara Islam di negaranya sendiri? 

Berbalik kepada kisah Nina Bobo, fahaman-fahaman beginilah (fahaman 'rosak akidah', bid'ah, tahyol dan 'khurafat, di kalangan umat Islam, terutama untuk pendidikan kanak) yang cuba disemaikan oleh penjajah barat Kristian ke atas negara jajahannya. Cuba memaksa cara hidup bukan Islam ke atas rakyat Islam dalam negara mereka sendiri. Ianya dirancang sebagai lanjutan dari perang Salib di Eropah sebelumnya.

Di mana kesan buruknya misteri lagu Nina Bobo di atas? Lihat dan teliti dari berbagai sudut, termasuk sudut Islam, antaranya...
  • Itu bukan Nina, itu adalah jiwa orang lain masuk dalam Nina. Nina kerasukan! (Dalam Versi Nina Mijk)
  • "Kalau kita nyanyikan lagu ” Nina Bobo “ ini untuk menidurkan anak kecil, maka arwah Nina akan datang untuk menjaga anak kecil tersebut selama dia tertidur". (Dalam Versi Helenina).
  • Melainkan mengacu pada kata ” Bobo “yang berasal dari bahasa China yang ertinya 'tidur'. (Dalam Versi Wikipedia)
Lihat dan telitilah dari berbagai sudut!! Sekian. Bersambung..

Ibnu Hasyim, Catatan Perjalanan.
ibnuhasyim@gmail.com Ogos 2017.
Kepulauan Sumatera Indonesia. 
Ogos 2017

Lihat sebelum ini..

Misteri Bangsa Indo Ini Berasal Dari Taiwan.. -Ibnu Hasyim.


Tradisi hombo batu (lompat batu) Suku Nias.
Tradisi hombo batu (lompat batu) Suku Nias.

CATATAN PERJALANAN IBNU HASYIM

INI berita yang ketemui di Gunungsitoli, sebagai sambungan dari tulisan perjalanan yang lalu..

Sebuah penyelidikan dari Gunungsitoli terkini mendedahkan bahawa penduduk asli orang Nias berasal dari negara Taiwan. Ini berdasarkan hasil kajian yang dilakukan oleh seorang ahli genetik, Manis van Houven.

Houven mengambil sampel DNA daripada sekira 900 warga Nias. Hasil pemeriksaan menunjukkan ada kedekatan ke titik tepat bahawa orang Nias sangat dominan mirip dengan genetik orang Taiwan. Sebelum kajian ini dilakukan, muncul spekulasi bahawa asal usul orang Nias berasal dari Eropah atau kepulauan berdekatan dengan pesisir pantai barat Sumatera, seperti Kepulauan Nicobar atau Madagaskar.

Hasil kajian Houven ini sekurang-kurangnya menjawab pelbagai spekulasi tentang asal usul orang Nias. Penyelidikan Houven disosialisasikan melalui seminar antarabangsa di Gunungsitoli yang dihadiri kalangan pegawai, seperti wali kota dan bupati. Ada pula para ahli akademik terkemuka berasal dari Kepulauan Nias. Kajian ini diterajui Yayasan Pusaka Nias.

Ciri khas orang Nias, terutama dari kawasan Nias Utara, Nias Tengah, dan Kota Gunungsitoli, secara dominan dapat dikenalpasti dengan mudah, yakni berambut hitam, berbentuk bujur, berkulit putih, dan berpostur tubuh sedang.
Hal ini berbeza sedikit dengan ciri khas orang Nias yang berasal dari Nias Selatan, terutama asal Teluk Dalam yang mempunyai wajah lojong dengan rahang keras dan berpostur tubuh tinggi. 

Meskipun demikian, mereka juga berkulit putih seperti orang China namun matanya tidak sipit. Yohanes Hammerle, pengasas Yayasan Pusaka Nias, berkata, orang-orang Nias awalnya berasal dari Gomo, yakni salah satu kecamatan di Kabupaten Nias Selatan, tepatnya di Sifalago-Gomo.

Hal in selaras dengan hasil kajian Houven, seorang penyelidik pakar DNA, yang menyebut bahawa salah satu suku bangsa yang besar, yakni Austronesian telah melakukan pengembangan sejak 5,000 tahun lalu. Sebahagian besar suku bangsa tersebut merupakan orang Taiwan atau dahulu bernama Yunan.

Houven menjelaskan, mereka bermatapencarian sebagai petani. Seterusnya, populasi mereka tersebar luas di seluruh Asia Tenggara, termasuk Sumatera.
Hasil kajian DNA diketahui bahawa secara dominan orang Nias mempunyai jenis golongan darah 'O' dan diketahui mempunyai watak yang berbeza antara orang Teluk Dalam, Kabupaten Nias Selatan, dan daerah atau kawasan lain di Kepulauan Nias. Seterusnya, dia mengategorikannya sebagai O-M110 dan O-M119.



Hasil carian imej untuk ‪bangsa nias berasal dari Taiwan‬‏
Tradisi hombo batu (lompat batu) Suku Nias.
Hasil carian imej untuk ‪kisah jerman di pulau Nias‬‏

BARRY KUSUMA Dalam bahasa Nias, Bawomataluo berarti bukit matahari. Dinamakan demikian kerana desa ini terletak di ketinggian 400 meter di atas bukit.
Suku Minahasa Daerah Minahasa di Sulawesi Utara diperkirakan pertama kali telah dihuni oleh manusia sejak ribuan tahun sebelum Masehi. Para peneliti memperkirakan suku bangsa Minahasa berasal dari Formosa Taiwan, keturunan suku bangsa Austronesia dari Formosa Taiwan, yang melakukan perjalanan panjang melalui Filipina dan terus ke Sulawesi. Banyak terdapat kemiripan bahasa dari bahasa Minahasa dengan bahasa-bahasa di Formosa Taiwan.


Hal ini, lanjut Houven, mempunyai korelasi terhadap jenis bahasa yang dipakai. Bahasa yang digunakan di Teluk Dalam sangat berbeza dengan bahasa yang dipakai warga di daerah Nias lain. Dijelaskan pula, pengelompokan jenis watak genetik tersebut, yakni Y-chromosome haplogroups, didapati bahawa genetik dengan tanda berwarna kuning di dalam lingkaran merupakan jenis watak yang dominan di Pulau Nias. 

Ini berbeza dengan daerah di Teluk Dalam yang ditanda dengan warna merah. Jenis watak warna kuning tersebut juga tersebar di berbagai daerah di Asia Tenggara, terutama Taiwan dan Filipina. Namun, diketahui bahawa Taiwan lebih dominan setelah dilihat dari pelbagai pendekatan lain.

Daerah Sifalago-Gomo di Nias Tengah, yang diketahui tempat awal orang Nias mula ada, dalam kajian ini juga diketahui bahawa sangat didominasi tanda genetik berwarna kuning. Dari sini diketahui bahawa orang Nias umumnya mempunyai persamaan dengan genetik orang Taiwan.

Houven menjelaskan, kajian ini sudah bermula beberapa tahun lalu sejak dia bertemu dengan Yahya. Dengan demikian diketahui bahawa orang-orang Nias berasal dari dua sumber 

  1. yang ditandai dengan jenis O-M110 (orang Teluk Dalam, Nias Selatan) 
  2. dan O-M119 (orang Nias pada umumnya).

Tokoh Nias, Budiaman Gea, mengakui bahawa selama ini persoalan asal usul orang Nias merupakan isu hangat dan kontroversi. Pada masa ini, kesemua peserta ataupun orang Nias yang hadir di seminar tersebut baru menyedari asal usul mereka.

Sementara itu, kajian arkeologi, berupa benda-benda purbakala yang ditemui di Gua Togi Ndrawa, Gunungsitoli, mengungkap gua tersebut telah dihuni oleh manusia sejak 12 ribu tahun lalu. Ini terlihat dari benda-benda purbakala yang dijumpai dan sudah diterbitkan oleh penyelidik-penyelidik arkeologi.

Lantas di manakah orang-orang penghuni Gua Togi Ndrawa? Mengapa mereka menghilang? Adakah mereka punah akibat gempa atau lain? Ini masih menjadi misteri. Usut punya usut, seperti hasil kajian Houven bahawa sehingga 7,000 tahun setelah adanya fakta orang gua, muncul orang Austronesian. Mereka sampai saat ini dikenali sebagai penduduk asal Nias. 

Apakah misteri juga, membongkar kisah-kisah begini di saat negara sedang dilanda pembangunan rohani dan jasmani atau perkembangan pesat ke arah agama?
Hasil carian imej untuk ‪kisah jerman di pulau Nias‬‏
Imej yang berkaitan
Enam tentara NAZI Jerman yang terdampar di Indonesia. FOTO/Istimewa
Hasil carian imej untuk ‪kisah jerman di pulau Nias‬‏

Akhirnya..

Akhirnya, dipersembahkan sikit kisah sejarah Pulau Nias, saksi bisu Kudeta Nazi Jerman 1942..

Pulau Nias merupakan Ibu bandar Gunung Sitoli serta Daerah Provinsi Sumatera Utara yang terletak di sebelah Barat Pulau Sumatera, Kawasan Samudera Indonesia dengan luas 5.625 km2. Pulau ini mempunyai cerita unik mengenai rampasan kuasa Nazi.

10 Mei 1940, Tentera Payung Nazi Jerman memborbardir Negeri Belanda. Ratu Wilhelmina beserta Kabinet Belada melarikan diri ke London. Begitu juga dengan orang Jerman yang bekerja di Hindia Belanda berjaya ditangkap dan diinternir di Kem Konsentrasi Ngawi, Jawa Timur.

8 Disember 1941, Tentera Laut Dai Nippon menyerang Pearl Harbour di Hawaii dan berjaya menenggelamkan kapal Amerika. Perang Pasifik pun pecah dan Amerika terus menggabungkan diri dengan ABCD (American, British, Cina, Belanda). Dengan kekuatan jaring sotong, Tentera Dai Nippon pun menyerang ke bahagian Utara Kalimantan dan Sulawesi.

Hebatnya penyerangan Tentera Laut Dai Nippon, tak ayalnya membuat Belanda bergegas mengangkut interniran Jerman ke India dan Inggeris. 

Pada 19 Januari 1942 dari Pelabuhan Sibolga dengan Kapal penumpang Van Imhoff, Belanda berjaya mengangkut 477 orang Jerman ke India. 

Malangnya, tak lama kapal pengintai Van Imhoff yakni pesawat pengintai Tentera Laut Jepun (Kaigun) mengesan kewujudan Kapal Van Imhoff dan menjatuhkan bom di atas kapal tersebut.

110 orang Belanda beserta awak kapal dan penjaga interniran Jerman pun menyelamatkan diri dengan sekoci penyelamat. Sebelum keluar dari kapal, Kapten kapal Belanda meninggalkan kunci bilik tahanan kepada komander Jerman yang ternyata palsu. Internir Jerman pun panik. Mereka cuba menyelamatkan diri dengan melemparkan benda - benda yang dapat mengapung di lautan dan lompat dari kapal meski gelombang laut kian tinggi dan berujung maut jua. Demikian adanya, lantaran Belanda tidak meninggalkan sekoci penyelamat bagi internir Jerman.

22 Januari 1942, kapal penyelamat besar mendarat di Pulau Nias dengan membawa 36 internir Jerman yang masih hidup. Mereka dikejarkan ke Kampung Hilisimaetano dan tiba pada 24 Januari 1942. Seusai di rawat penduduk, para internir Jerman dibawa ke Gunung Sitoli yang mana di sana terdapat Asisten Residen Belanda dan dua orang zendingszusters Jerman.

Kemudian, pada 23 Januari 1942 sekoci kecil dari Kapal Van Imhoff sisa - sisa dari penyelamatan kala itu ditemui terdampar di Nias dengan 14 rombongan internir Jerman yang berjalan kaki menuju Gunung Sitoli. Sesampainya, para internir akan dikurung di tangsi polis (Kazerne) yang dijaga tentara Belanda.

Barulah pada 29 Mac 1942 intenir Jerman yang berada di berek berjaya melarikan diri dengan bantuan pegawai Belanda yang tak puas mengingat jatuhnya Hindia Belanda ditangan Jepun pada 9 Mac 1942. Tembak menembak tak dapat dielakkan. Seusai berjaya dibebaskan, internir Jerman pun berbalik arah mengintenir orang Belanda. 

Keesokan harinya, 2 kapal kecil Belanda yang datang mengambil beras untuk Jepun berlabuh di Nias berjaya jua diinternir Jerman. Seorang Jerman bernama Fischer diangkat menjadi penguasa Nazi di Pulau Nias oleh perdana menteri. Mereka membuat lencana (insinye) Swastika Nazi. Mereka pun memutuskan untuk mengadakan hubungan dengan Bersekutu satu aci mereka yakni Jepun yang berada di Tapanuli.

Belanda dan Inggeris ditangkap oleh Jepun dengan bantuan Jerman pada 6 April 1942. Kumpulan tahanan pun diangkut ke Sibolga pada minggu berikutnya yang mengikutsertakan 22 warga negara Jerman, kecuali sang komander yang telah dipindahkan ke Jepun

Tentera Jepun mendarat di Pulau Nias dan disambut hangat dengan bendera, gerbang kehormatan, dan nyanyian Indonesia Raya pada 17 April 1942. Waktu itu terdapat 37 orang Jerman yang mengambil bahagian dalam sambutan Jepun di samping agenda penghormatan kepada sang penguasa, Hitler. Tiga hari kemudian, 2 orang Jerman bersama orang Jepun pun merayakan hari ulang tahun Adolf Hitler.

Melalui laut dalam pada 22 April 1942 Jepun berjaya menduduki Telok Dalam dan Pulau Hilisimaetano. Sisa-sisa orang Belanda di Pulau Hilisimaetano dihapuskan habis. Semenjak itu jua, Pulau Nias telah jatuh ke tangan Jepun selepas pemerintahan internir Jerman. Begitu juga dengan Dr. Heidt ahli dari Parti Nazi Bandung yang merangkup kerajaan Belanda di Pulau Nias tewas bunuh diri pada Ogos 1942 yang tak tahan kerana kesepian dan kelicikan politik Jepun guna memberangus Nazi di Nias dan menguasai Hindia Belanda.
Hasil carian imej untuk ‪kisah jerman di pulau Nias‬‏
Gereja BKPN Bawomataluo, tempat deklarasi pembentukan BKPN pada 17 Mei 1994 | Etis Nehe
Gereja BKPN Bawomataluo, tempat deklarasi pembentukan BKPN pada 17 Mei 1994 di Nias.

Sekian. Bersambung..

Ibnu Hasyim, Catatan Perjalanan.
ibnuhasyim@gmail.com
Kepulauan Sumatera Indonesia. 
Ogos 2017

Ku Jumpai Suku Sakai Di Sumatera Ini.. -Ibnu Hasyim


CATATAN PERJALANAN IBNU HASYIM

TIDAK banyak disebut-sebut perkataan Sakai semasa aku menulis mengenai orang Asli di Malaysia. Kini semasa aku menjelajahi kepulauan Sumatera Indonesia, nama ini rupanya sering disebut-sebut. Lihat tulisan lalu ku di bawah ini..


E-Buku IH-32: Bersama Orang Asli..

E-Buku IH-32: Bersama Orang Asli..

Kini aku berada di kepulauan Sumatera. Di sini, orang Sakai dianggap sebagai salah satu masyarakat terasing di Provinsi Riau, dalam erti belum terjangkau oleh kegiatan pembangunan dan kemajuan budaya seperti masyarakat lain.


Mereka diam di beberapa lokasi penempatan semula (resetlement) di sekitar Kabupaten Bengkalis, seperti di Kandis, Balai Pungut, Kota Kapur, Minas, Duri, Sungai Siak dan Sungai Apit bahagian hulu.


Suku bangsa ini dianggap sebagai sisa-sisa kumpulan bangsa Melayu yang lebih dulu datang ke daerah ini, kemudian terdesak oleh gelombang Melayu yang lebih muda. Bahasa yang mereka pakai memang dapat digolongkan ke dalam kelompok bahasa Melayu, tetapi dengan beberapa ciri tersendiri.


Masyarakat ini umumnya masih melakukan kegiatan mata pencaharian memburu dan meramu di hutan-hutan, atau menangkap ikan di sungai-sungai. Sebahagian kecil telah mula bercucuk tanam di ladang. Selain itu ada pula yang meramu hasil hutan seperti rotan, damar, dan menebang kayu untuk ditukar dengan keperluan sehari-hari dari pedagang perantara.


Mereka tinggal di pondok-pondok berlantai yang sederhana dan mudah dibongkar, kerana sewaktu-waktu mereka bersedia untuk berpindah ke tempat lain. Wadah-wadah untuk keperluan hidupnya kebanyakan dibuat dari anyaman rotan dan pandan, tempat air dari labu dan buluh kering. Mereka belum mengenal wadah dari tanah liat (tembikar), kecuali diperoleh dari penduduk desa yang lebih maju. 


Peralatan besi, seperti mata tombak dan parang diperoleh dari peniaga Melayu, sebelum mata tombak dibuat dari kayu yang keras dan kuat. Alat lain untuk memburu dan menangkap binatang adalah jerat dan perangkap. Sistem kekerabatan mereka kurang jelas, tetapi mungkin cenderung parental atau bilateral. 


Rumah tangganya terbentuk daripada kesatuan beberapa keluarga inti neolokal. Penempatan mereka terbentuk dari kediaman beberapa keluarga inti, yang biasanya dipimpin oleh seorang tokoh senior yang mereka sebut batin. Setiap masalah dalam komuniti mereka putuskan dengan musyawarah dan mufakat.


Orang Sakai hidup secara berpindah-pindah di sekitar daerah aliran hutan paya-paya di antara daerah aliran sungai Mandau yang bermuara ke sungai siak sampai ke wilayah orang Bonai di sekitar Sungai Rokan. Masyarakat pemindah ini pernah dimukimkan beberapa kali tempoh oleh pihak Jabatan Sosial Riau, terbukti dengan penubuhan sejumlah desa PKMT (Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Terasing). 

Imej yang berkaitan
Suku Pedalaman Sakai, Riau

Suku Sakai Riau

Hasil carian imej untuk ‪suku sakai Sumatera‬‏
Riau..
Hasil carian imej untuk ‪suku sakai Sumatera‬‏

Hasil carian imej untuk ‪suku sakai Sumatera‬‏
Sumatera..

Rumah Suku Kombai, Papua

Rumah suku Kombai dan Korowai, di Papua.

Hasil carian imej untuk ‪suku sakai Sumatera‬‏
Di abad ini, masih dapat ditemui suku-suku pedalaman yang masih hidup berkelompok di tengah hutan Amazon, Amerika latin, mereka adalah Suku Xingu..


Hasil carian imej untuk Tradisi suku Kreung, benarkan anak gadis di ‘Test Drive’ sebelum berkahwin.  Tradisi suku Kreung, benarkan anak gadis di ‘Test Drive’ sebelum berkahwin.

Pada masa sekarang sebahagian orang Sakai mula menetap secara berkelompok di sekitar jalan raya Pekanbaru-Dumai, seperti di kawasan Trengganu, Minas, Balai Pungut, Duri, Kandis, Rumbai, Petani, Air Jamban, Pinggir, Semunai, Syam-Syam, Balai Makam dan Sebanga. Penempatan mereka ini termasuk ke dalam wilayah Kecamatan Mandau dan Kecamatan Bukit Batu, di Kabupaten Bengkalis.


Mengenai Agama, kepercayaan Suku Sakai, menurut catatan kerajaan Provinsi pada masa sekarang sebagaian daripada masyarakat Suku Sakai ini sudah memeluk agama baru iaitu agama Islam dan agama Kristian. Dan sebahagian lain masih menganut kepercayaan lamanya yang berupa animistis.


Sekian. Bersambung..



Ibnu Hasyim, Catatan Perjalanan.
ibnuhasyim@gmail.com Ogos 2017.
Kepulauan Sumatera Indonesia. 
Ogos 2017

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails